HAPPY READING GUYS^^ N DON'T FORGET TO VOTE N COMMENT^^
-------------------------------------------------------------
"Elvan?!" ucap Vanya sembari mengangkat sebelah alisnya.
Elvan yang merasa disebut namanya tersenyum jahil ke Vanya.
"Kenapa? Kangen yaa" celetuk Elvan dengan wajah konyolnya.
Vanya memutar bola matanya malas. "Ngapain juga gue kangenin lo?" ucap Vanya.
"Terus ngapa lo nyebut nama gue?" tanya Elvan dengan nada meledek.
"Ya gue kagetlah anjir, tiba - tiba lo disini." ujar Vanya yang membuat Elvan terkekeh mendengarnya. "Heh, bilang aja kangen. Susah amet." ledeknya lagi.
"Lo kali yang kangen. Gue mah kagak." kekeh Vanya.
"Heleh, dasar es batu." Vanya yang merasa tersindir menoleh ke arah Elvan. "Apa tadi lo bilang?" tanyanya.
"Es batu." jelas Elvan. Vanya menyipitkan matanya, dan memasang wajah dingin. Elvan tertawa kecil melihat ekspresi Vanya.
"Elo tuh—" ucapan Vanya terhenti karena ia kehabisan kata - kata. Sedangkan Elvan mengangkat dagunya seolah bertanya 'Apa? Apa?'.
"Ishh." decak Vanya. "Haha, gak tau kan lo pengen ngomong apa? Hah? Hah?" ledek Elvan lagi.
BUKK...
"Bjir, sakit tauu!" seru Elvan yang di pukul oleh Vanya. "Bodo, emang gue pikirin." acuh Vanya.
Elvan menatap Vanya sinis. Ia ingin membalaskan dendam nya, tetapi bagaimana?
Ide cemerlang muncul secara mendadak seperti tahu bulat tetapi ini bukan di goreng melainkan di pikir diotak Elvan:v
Elvan pergi dari situ yang membuat Vanya terkekeh. "Heh, ngambek lo? Najis jadi cowok baperan amet" ejek Vanya. Tetapi Elvan tidak menghiraukannya.
Vanya memilih tidak peduli dengan sikap Elvan yang tiba - tiba. Tetapi rasa bersalah selalu menghantui otaknya. Ia menelusuri pandangannya ke arah taman dan mendapatkan Elvan yang sekarang sedang duduk di bangku yang tak jauh darinya.
Vanya pun menghampiri Elvan yang seperti orang sedih. Vanya miris melihatnya, karena seperti anak kecil.
"DORR !!" teriak Vanya untuk mengejutkan Elvan. Elvan yang sedang menjalani misinya memilih untuk diam dan tidak berkata apapun.
"El? Lo ngambek beneran?" tanya Vanya sembari menatap Elvan yang seperti menatap kosong sesuatu di depannya.
"Woi, El?! Lo sehat kan? Jangan bilang lo waras?! Hehh!" tanya Vanya beruntun sekaligus mengejek Elvan.
Ni bocah kesurupan ya?# batin Vanya.
"Elll?!" seru nya sembari menggoyangkan tubuh Elvan.
"Lo jahat." ucap Elvan tiba - tiba. Vanya yang mendengar suara Elvan keluar dari mulutnya itu merasa kebingungan. Jahat kenapa?
"Hah? Gue jahat kenapa? Masa iya dipukul gitu doang nangis." ejeknya.
"Bukan bego, lo tuh jahat banget tau gak!?" seru Elvan. Vanya mengangkat sebelah alisnya, masih belum mengerti anak ini kesurupan apa?
"Lo jahat tau!" serunya lagi. "Ya gue jahat kenapa?" tanya Vanya kebingungan.
"Lo jahat. Udah tau gue suka sama lo masa lo gak peka sih." jelas Elvan yang membuat Vanya terkejut. Vanya memelototkan matanya, masih tidak percaya dengan ucapan Elvan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVanya
RomansaSeorang gadis cantik bernama Vanya Feyra Alyna memiliki masa lalu yang kelam. Karena itu ia kini menjadi sosok yang pendiam, cuek, dan dingin. Ia tidak pernah peduli dengan siapapun kalau itu bukan hal yang menurutnya menarik.~ Hingga suatu ketika i...