Ada sebuah pohon besar dan rindang di salah satu sisi Taman Langit yang selalu dikelilingi oleh malaikat maut. Para malaikat itu menantikan datangnya tugas, saat satu per satu dedaunan bertuliskan nama manusia gugur dan jatuh di tangan mereka.
Elisabeth Tailor. Provinsi British Columbia, Kanada. Mabuk berat, dan mati tertabrak mobil setelah meninggalkan klub malam. Waktu kematian pukul....
J menyeringai setelah membaca daun dari pohon kehidupan yang terjatuh di tangan kirinya. "Pendosa. Kau akan mati dengan cara paling mengerikan dan melihat wujud paling menyeramkan dari malaikat maut karena semua perbuatan dosamu."
Sepasang sayap hitam legam berukuran besar terbentang dari punggungnya, dan mengepak membawa J terbang menuruni Taman Langit.
Malaikat muda itu meluncur secepat lidah petir dan mendarat dengan anggun di dalam sebuah kamar tempat calon targetnya berada. Elisabeth Tailor. Wanita itu tengah asyik bercinta bersama seorang pria. Mendesah tak keruan akibat aktivitasnya.
Sementara di sudut lain ruangan, J melihat keberadaan malaikat lain yang tengah berdiri menghadap tembok sambil menutupi wajah dengan sepasang tangannya. Malaikat itu memiliki tubuh dan sayap putih yang memancarkan kemilau putih dan begitu terang.
Di antara suara desah kenikmatan yang memenuhi ruang, sepasang telinga J turut mendengar lirihan doa yang tak berhenti memohonkan ampunan pada sepasang manusia kotor di hadapannya. Doa itu berasal dari malaikat yang menyembunyikan wajahnya karena malu menyaksikan perzinahan sepasang anak manusia. Dan J sekali lagi menyeringai.
Saat akhirnya malaikat berselubung cahaya putih itu menyadari energi kehadiran malaikat maut di ruangan yang sama, ia lenyap sesaat sebelum kembali merupa dengan tiba-tiba tepat di depan J.
"Kau ingin menjemput yang mana?" Malaikat berparas tampan serta cantik di saat bersamaan itu bertanya.
Namun J dengan segala kengeriannya sebagai malaikat maut, hanya menyeringai. Sebelum akhirnya menghilang dari pandangan.
Keesokan harinya sejak malam itu, Avantee, malaikat pelindung berselubung cahaya putih, selalu melihat malaikat maut muncul dan menghilang tiba-tiba di sekitar manusia yang harus selalu ia ikuti, dan menyimpulkan bahwa masa tugasnya sebagai pelindung dari manusia berprovesi sebagai pelacur ini akan segera berakhir.
Tepat tiga hari setelah pertemuan mereka, saat itu akhirnya datang juga. Elisabeth tertabrak truk tak jauh dari klub yang baru saja ia tinggalkan. Tubuhnya menggelepar ke aspal basah yang dihuyur hujan. Dan dengan segera, darah segar yang merembes keluar dari kepalanya menyatu dan mengalir bersama derasnya air hujan.
J, tahu-tahu sudah berdiri di sana dalam balutan jubah hitam dan membawa sebilah tombak besar dengan ujung mata pisau berbentuk menyerupai sabit seukuran lebar paha lelaki dewasa. Auranya mengerikan, cukup untuk menakuti Elisabeth yang masih dalam kondisi setengah sadar sehingga ia menangis di antara erang kesakitannya.
"Aku adalah mautmu. Kau menyia-menyiakan berkah kehidupan yang telah diberikan Tuhan dengan selalu bermaksiat. Maka kini, tuailah hasil perbuatanmu selama ini. Aku akan mengeluarkan nyawamu dengan cara paling menyakitkan dan menyiksa dari rasa sakit apa pun yang pernah kau tanggung selama hidupmu."
Tangisan Elisabeth kian menjadi. Ia menjerit dalam hatinya meminta tolong kepada siapa pun dengan segenap sisa kesadaran yang ia miliki. Ia ingin berlari. Namun kini tubuhnya terasa serupa onggokan batu besar yang tak bisa digerakkan.
"Tuhan, tolong aku. Tuhan, tolong ampuni aku. Tolong ampuni aku. Aku berjanji akan bertobat jika Kau memberiku kesempatan untuk tetap hidup. Tolong aku, Tuhan...." Elisabeth tak berhenti memohon dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Mess ( End || Cerita Belum Direvisi)
Romance[18+] CAST: 1.Kim Taehyung: Guardian Avantee 2. Kimsohyun: Emily Raider 3. Jeon Jungkook: J The Reaper "Jangan mendekati minuman beralkohol. Itu berbahaya. Banyak dosa bermula darinya. Percayalah padaku, karena aku adalah makhluk suci yang sudah...