Nako25

152 14 19
                                    

Esoknya seperti biasa Junkai menjemput Nako untuk berangkat sekolah bersama. Dengan seragam yang sudah melekat rapi ditubuhnya, Junkai tengah menunggu di kursi teras rumah Nako saat ini.

Tak berselang lama akhirnya Nako keluar dari dari rumah dan berjalan menghampiri Junkai yang tengah duduk sambil membenarkan rambut hitamnya di balik layar handphonenya  itu.

"Udah ganteng kok" ucap Nako memotong aktifitas Junkai.

Junkai beralih menatap Nako yang sedang berdiri. "Udah?" Tanyanya

"Udah. Yuk kak" ajak Nako.

Mereka berdua berjalan menuju tempat terparkirnya motor Junkai didekat pagar.

"Ibu kemana? Kayaknya gak ada siapa2 dirumah?"  Tanya Junkai sambil memakai helm nya lalu memberi Nako  helm lain berwarna merah muda pada.

"Ibu hari ini mulai kerja di butik temennya,jadi Minghao sekalian berangkat sama ibu." Tutur Nako.

"Ohh gitu,emang gak apa-apa ibu kembali kerja lagi?"

"Aku udah larang ibu buat kerja lagi,tapi dia keukeuh dengan niatnya. Katanya kasian liat aku banting tulang kerja sampingan buat menuhin kebutuhan keluarga"

Junkai merasa iba dengan ucapan Nako barusan. Ia mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi mulus Nako.

"Kamu yang sabar ya,pasti dari semua ini bakal ada hikmahnya." Nako mengangguk dengan senyum mengembang dibibirnya.

Atensi Junkai teralihkan ketangan Nako yang masih sibuk menyakupkan pengait helmnya. Mata Nako masih tertuju pada mata Junkai tapi tangannya terlihat bersusah payah untuk menyelesaikan kegiatannya.

Junkai terkekeh lalu mengambil alih pengait helm dari tangan Nako."kalo gak bisa ngomong sayang"

Bukan sekali atau dua kali Junkai mengucapkan kata 'sayang' pada Nako,tapi entah kenapa Nako selalu merasa senang dan malu jika Junkai menggodanya dengan embel-embelnya.

"Nah, udah selesai" ucap Junkai memecahkan lamunan nako yang sedari tadi menatap wajah Junkai yang sibuk dengan pengait helm tadi.

"Ahh iya" Nako pun naik keatas motor. Setelah menyalakan motor,mereka berdua berangkat menuju sekolah dengan kecepatan normal diawal. Tidak tau nanti.

••••

Setelah sampai disekolah,Junkai langsung menuju sekre OSIS untuk membicarakan tanding basket beberapa hari kedepan. Sebagai kapten basket disekolahnya Junkai harus mengikuti berbagai pertemuan dengan anggota OSIS dan beberapa pembina ekstrakulikuler.

Jadi Nako harus berjalan sendiri menuju kelasnya tanpa didampingi Junkai. setelah sampai kelas,atensi Nako tertuju pada gadis yang beberapa hari kebelakang ini duduk dibelakang tempat duduknya. Kim Minju.

Tumben sekali dia datang sepagi ini pikir Nako. Dengan ragu Nako berjalan menuju tempat duduknya,ia berjalan menunduk untuk tidak kontak mata langsung dengan Minju.

"....Nako" tapi itu semua sia-sia,Minju malah memanggil Nako. Usaha Nako untuk tidak melakukan hubungan sapa menyapa gagal karena sekarang Minju tengah berdiri disamping meja Nako.

"Ada apa?" Tanya Nako tanpa melihat lawan bicaranya. Ia masih kecewa dengan keadaan bahwa Minju adalah mantan pacar Junkai,walaupun sudah menjadi mantan tapi tak bisa dipungkiri mereka pacaran kembali. Apalagi dengan kejadian di dekat tangga waktu itu.

"Gue mau ngomong sesuatu"

"Ngomong apa" ucap Nako lalu lalu sedikit membenarkan posisinya agar berhadapan dengan Minju. Sekecewa apapun Nako,tapi bukankan tidak sopan jika sedang bicara dengan seseorang tapi tidak menatap wajah dilawan bicaranya.

One Day | Yabuki Nako |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang