'Kau tau bahwa aku sayang kamu,
Tapi seakan-akan kau pura-pura
Tidak tahu itu dan lebih memilih
Untuk melempar jauh tentang rasa ini'---------------
Brakk!
Pintu kelas terbuka dengan sangat keras, menampilkan Dewa yang sedang berdiri disana memandang seluruh isi kelas yang sudah hampir penuh diisi para muridnya.
"Masuk goblok jangan diem aja!" Bentak Linka, ia menatap Dewa seakan-akan Dewa manusia paling bodoh di dunia.
Shella hanya terkekeh melihat itu. Dewa masuk dan langsung berdiri didepan Shella, menatap gadis itu lalu menyentuh dagunya.
"Kantin yuk?" Suara Alasya mengajak Fatih yang duduk disampingnya, Fatih mengabaikan ajakan Alasya ia lebih memilih menatap kedua temannya yang sedang tatap-tatapan didepannya. Rasa risih mulai menjalar ditubuhnya, dirinya seakan-akan tidak nyaman dengan perilaku Dewa terhadap Shella.
"IYE UDAH DUNIA PUNYA LO DOANG BERDUA YANG LAINNYA NGEKOS!" Teriak Linka heboh, setelah menatap Dewa dan Shella ia kembali melanjutkan aktifitas menulisnya.
"Berisik lo jomblo!" jawab Dewa ketus
Tanpa disadari seluruh kelas sedang memperhatikan Dewa dan Shella, menonton mereka seakan-akan mereka film yang memang sangat layak untuk ditonton remaja sekarang.
"Kamu kenapa semalem cuma read chat aku doang?" Dewa membuka suara, tangannya menjauh dari Shella. Shella tersenyum manis, membuat Fatih kagum akan senyumnya yang sudah lama ia tak lihat kembali.
"Semalem hp gue mati, aku kebangun cuma buat ngecas doang. Sampe sekarang belum dinyalain." Shella cengengesan, menampilkan senyumnya kembali memperlihatkan deretan gigi putih nan rapih miliknya. Tanpa disadari Fatih memandangnya terlalu dalam, tak dapat di bohongi bahwa Fatih rindu akan senyum Shella yang seperti ini.
Dewa mengelus lembut puncak kepala Shella, lalu ia menarik kunciran yang di kenakan Shella membuat gadis itu menganga sebab rambut sebahunya sudah tergerai.
"Kamu cantikan digerai, mulai sekarang digerai aja ya "
Shella menggeleng, "Aku engga pernah di gerai kalo sekolah bahkan dirumah gue sendiri aja engga pernah digerai."
Dewa tertawa, lalu mengacak-ngacak rambut Shella pelan. "Aku ya aku, gue ya gue jangan dicampur-campur gitu ngomongnya. Jadi tambah aneh kamu."
Shella memanyunkan bibirnya, "Ya bodo amat lah siapa yang ngomong?"
Dewa memasukan tangan kirinya disaku celana, "Ya kamu si yang ngomong, tapi kalo dicampur-campur gitu rasanya aneh."
"Ya yaudah kita sepakat pake aku kamu ya?!" Pinta Shella, membuat Fatih menatapnya lebih intens.
"Oke, jangan ada kata gue elo lagi. Kamu udah aneh soalnya." Dewa berjalan menuju mejanya yang terletak di paling belakang, sebab saat bertengkar dengan Fatih dia lebih memilih pindah dari kursinya yang sekarang ditempati oleh Alasya.
"Aneh-aneh gini tapi kamu sayang kan?!" Ledek Shella, mengambil seluruh pandangannya kepada buku didepannya.
"Nggak!" Sahut Dewa lagi, membuat Shella menatapanya heran. "Aku engga sayang sama kamu tapi aku cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSHELLA ✔
Teen Fiction[∆SUDAH TERBIT!] Persetan dengan perasaan bukanlah hal yang mudah terlebih perasaan yang datang pada orang yang bisa dibilang kurang tepat. Bagaimana pun perasaan itu muncul tetapi yang sangat jelas bahwa perasaan ini membuat pening kepala dan membu...