Different Dimension ~ 09 ~

81 14 2
                                    

Matahari siang ini dikerajaan Joseon terasa sangat panas dan terik. Sohyun membaringkan diri dilantai berkayu yang terasa dingin. Gadis itu baru saja menyelesaikan tugasnya, membersihkan paviliun pertemuan seorang diri. Itu adalah hukuman dari dayang karena pagi tadi ia terlambat masuk. Dan sebelumnya ia dihukum oleh dokter Seo untuk mengurus tanaman yang ada dibelakang paviliun milik dokter Seo sendiri. Hari ini benar-benar hari yang sangat berat dan melelahkan bagi Sohyun, mendapat dua hukuman sekaligus.

Sohyun memejamkan matanya sekejap, lalu membukanya lagi secara perlahan. Gadis itu sesaat menghela nafas berat.

" Kapan ya aku bisa keluar dari zaman ini?" gumamnya sedih.

" Seharusnya lusa adalah penentuan judul lagu untuk pementasan. Semoga saja lagu yang terpilih adalah lagu usulanku. Aku sangat ingin memainkan lagu itu dengan piano, sudah sangat lama aku menginginkannya." Sohyun mengangkat tangannya lalu jari-jarinya menari-nari diatas udara, seolah-olah gadis itu tengah bermain piano.

Tidak lama, Sohyun menurunkan tangannya. Sekarang gadis itu tengah mengawang-ngawang sambil menatap langit-langit paviliun.

" Ah... panas-panas begini aku jadi ingin minum es latte dengan banyak krim. Yaa... Kim Sohyun sadarlah, disini mana ada yang begitu. Jangan bermimpi!" Sohyun menggelengkan kepalanya berulang kali lalu memukul pipinya sendiri. " Aku ini ada-ada saja. Ah...kemungkinan saja ada, tapi namanya bukan es latte." gadis itu tak lama menertawai dirinya sendiri dengan pikirannya yang sangat konyol dan terkekeh-kekeh membayangkan jika benar adanya es latte yang sedang diinginkan ada di zaman ini.

Sohyun mengubah posisinya menjadi duduk ketika matanya tak sengaja melihat seorang wanita tengah berjalan menghampirinya. Itu Nyonya Bong.

" Eoh, Bong Sang Gung ada apa?" tanya Sohyun heran, dia sedikit menelengkan kepalanya.

" Mama, Jung Jong Mama mencarimu, dia ingin bertemu denganmu sekarang." Balas Nyonya Bong.

" Jun Jong mencariku? Ada perlu apa wanita itu mencariku. Katanya jika hukuman belum selesai aku belum boleh menemuinya." Batin Sohyun bertanya-tanya.

" Baiklah, setelah aku membersihkan diri, aku akan menemuinya." Ujar Sohyun lalu bangkit untuk pergi dari paviliun.



Sekarang Sohyun sudah berada didepan paviliun milik ratu. Setelah Nyonya Ahn memberitahukan kedatangannya dia dipersilahkan masuk oleh wanita paruh baya itu.

Kini Sohyun dan Ha Na saling berhadapan, dengan meja saji diantara keduanya. Ha Na menatap Sohyun sekilas lalu mempersilahkan Sohyun untuk menyantap sajiannya, berupa teh dan beberapa makanan kecil.

Sohyun menyeruput tehnya yang sedikit masih panas, lalu meletakan cangkirnya ketempat semula.

" Jadi ada apa gerangan sehingga kau ingin menemuiku Mama?" tanya Sohyun.

" Mulai hari ini hukumanmu kucabut, jadi sekarang gelar putri mahkotamu kembali." Jawab Ha Na.

" Ye?" bingung Sohyun, mata gadis itu sedikit melebar karena terkejut akan perkataan sang ratu.

" Tapi bagaimana bisa dicabut, padahal aku masih harus menjalani hukumanku selama dua hari." Ujar Sohyun.

" Tidak untuk alasan apa-apa. Maaf karena terlalu menekanmu Guk Jong." Balas Ha Na.

" Tidak Mama. Justru karena kebaikanmu menghukumku untuk kebaikanku sendiri dimasa depan. Aku seharusnya berterima kasih padamu karena kau sangat peduli padaku."

" Sebenarnya, selesai dari masa hukuman aku ingin menambahnya. Dirasa sangat kurang lima hari untuk berguru pada seseorang, aku menginginkan waktu lebih. Atas kebaikanmu mohon pertimbangkan keinginanku ini Mama." Lanjut Sohyun memohon.

Different DimensionWhere stories live. Discover now