Part 8

13 2 0
                                    

~Happy Reading Guys^>^

Bel pulang baru saja berbunyi. Kelas XII IPA 5 berbondong-bondong keluar dari kelas. Kecuali Vanya, Elvan, dan Cheisa. Sahabat Vanya lainnya sudah pulang karena mereka harus pergi ke toko buku untuk tugas nanti. Vanya dan Cheisa menonton film, katanya sih mumpung wifi gratis.

Sedangkan Elvan sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Daritadi film yang mereka tonton selalu loading dan itu membuat Cheisa kesal.

"Apa-apaan sih, nih wifi sekolah butut banget. Jaringannya jelek bangke." geram Cheisa, kemudian ia menoleh ke arah Elvan yang sedang fokus dengan kerjaannya itu.

"Eh El, lo ngapain sih? Recokin boleh kagak?" ucap Cheisa menggoda Elvan yang diberikan acuhan oleh sang empu.

Karena tidak mendapat respon dari Elvan, Cheisa langsung melancarkan aksinya untuk mengganggu Elvan. Cheisa menekan asal keyboard laptop Elvan, ternyata ia tidak sengaja menghapus tulisan yang telah Elvan kerjakan daritadi.

Karena kesal, Elvan menggebrak meja yang membuat Cheisa dan Vanya kaget. "Apa-apaan sih lo? Lo kirain gak capek bikin ginian? Gue relain gak istirahat cuma mau ngerjain ini doang!!" bentak Elvan.

"Eh eh, maaf El, gue gak sengaja sumpah. Maaf ya, gue-" ucapan Cheisa terpotong oleh Elvan. "BACOT!! MENDING PERGI LO!!" kini Elvan benar-benar mengeluarkan amarahnya yang membuat Vanya tak terima.

"Heh! Jadi cowok tuh jangan kasar sama cewek, beraninya bentak ke cewek lo!!" bela Vanya yang diberi tatapan tajam oleh Elvan.

"Kasar? SIAPA SURUH GANGGU!?" bentaknya lagi.

"Setidaknya gak usah sampe ngebentak gitu kali!! Lembut dikit kek ke cewek!" ucap Vanya membela dirinya.

"Lembut? COBA LO JADI GUE?! LO UDAH CAPEK-CAPEK NGETIK SAMPE ELO GAK ISTIRAHAT DAN ALHASIL SEMUANYA KE HAPUS GARA-GARA TEMEN LO!! Dan gue gak yakin lo bakal sabar ngadepin temen lo itu. Dan itu yang gue rasain sekarang!!"

"El, gue minta maaf. Gue gak tau kalo gue pencet tombol hapus. Maaff bangett El." ucap Cheisa.

Elvan hanya menatapnya kemudian ia menutup laptopnya dan pergi. Cheisa sangat merasa bersalah, sepertinya Elvan marah besar. Cheisa merutuki kesalahannya, Vanya pun mendekati Cheisa kemudian memeluknya.

"Bukan salah lo kok Sa. Elo cuma gak sengaja, bukan disengajain." Vanya berusaha untuk menenangkan Cheisa yang sedikit menangis.

"Tapi tetep aja Van, gue gak enak sama dia. Samperin yuk." pinta Cheisa.

"Huh.. Ya u-" ucapan Vanya terpotong oleh dering ponsel Cheisa. Cheisa segera mengangkatnya.

"Halo bun"

"Chei, bunda mau pergi ke luar negeri sekarang. Kamu pulang cepet ya, mama tunggu."

"Lah, apa hubungannya?"

"Bunda mau pergi masa kamu gak ada disini sih, Chei? Ayo cepet pulang. Bunda tunggu ya, Chei!"

"Huh, iya iya, aku pulang sekarang."

Cheisa akhirnya memutuskan untuk segera pulang, dan pamitan ke Vanya untuk pulang duluan. Vanya pergi ke kantin untuk mengisi perutnya, karena tadi ia hanya makan sedikit, dan sekarang ia sangat kelaparan.

"Bi, beli mie goreng dua ya." ucap Vanya.

"Oke neng." jawab bibi kantin.

"Dua mie buat lo doang Van?" tanya seseorang yang sedang berdiri di depannya.

"Yoi, buat siapa lagi." Vanya melirik seseorang yang sedang berdiri di sebelah cowok itu, cowok itu melipat kedua tangannya di dada dan tidak melirik Vanya sama sekali.

ElVanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang