Dahyun mendengus kesal usai turun dari mobil, sejak ia bangun dari tidurnya Seokjin terus mengomel padanya karena luka di kakinya. Bahkan saat dia mengantarnya tadi pun, kakaknya itu masih saja terus membahasnya. Tak berapa lama suara teriakan Eunbi yang memanggil namanya terdengar, Dahyun hanya mengerutkan keningnya melihat Eunbi yang berlari kencang dan peluh sudah membasahi tubuhnya.
"Kau!! Kenapa kau tidak mengaktifkan mindlink-mu!" geram Eunbi seraya menatap Dahyun sebal.
"Kenapa memangnya? Apa ada sesuatu yang serius?" tanya Dahyun.
"Hmm, Umji dia mengalami heat saat di jalan tadi. Jadi aku membawanya, sekarang dia berada di dalam mobilku. Kau harus memeriksa keadaannya." tutur Eunbi yang seketika membuat mataku membesar.
"A-apa? Kenapa kau tidak langsung membawa ke klinik." gerutu Dahyun.
"Aku ragu untuk membawanya kesana sendirian karena aku bukan omega, jadi aku tidak tahu apa itu akan mempengaruhi keadaan sekitar."
"Bodoh, lalu apa gunanya kau memintaku untuk mengeceknya disaat aku belum pernah merasakan heat!" umpat Dahyun.
"Setidaknya kau pasti tahu keadaan tubuh stabil dan normal omega seperti apa, oleh karena itu aku memintamu melakukannya." desis Eunbi.
"Baiklah-baiklah lebih baik sekarang kita cek keadaannya." ujar Dahyun yang dibalas anggukan oleh Eunbi. Mereka pun pergi menuju mobil Eunbi.
"Ya ampun.." Dahyun menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat melihat keadaan Umji yang cukup kacau di dalam mobil Eunbi.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Eunbi.
"Kau punya pil supresan? Aku tidak membawanya."
"Bodoh! Tentu saja tidak, aku kan tidak membutuhkannya." jawab Eunbi.
"Sepertinya dia belum berada pada puncak heatnya, jadi akan baik-baik saja jika kita bawa klinik." ujar Dahyun seraya memeriksa tubuh Umji.
"Kalau begitu biar aku yang menggendongnya, lalu kau membantuku untuk mengawasi keadaan sekitar. Jangan sampai ada Alpha yang mendekat!" tutur Eunbi.
"Baiklah. Cepat kita bawa sebelum keadaan kampus semakin ramai." ujar Dahyun.
Eunbi dengan cepat menggendong tubuh Umji dan berlari menuju klinik, Dahyun pun menutup pintu mobil Eunbi lalu berlari menyusul Eunbi.
"Semuanya menyingkir!!" ujar Dahyun dengan suara lantangnya agar para mahasiswa yang berjalan di dekat mereka sedikit menjauh dari mereka.
"Menyingkir!!" titahnya yang terus berlari di sebelah Eunbi.
Setibanya di klinik Eunbi langsung membaringkan tubuh Umji, namun tak berapa lama ia menepuk dahinya lalu melirik tajam ke arah Dahyun.
"Kau!!" ujar Eunbi yang membuat kening Dahyun seketika berkerut menatapnya.
"Kenapa?" tanya Dahyun heran.
"Kau menghirup feromonnya?" tanya Eunbi.
"Tentu saja, siapa juga yang tidak akan menghirup feromonnya yang terus merebak." ujar Dahyun.
"Oughh~ shit! Kalau begitu, persiapkan dirimu." umpat Eunbi.
"Untuk apa?" tanya Dahyun.
"Tentu saja bersiapㅡ"
"ㅡuntuk periodemu yang akan datang sebentar lagi." seseorang yang baru saja masuk ke klinik memotong ucapan Eunbi. Eunbi dan Dahyun pun langsung menoleh ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ✔
WerewolfMemilih atau menolak takdir yang sudah ditetapkan adalah keputusan yang tidak mudah bukan? Lalu yang mana yang akan kau pilih? Menerima kemutlakan itu atau melawannya? Note : - ⚠⚠ little bit mature ⚠⚠ - penjelasan bahasa yang sedikit rumit - mungk...