aku bahkan tak mengerti.
setiap luka yang menganga di hati,
setiap duka yang merintih,
setiap sakit yang menyayat,
mendadak sirna tatkala netra kita bertemu.
seolah, iris cokelat mu menyembuhkan luka ku.
seolah, senyummu membahagiakanku.Tertulis pada 11:23 malam ketika tiba-tiba aku teringat senyum yang kau tunjukkan padaku sore itu, diterpa cahaya mentari yang sedikit redup, dan garis-garis wajahmu menunjukkan kemegahan.
/b.r/

KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Rasa Perihal Kita
PoezieSebab, siapa yang patut disalahkan untuk segala luka dan derita? Mengenai patah dan putus asa? 🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸 © 2019 Belviara