Different Dimension ~ 10 ~

86 19 4
                                    

Tawanya pecah. Chanyeol sudah tidak bisa menahan tawanya setelah mendengar sebuah cerita dari lelaki yang sedang duduk disebelahnya.

" Yaa.. kau pasti sedang bercanda Kyungsoo." Ujar Chanyeol sedikit tidak percaya pada cerita yang baru saja ia dengarkan.

" Hyung, bagaimana aku bisa bercanda. Jika aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri." Balas Kyungsoo.

Chanyeol sedikit meredakan tawanya. Ia harus tetap fokus karena dia sedang mengemudi di jalanan yang sangat ramai.

" Dan kau tau, lebih parahnya keduanya tidak ada yang mau mengalah. Untung saja ada yang menghentikan, jika tidak mungkin sampai sekarang mereka belum selesai." Cerita Kyungsoo menambahkan. Chanyeol menatap Kyungsoo sekilas. " Sungguh?"

Kyungsoo mengangguk. " Tapi aku tidak habis pikir dengan gadis itu. dia benar-benar kuat, mugkinn jika dilanjutkan yang pria pasti kalah."

Chanyeol hanya mengangguk-angguk menanggapi. " Sudahlah, berhenti bercerita. Kau benar-benar menggelitik perutku. Aku tidak mau karena terus menertawai ceritamu itu kita kena masalah dijalan." Ujar Chanyeol masih fokus dengan aksi mengemudinya.

" Nee..."

" Cham... Hyung, kau sudah menentukan lagunya. Kau pilih yang mana?" tanya Kyungsoo. Chanyeol menatap Kyungsoo sekilas lalu berdeham sebentar.

" Ummm... kita bicarakan saja besok bersama mereka. biar mereka langsung tau. Aku malas jika harus mengatakannya dua kali." Jawab Chanyeol.

" Kuharap kau memilih lagu yang sudah kusarankan. Lagu itu benar-benar bagus."

" Lihat saja nanti. Ah ya... kau kutinggal dulu distudio. Aku harus menjemput seseorang dirumah sakit."

" Rumah sakit? Apa keluargamu ada yang sakit?"

Chanyeol menggeleng. " Bukan sakit. Hanya pemulihan diri." balas Chanyeol.

" Baiklah.. tapi setelah itu ayo kita kekedai pinggiran. Aku ingin minum dan makan mi udon milik Hwang Ahjumma."

" Call. Kau yang traktir." Sahut Chanyeol.




Setelah mengantar Kyungsoo kestudio. Chanyeol akhirnya tiba di Seoul Hospital. Sebelumnya dia mampir ke resepsionis untuk menanyakan ruangan orang yang akan dijemputnya.

Kamar 1345 itu sudah dihadapan Chanyeol. dia mengintip sebentar dari balik pintu lalu mendorongnya kuat-kuat hingga terbuka lebar dan menampilkan sosok gadis yang tengah mengemasi barang-barang.

Chanyeol menghampiri gadis itu dan berdiri di sampingnya. " Sohyun..." sapa Chanyeol dia sedikit berbisik ditelinga gadis itu, membuat yang dipanggil menoleh dengan sedikit terkejut.

" Kau mengagetkanku saja."

" Bagaimana kedaanmu, kau sudah baikkan?" tanya Chanyeol. bukannya menjawab, gadis itu malah diam sembari menatap Chanyeol dalam.

" Sohyun, kau baik-baik saja?" ujar Chanyeol sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Hyun So, karena gadis itu tetap saja diam tak kunjung menjawab.

" Yeol Oraboni.."

" Eoh?" bingung Chanyeol. " Kenapa kau tiba-tiba memanggilku oraboni?" kekeh Chanyeol. " Apa kau sedang bosan memanggilku oppa?" imbuh Chanyeol.

Sesaat, ketika Hyun So meyadari sesuatu, dia langung menggelengkan kepalanya. " Um... hanya ingin saja oppa.." ucap Hyun So sedikit terbata.

" Ok. Ayo kita pulang... pasti Yeri sudah sangat menunggumu dirumah." Chanyeol langsung membawa tas hitam dan menarik tangan Hyun So untuk keluar dari ruangan.

Different DimensionWhere stories live. Discover now