1 //
aku memberanikan diri
mengatakan visi misi yang
refleks ditolak mentah-
mentah olehnya.mengapa? padahal bicaraku saja
belum kelar. Eh, seenaknya saja
berteriak tidak boleh.dwirungu digunakan untuk
mendengar. Dengar saja dulu. Tau-
tau melontar kalimat pedas.
manusia memang begitu, ya?
mulut utama, rungu nomor sekian.2 //
nampak semburat yang letih,
tungkaiku bergerak mendekat.
hey, Tuan, bisa kubantu?
jika tidak, bisa berujar pelan
tak perlu membentak-bentak
dengan mata merah yang
bola matanya mendobrak keluar.
Hii, ngeri./b.r/
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Rasa Perihal Kita
PoesíaSebab, siapa yang patut disalahkan untuk segala luka dan derita? Mengenai patah dan putus asa? 🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸 © 2019 Belviara