Nako27

17 1 0
                                    

Masih di pov nako y

Aku menghampiri kak Junkai yang sedang duduk sambil mengipas-ngipas tubuhnya menggunakan baju yang ia kenakan.

Aku menyerahkan minuman dingin kepadanya,ia tersenyum lalu mengambil minuman itu lalu menepuk tempat di sampingnya menyuruhku duduk disampungnya.

"Makasih" ucapnya sembari membuka segel minuman itu

"Gimana tadi pertandingannya? Aku keliatan keren gak? "Tanya dia lalu meneguk minuman itu.

"Keren bangettt,kakak jago banget mainnya. Tapi aku juga sedikit cemburu karna banyak murid wanita lain yang menyoraki kakak" ucapku sedikit merajuk.

Jungkai yang gemas dengan perlakuanku mengusap rambut ku pelan "Aduhh gemes banget ada yang cemburu."

Bukannya menenangkan perasaan aku malah makin membuat aku kesal dan memanyunkan bibirku.

"Jangan manyun gitu dong,nanti kelepasan nyosor disini." Jeplak kak Junkai

Aku langsung menutup bibirku dengan tangan lalu menggelengkan kepala tanda menolak.

"Aku main sebentar lagi,kami dukung aku haris paling kenceng biar makin semangat."

"Siap pak boss." Balasku sambil tangan menghormat Junkai.

Peluit panjang berbunyi tanda pertandingan akan dimulai. Aku kembali ke tempat dudukku yang tadi bersama Yena.

Pertandingan di mulai, hingga pertandingan selesai yang kemenangan di dapat tim kak Junkai.

Setelah pertandingan selesai,karna masih dalam acara sekolah jam pelajaran kosong jadi aku dan kak Junkai langsung bergegas untuk pulang.

Di perjalanan kak Junkai mengajak ku mampir ke tempat es krim yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Kita mampir dulu ya" ucapnya lalu turun dan masuk kedalam lalu diikuti oleh ku.

Sambil menunggu pesanan aku dan kak Junkai duduk di salah satu bangku kosong.

"Kalo misanya aku gak ada kamu bakal gimana?" Tanya kak Junkai Tiba-tiba.

"Emang kakak mau kemana?" Balas ku

"Ya gak tau kan,kamu bakal cari yang lain gak? Kalo aku udah gak sama kamu"

"Kakak ini ngomong apa sih,aku harap kita bakal terus bareng. Kecuali kak Junkai yang pergi ninggalin aku."

Tak lama pesanan kami datang,kami pun menghabiskan es krim yang di pesan. Selesai itu aku dan kak Junkai menaiki motor dan mulai melaju pulang.

Tak lama turun hujan yang langsung lebat padahal tadi cuaca cerah kenapa tiba-tiba hujan.

"Hujan lagi,mana masih agak jauh. Kita ke pinggir dulu ya,itu ada warung yang udah nutup" ucap kak junkai sambil memberhentikan motornya di depan warung yang tertutup.

Aku dan kak Junaki turun dari motor dan duduk di bangku kayu warung itu. Iya mengelap air hujan yang terdapat di rambutku.

"Maaf ya jadi keujanan"

"Kok minta maaf kak,hujan kak udah tuhan yang ngatur"

"Hehe iya sih"

Kami saling pandang,suasana hening. Tiba-tiba kak Junkai mendekatkan muka dia dan mencium bibirku lembut. Aku kaget,tapi tak bisa berontak karna aku rasa aku juga menyukainya.

Ciuman kami berlangsung lama,hingga kini dia sambil memelukku,ciuman yang membuat perasaan hangat dan tenang,seakan tak mau lepas.

Hingga aku penepuk dada kak Junkai karna sudah merasa engap. Dia melepaskan tautan itu dan tersenyum kepada ku. Aku yang malu memalingkan muka ke arah lain.

"Kelepasan,hehe." Ucap dia sambil nyengir tak bersalah.

"Ujannya udah mulai reda,kita lanjut aja yu kak keburu malem nanti." Aku mengalihkan oembicaraan.

Aku dan kak Junkai melanjutkan perjalanan hingga telat sampai di depan rumah ku. Aku turun lalu memberikan helm yang ku kenakan pada kak Junkai.

"Hati-hati kak,nanti sampai kabarin ya,"

Bukannya menjawab kak junkai malah mencium keningku singkat. Lalu tersenyum setelahnya.

"Aku pulang dulu ya,langsung mandi biar gak masuk angin" balasnya

Aku mengangguk sedikit malu karna perlakuannya. Dia berpamitan lalu pergi meninggalkanku. Aku masuk kedalam rumah lalu membersihkan diri.

Pukul 7 malam tuba-tiba ponselku berbunyi,aku mendapati nomer mamah kak Junkai lalu mengangakt panggilan itu.

Serasa dunia berhenti berputar,aku tak bisa berucap lagi,serasa mimpi aku percaya. Mamah kak Junkai berbicara di balik telepon sama mengabarkan kak Junkai masuk ruang Icu,terdengar suara tangisan disana.

Aku kalangkabut tak pikir panjang aku langsung menuju rumah sakit yang mamah kak Junkai sherelock padaku. Aku menangis sepanjang jalan,kenapa bisa? Apa yang terjadi.









Heyy dearss udah 3 tahun cerita ini terbengkalai,aku lanjutin dikit-dikit yaaa"

One Day | Yabuki Nako |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang