Nako3

208 32 4
                                    

Ketika dikelas pak Kim mengumumkan bahwa senin depan akan dilaksanakan ulangan tengah semester.

Pak Kim adalah guru Bahasa sekaligus wali kelas 11a. Kelas 11a adalah kelas nako,dimana terdapat 25 siswa yang tergolong pintar semua. Karena kelas 'a' adalah kelas yang khusus untuk anak berkepintaran sempurna.

Ketika akan melaksanakan ulangan,biasanya murid kelas akan dipecah. Seperti hal nya sekarang, kelas 11a akan dipecah dan dicampurkan dengan kelas 12a.

Nako penasaran dia akan duduk dengan siapa. Karena selain kelas yang dipecah, urutan absen juga akan diacak.

"Untuk pelaksanaan ulangan tengah semster ini,diharapkan kalian segera membayar uang bayar bulanan. Nama urutan absen akan saya tempel dimading,kalian bisa melihatnya nanti. Jangan lupa belajar. Sampai jumpa". Tutup pak kim pergi meninggalkan ruangan kelas.

"Oh iya aku lupa membayar bulan ini. Tapi uang gaji malam ini untuk beli obat ibu. Terus aku harus cari uang kemana lagi". Gumam nako dalam hati.

Sepulang sekolah nako dan yena memutuskan untuk melihat urutan absen dimading sekolah.

"Yah..kita beda ruang". Kata yena menunjukan raut muka sedih.

"Iya, absen kita jauh. Kamu abjad C aku dari Y,pates kalo jauh juga. Gapapa,lagipula ruangannya deket kok". Jawab nako meyakinkan.

"Eh yen, Wang junkai tuh yang mana?".

"Ohh kak junkai,dia ketua tim basket". Jawab yena.
"Emangnya kenapa?". Tanya yena penasaran.

"Dia duduk samping aku nanti".

"Oh ya? Beruntung banget kamu bisa duduk bareng cogan. Awas nanti jadi gk fokus gara-gara gerogi. Wkwk". Goda yena.

"Ih apaan sih,kenal juga en ggak". Jawab nako.

Diakhiri dengan candaan antara dua sahabat itu. Kini mereka berpisah digerbang sekolah. Yena langsung pulang kerumahnya dan nako langsung menuju mini market tempatnya bekerja.

Mereka berdua selalu akur dan jarang bertengkar.

Dirumah Junkai.
"Sayang,ayo makan dulu. Mamah sama papa tunggu dibawah ya". Kata perempuan setengah baya pada anak semata wayangnya itu.

"Iya mah,bentar".

Wang junkai adalah anak dari seorang pengusaha kaya Wang Minhyun pemilik perusahan besar 'Wang Entertaiment'.

Dia anak satu-satunya jadi dia begitu disayang oleh orang tuanya.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam,nako bersiap untuk pulang kerumahnya.

Sebelum pulang ia mampir terlebih dahulu ke apotek dekat mini market untuk membeli obat.

"Sekarang uang gajiku buat beli obat ibu dulu. Untuk bayar sekolah nanti aja aku juga bisa kerja lagi. Guman nako sambil memasukan obatnya kedalam tas ransel.

Sampai dirumah nako langsung membersihkan diri.

Selesai mandi dan berpakaian,nako langsung membaringkan tubuhnya keranjang sederhananya.

Toktok...
Ibu nako menghampiri nako yang sedang memainkan ponselnya.

"Nako makan dulu". Ucap ibu nako sambil menaruh piring makanan dan segelas air.

"Iya bu. Oh iya, ini obat ibu". Sambil mngambil obat didalam tas ransel.

"Terima kasih ya nako,ibu sangat merepotkanmu. Seharusnya kamu tidak perlu bekerja seperti ini". Ucap ibu nako sedih.

"Tidak apa-apa ibu,lagi pula aku bisa kok. Aku cari uang untuk kebutuhan ibu dan Minghao. Sudah jangan dipikirkan lagi bu".

"Kamu memang anak yang berbakti". Sambil mengusap surai nako.

"Yasudah,ibu tidur dulu ya". Lalu balas anggukan oleh nako.

Sedih memang jika harus diungkapkan. Tapi nako harus tetap tabah dan sabar, dia harus tetap menjalani semua kehidupan ini.

Btw ini Minghao,adiknya nako.

Btw ini Minghao,adiknya nako

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thanks yang udah berkunjung....
Jangan lupa Vote dan coment ya:)
Next chapter tergantung Voment kalian....

Makasih.

@ayusri179

One Day | Yabuki Nako |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang