8

2.5K 221 0
                                    

🦁

"Woah! Woah! Daebak!"

"Haechan, diamlah! Hyungmu bisa bangun nanti."

"Woah aku masih tidak menyangkanya, Nuna."

Eunhwa tersenyum tipis mendengar penuturan sang adik ipar. "Bahkan nuna sendiri pun masih tidak menyangka nya, Chan."

"Lalu kapan Nuna akan memberi tahu Mark hyung?"

Eunhwa terlihat berfikir. "Chan-- besok hyungmu berulang tahun."

"Woah sepertinya itu kado yang sangat besar untuknya." ujar Haechan antusias.

"Kuharap juga begitu."

"Lalu ayah dan bunda?" tanya Haechan lagi.

"Biarkan nanti Nuna yang akan memberi tahu mereka Chan." Pria Lee itu hanya mengangguk

"Nuna, ini sudah malam, aku harus pulang. Jika Nuna butuh sesuatu, hubungi aku."

Wanita itu mengangguk. "Hmm. Terimakasih banyak, Chan. Hati-hatilah, jika sudah sampai dirumah segera tidur."

"Ya Nuna. Aku pergi."

Selepas kepergian Haechan, Eunhwa segera kembali ke kamarnya. Senyuman sama sekali tidak luntur dari bibir tipis wanita itu. Tentu saja, istri cantik Mark Lee itu sedang berbahagia.

"By--"

"Eh? Ya sayang. Ada apa, hmm?"

"Mengapa kau belum tidur?" tanya Mark dengan suara parau.

Eunhwa hanya tersenyum. "Tadi Haechan datang, membawa buah untukmu."

"Lalu dimana ia sekarang?"

"Adik mu itu sudah pulang. Besok ia ada kelas."

"Mengapa kau terbangun? Haus? Ingin muntah lagi?"

"Hanya mual sedikit dan juga kehilangan pelukan mu."

Eunhwa tersenyum "Aigoo aigoo Tuan Lee yang tampan, kemari lah. Aku akan memelukmu semalaman."

Senyuman tipis muncul dari bibir pucat pria itu. "Yeay! Sayang bunda."

"Sayang, ayah juga." jawab Eunhwa.

Ah tanpa Eunhwa ketahui, hati Mark menghangat sekligus berdebar saat mendengar Eunhwa memanggilnya dengan sebutan ayah. Ah sungguh, Mark tidak sabar melihat perut sang istri terdapat buah hati mereka. Sungguh! Mark sangat menantikan itu.

  ***

"Eumh--by--" pria itu mengguncang pelan bahu istrinya.

"By--"

"Eungh-- Mark? Ada apa?" Mata Eunhwa masih setengah terbuka.

"Aku ingin makan ramen pedas." Wanita itu menoleh ke arah jam yang berada di nakasnya. Jam 1 malam.

"Tengah malam seperti ini, Mark?" tanya Eunhwa tak percaya dan pria itu hanya mengangguk.

"Sayang, jangan ramen pedas, ya?"

"Tidak Mau! Aku mau ramen pedas."

"Baiklah baiklah. Tunggu saja disini, paham?" Mark mengangguk dengan senyuman lebarnya.

Eunhwa melangkah menuju dapur untuk menuruti kemauan suaminya yang datang secara tiba tiba.

He Is Mark Lee [Short Story] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang