Different Dimension ~ 03 ~

108 22 3
                                    

Hari menjelang pagi, tapi ketujuh orang itu belum bisa menemukan keberadaan Sohyun. Semuanya tengah berkumpul didepan minimarket 24 jam. Mereka terlihat lelah setelah memulai pencarian selama 3 jam lebih, tapi sampai sekarangpun belum bisa menemukan sosok gadis yang bernama Kim Sohyun.

" Lebih baik pencariannya kita teruskan besok pagi saja." Saran Suho, dan lainnya menangangguk setuju. Kecuali Yeri yang terus menggeleng.

" Tidak. Aku akan mencari Sohyun sampai ketemu. Jika kalian ingin menyudahi pencarian silahkan saja." Ujar Yeri serius.

" Yaa Kim Yeri. Ini sudah hampir pagi. Dan kau belum cukup tidur. Besok kau harus kesekolah." Ujar Ha Sun tegas.

" Maaf saem. Aku belum bisa tenang jika belum menemukan keberadaan Sohyun. Jadi mohon mengertilah."

" Benar apa yang dikatakan Park saem. Yeri kau besok harus kesekolah. Aku janji nanti pagi akan mencari Sohyun sampai ketemu. Jadi ayo kita pulang terlebih dahulu, istirahatkan dirimu sebentar." Akhirnya dengan berat hati Yeri menuruti perintah sang kakak. Sekarang semuanya bergegas pulang.

.

.

.

Mobil itu berhenti tepat ketika nyala lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Sembari menunggu ia melihat sekelilingnya. Dan tanpa sengaja dipersimpangan sana, ia melihat seorang gadis yang sedang duduk sendirian didekat toko kecil. Setelah lampu menyala mobil yang dikendarainya langsung berbelok ke persimpangan dan berhenti tepat di depan toko kecil itu.

Ji Suk keluar dari mobilnya. Dan menghampiri seorang gadis yang dikenalnya sedang menelungkupkan wajah dibalik lututya yang tertekuk.

" Sohyun!"

Gadis itu lantas mendongakkan kepalanya menatap Ji Suk. Langsung gadis itu bangkit dari duduknya dan membungkuk dalam ke arah Ji Suk. Membuat lelaki itu mengkerutkan dahinya bingung.

" Appamama."

" Sohyun apa yang kau lakukan?" ujar Ji Suk bingung dengan tingkah gadis yang masih membungkuk kearahnya. Dengan segera Ji Suk mengangkat bahu gadis itu agar tidak terus menerus membungkuk.

" Appamama, kenapa kau bisa ada disini?"

" Yaa, ini aku Seo saem. Gurumu disekolah. Bukan appamama." Gadis yang dikira Sohyun itu menaikan alisnya bingung. Apa dia salah mengenali orang? Pikirnya.

" Apa yang kau lakukan disini dengan pakaian seperti itu? kau tau tadi malam bahkan hingga pagi, semua keluargamu mencari dirimu." Tanpa menghiraukan gadis itu lagi, Ji Suk merogoh saku celananya mengambil ponsel, dan dengan cepat menekan nomor dial untuk menghubungi seseorang.

Setelah mengakhiri percakapan via telephone. Ji Suk kembali beralih pada gadis yang masih berdiri dihadapannya. Ia tidak bergeming sedikitpun, hanya saja air mukanya yang membuat Ji Suk terkekeh kecil.

" Apa kau benar-benar tidak ingin kembali kerumah? Kau tidak mengkhawatirkan keluargamu? Dasar anak nakal sudah membuat orang lain merasa khawatir." Ji Suk menjitak kepala gadis itu, membuat sang gadis merintih, meskipun jitakannya pelan tapi tetap saja sakit. Gadis itu menatap kearah Ji Suk dengan pandangan tak suka.

" Jangan menatapku seperti itu." Ji Suk melirik ke jam tangannya sekilas. " Ayo kuantar pulang. Masih ada banyak waktu sebelum bel disekolah berbunyi." Ji Suk menarik gadis itu dan membukakan pintu mobil untuknya. Dalam beberapa waktu gadis itu berdiri didepan daun pintu seperti enggan untuk masuk, membuat Ji Suk mendorongnya hingga kedalam.

.

.

.

Ketika baru saja turun dari mobil, sebuah tamparan keras berhasil mendarat dipipinya. Membuat gadis itu menoleh kepada seorang gadis yang sudah berani menamparnya.

Different DimensionWhere stories live. Discover now