Saat pertama kali bertemu dengannya, aku tak tau apa yang terjadi pada diriku. Aku kira aku sudah kehilangan akal. Aku merasa waktu telah berhenti mulai saat itu. Kaki ini tak mau melangkah, mata ini tak mau berkedip, dan tangan ini terus mengepal.
Meski aku merasa bahwa waktu berhenti, tapi tubuh ini terus bergetar. Aku merasa ada tekanan yang kuat dalam dada ini yang membuatnya berdebar-debar tak karuan. Jauh di dalam diriku, aku terus bertanya-tanya. Sebenarnya untuk apa perasaan semacam ini?
Benar. Saat itu, aku sama sekali tak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Untuk sesaat, aku merasa jarak di antara kita berdua semakin menipis. Untuk pertama kalinya, aku merasa dia berdiri sangat dekat di depanku.
Ya, kau yang melakukannya. Kaulah orang pertama yang membuatku merasakan perasaan ini.
Perasaan yang menyenangkan namun penuh sesak.
Mengerikan.
Menyebalkan.
Tapi ini terasa begitu manis.
Ketika mereka bergabung di dalam diriku, aku selalu merasa berdebar-debar. Aku tidak mengerti apa sebaiknya aku bersyukur atau menyesal? Tapi, hanya satu hal yang aku tau.
Saat aku merasakannya, aku bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Flower Blossoms
Fiksi RemajaKetika bunga bermekaran, apakah ia akan menunjukkan keindahan atau penderitaannya selama ini? Lima tahun yang lalu, seorang gadis penyendiri jatuh cinta dengan bunga terindah. Tanpa ia sadari, bunga yang paling indah itu memiliki masa lalu yang pen...