untuk pemuda yang memberikan kenangan:
aku rindu.Seluruh kota menjadi saksi bisu mengenai kita. Membuatku selalu teringat semua hal yang sempat kita lakukan bersama. Ah, rindu. Ingin rasanya kembali ke pelukanmu dan menikmati ceritamu. Namun, waktu tak dapat diputar kembali dan aku harus senantiasa mengulum rasa ingin bertemu denganmu.
Seandainya saat itu aku tak mengikuti keegoisanku, pastinya hubungan kita tak akan hancur lebur seperti ini. Seandainya kala itu aku membicarakannya baik-baik denganmu, siapa tahu hingga detik ini kita masih bersatu.
Pemuda yang duduk di depanku kini melambaikan tangan di depan wajahku, menarikku kembali dari khayalan semu. Setiap kali ia bertanya ada apa, akan selalu kujawab tidak apa-apa. Tak perlu ada orang yang tahu perihal kerinduanku pada masa lalu kan?
Usai menyantap makan sore, aku berpamitan lebih dulu sebab ada urusan lain yang harus kukerjakan. Ia tak tahu pekerjaan yang akan kulakukan hanya rebahan di kamar sambil menangisimu. Ah, cengeng betul aku ini. Maaf saja, tetapi merindu memang semenyesakkan ini dan bagi jiwa-jiwa rapuh semacam aku memang sulit mengontrol emosi.
Terkadang aku berfikir apakah hanya aku yang belum bisa lepas dari kenangan masa lalu. Perihal ini, sering kali aku menjawab dengan kesoktahuanku: ya, kamu pasti sudah melupakanku.
[]
![](https://img.wattpad.com/cover/124223124-288-k886734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Rasa Perihal Kita
PoetrySebab, siapa yang patut disalahkan untuk segala luka dan derita? Mengenai patah dan putus asa? 🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸 © 2019 Belviara