"gimana, rin. udah dapet banyak bahan? "suara simon yang tiba-tiba datang dan duduk disebelahnya bikin arina mengangkat kepala dari laptopnya.
"ehmm lumayan sih, bang. tapi masi belom tahu bakal bisa dimasukin apa nggak."
simon mengangguk, "santai aja gapa, rin. lo bisa editnya pelan-pelan. gue udah bilang sama manajemen, vlognya baru di mulai bulan depan. untuk sekarang fokus bikin teaser aja dulu."
arina ngangguk sambil tersenyum. di dalam hati ngebatin, 'ya kalo nggak gue edit sekarang gue ngelembur malem-malem dong. ogah banget.'
"oh iya, lo ada keluhan atau apa gitu yang mau disampein? lo bisa cerita ke gue.. "
arina terdiam sejenak, lalu menggeleng. ya sebenernya ada. tapi kejadian ambigu tadi pagi itu kan bukan masuk keluhan dan juga bukan urusan arina.
"masa nggak ada?" tanya simon lagi. "tapi iyasih, hari ini nino anteng. syukur deh,.."
ucapan simon bikin arina mengernyit. emang biasanya gimana?
"tapi, bang. gue mau nanya boleh? "
"iya nanya aja, rin. gue tahu semua tentang nino sama kebiasaannya."
arina cuma meringis, "itu... ntar kedepannya gue harus ngikutin sampe sejauh mana ? maksud gue, pasti butuh privasi kalo lagi sama temen-temennya.. "
simon mengangguk, "hmm kalo itu nggak ada masalah kok, rin. temen-temennya nino juga kebanyakan kalangan artis, banyak juga dari mereka nya nge-vlog. lagian, elo kan orang-nya nino, jadi mereka nggak bakal tersinggung."
arina mengangguk pelan. tapi jawaban simon sama sekali nggak make sense menurutnya. arina bukan nanya tentang temen-temennya nino. tapi nino-nya sendiri. emang dia nggak butuh privasi ?
"sebelum upload manajemen juga bakal ikut menyeleksi dulu dan kalo nggak proper nggak bakal di tayangin."
arina mengangguk. walau sebenarnya ada yang kurang menurutnya dari ucapan simon. sebelum manajemen, seharusnya diliatkan dulu ke nino kan?
---
"cewek lu nambah lagi, no."
nino yang lagi bersiap melesatkan anak panah jadi urung begitu bahunya ditepuk cowok bermata sipit yang datang sambil membawa gelas minumannya. cuma digoyang aja, soalnya itu cowok walaupun animal party tapi lambungnya gak bisa menerima alkohol.
"apaan ? "
"berarti bukan cewek lu."
nino mengernyit. tapi memilih nggak menghiraukan.
"ya udah gue gas, arina i'm comingㅡ"
nino lagi-lagi mengurungkan niatnya melesatkan mata panah ke papan dart. berganti menahan lengan aruㅡcowok bermata sipit itu.
"apa? " tanya aru. "bukan cewek lo, kan? "
nino terdiam. tapi akhirnya melepaskan tangannya dari aru.
"inget katie.. " ucap nino. "gue ogah di spam itu cewek."
"santuy, katie aman kok aman."
"aman apanya. gak elo, juna, nathanㅡpunya cewek perasaan bikin gue susah mulu."
aru malah tertawa lebar. "gue mah beda. gue mainnya yang aman-aman aja. gue gak doyan main sama punyanya temen."
nino mendecih mendengar sindiran aru yang sebenarnya lebih pantas jika diutarakan langsung kepada dua teman mereka lainnya, juna dan nathan. bicara keduanya nino jadi teringat wendy dan kejadian tadi pagi.
"nyet, lo kenapa pergi duluan ninggal wendy tadi? "
"apasih? " balas aru nggak terima karena tiba-tiba nino ngegas. "ah, tadi pagi? ya abis katie nelpon gue..lagian dia masi sober anjir masa mau gue bawa ketemu katie..."
"cih, gara-gara lo anjir.. "
ucapan nino tertahan, sementara aru menatapnya aneh.
"ya elah, salahin tuh june sama nathan yang bikin wendy galau sampe kobam."
nino mendecih. wendy emang mabuk bukan salah aru. tapi jelas ketidakberadaan aru di rumahnya tadi pagi setelah menginap semalam-lah yang membuat wendy terpaksa pulang sendiri dan tanpa sengaja malah ketemu arina di depan rumah.
bikin itu cewek salah paham. jadi menurut nino ini semua gegara aru pulang duluan. coba kalo itu cowok gak keburu pulang, arina pasti nggak menemukan dia cuma berduaan aja sama wendy.
nino menggaruk kepalanya kasar.
"udah ah, ngapain juga gue lama-lama disini. kan gue mau nge-gas arina."
nino lagi-lagi menghentikan aru.
"apalagi sih anjir?? "
"lo kenal arina dari mana? "
"dari bang simon lah? "
"dia kerja sama gue anjirr."
"ya terus?? "
nino gatel banget, rasanya pengen nyiram aru sama minumannya. tapi ucapan aru berikutnya bikin dia tersadar.
"dia ngurusin vlog lo atau apalah itu kan? bukan cewek lo kan?? "
nino terdiam. arina bukan ceweknya. hubungan mereka cuma sebatas profesional kerja.
untuk apa nino sepanik ini ? untuk apa nino ngerasa nggak tenang begitu lihat arina tadi pagi pas wendy keluar dari rumahnya ?
untuk apa nino khawatir arina salah paham?
