Nako12

140 20 10
                                    

Nako sangat senang dibawa ke pasar malam,karena terakhir kalinya ia kesana bersama keluarganya ketika ayahnya masih hidup. Bukan tidak mau dia mengajak adik dan ibunya kesana tapi karena semua setiap malam ia selalu kerja part time ia tidak memiliki waktu senggang.

Nako dan Junkai kini tengah duduk di bangku dekat kios sosis karena sejak sore tadi nako belum makan. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan bermain dari berbagai wahana disana mulai dari komedi putar,kuda-kuda, hingga lempar bola yang dimainkan Junkai karena nako menyebut boneka kelinci dikios itu lucu,lalu Junkai berinisiatif untuk mencobanya. Ya walaupun sedikit malu karena ia tipe orang gengsian tapi demi nako ie rela menghempaskan rasa gengsinya itu.

Kini mereka tengah memakan sosis bakar pesanan nya.

"Nako". Sapa Junkai pada nako yang tengah mengunyah sosis bakarnya.

"Iya kak?". Jawabnya.

"E-emm. Gw mau cerita boleh? tentang masa lalu gw yang belum gw ceritain sama Lo".

"Boleh kak. Cerita aja". Jawabnya

" Gw pernah punya pacar saat SMP". Degg, hati nako tiba tiba sakit entah kenapa.

"J-jadi kak?" Jawabnya gugup,sekuat tenaga menanyakan apa maksud dari cerita Junkai.

"Dia pacar pertama gw. Butuh bertahun tahun untuk bisa move on darinya"

Nako menunduk menyembunyikan mukanya yang murung.

"Tapi sekarang gw udah ngelupain dia sejak gw ketemu Lo. Lo udah ngerubah semuanya".

Junkai menarik nafasnya dalam untuk menenangkan rasa gugupnya.
Nako pun yang awalnya menunduk kini menatap mata hitam Junkai.
Kini mata meraka saling menatap satu sama lain.

"Lo mau jadi pacar gw?". Tanya Junkai kalem tapi pasti.

Degg...
Nako keget hingga matanya bulat sempurna. Sudah 3 kali Junkai membuat jantung nako berdetak tak karuan didalam sana. Tapi untuk ke3 kalinya ini tidak main main, jantungnya malah hampir copot.

"T-tapi kak,aku takut kka cuma jadiin aku pelampiasan". Jawabnya gugup.

"Gak. Gw gak ada maksud apapun. Gw bner suka sama Lo. Walaupun gw nembaknya gak sebagus kayak cowok lain tapi gw bener bener tulus cinta sama Lo. Lo mau terima kan?"..

"Emm" jawab nako sambil mengangguk.

"Yeyy". Junkai jingkrak jingkrak senang hingga Junkai menjadi sorotan mata para pengunjung disana.

Nako hanya tertawa memerhatikan tingkah lucu junkai. Baru kali ini ia melihat Junkai bertingkah seperti anak kecil.

Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Nako dan Junkai segera pulang agar tidak kemalaman.

Dijalan Junkai tidak bosan bosannya mengelus Surai nako. Yang di elus hanya bisa ambyar...

Sedikit candaan garing membuat mereka sekarang tidak merasa canggung lagi. Bagi kebanyakan orang biasanya seseorang yang baru jadian pasti bakal canggung dan apalah itu. Tapi nako dan Junkai tidak,Junkai terus bercerita, mulai dari membahas para sahabatnya, keluarganya hingga pedagang dipinggir jalan yang mereka lalui.

Mereka berdua sudah sampai didepan pagar rumah nako.
Junkai mengantar nako hingga kedepan pintu rumahnya untuk meminta maaf pada ibunya karena telah mengantar pulang nako larut malam.

Ketika nako membuka pintu,ibunya sedang menunggu nako diruang tamu.

"Ibu kenapa belum tidur?" Tanya nako.

"Belum.Ibu khawatir sudah larut malam kamu belum pulang juga". Kata ibu nako khawatir.

"Emm. Nako gak apa apa Bu.".

"Ini siap?". Tanya ibu nako pada Junkai.

"Nama saya Junkai tante". Jawabnya sopan sambil membungkuk.

"Tampan sekali".

"Hehe. Tante bisa aja".

"Katanya mau pulang?". Tanya nako pada Junkai.

"Oh iya. Aku Pamit pulang dulu ya tan. Sebelumnya saya minta maaf karena sudah ajak nako keluar hingga pulang malam gini".

"Ahh gak apa apa. Gk mau nginep? Udah larut gini".

"Makasih tante atas tawarannya. Lain kali ya".

"Emm iya"

"Yaudah Bu. Aku mau anterin kak Junkai kedepan pintu ya" lalu dibalas anggukan oleh ibunya.

Mereka berdua berjalan kearah pintu.

"Aku pulang dulu". Kata Junkai sambil menatap nako.

"Hati hati kak".balas nako dengan senyum khasnya

"Jangan gadang ya". Sambil mengelus Surai nako. Nako hanya bisa ambyar lagi dengan perlakuan Junkai walaupun sudah beberapa kali Junkai lakukan itu.

Junkai pun pergi berjalan kearah tempat mobilnya terparkir lalu melajukan mobilnya setelah membunyikan klaksonnya pada nako.

Nako pun bergegas pergi ke kamarnya. Serasa mimpi tapi nyata ia tidak percaya dengan kejadian beberapa waktu lalu saat Junkai menembaknya. Walaupun sederhana tapi sangat berarti.

Nako sudah ganti baju dengan piyama dan menghapus make up nya untuk segera pergi ke alam mimpi.

"Ternyata kak Junkai sehangat itu. Aku pikir akan semenyebalkan pada dulu pada saat pertama kenal. Aku suka kka yang sekarng. I love you Wang Junkai". Guman nako saat memejamkan matanya dan tertidur.

Next??




Happy reading gaysss.....
Cie nako dah jadian:v

Semoga suka ya. Aku sengaja up cepet
Biar cerita ini segera selesai:).
Semoga suka sama ceritanya...

@ayusri179
@ayura17_

One Day | Yabuki Nako |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang