Part 4

22 4 0
                                    

Andai elo bisa terus kayak gini kak, gue pasti seneng banget liatnya.
~Shila

Sinar matahari masuk kedalam mata Vanya secara paksa. Vanya yang masih terkantuk kembali menarik selimutnya. Tetapi alarmnya berbunyi dan ia tidak bisa mengelakkan yang satu ini.

Segera ia memasuki kamar mandi karena sekarang sudah pukul 6.15 dan dia harus mengurus berkas yang harus diselesaikannya hari ini.

Selesai mandi, ia keluar dengan seragamnya yang sudah rapi. Segera ia turun sambil memakai dasinya. Ia melirik sekeliling rumahnya dan mendapati seseorang di sofa sedang memainkan ponselnya.

Vanya berdeham untuk memberitahu orang itu bahwa dia ada disitu.

"Ehem." dehamnya.

Gadis yang berada di sofa itu pun menoleh ke sumber suara. Alangkah terkejutnya Vanya melihat adiknya berada disini.

"Shila? Itu elo?" tanyanya mengintrogasi.

"Iyalah ini gue. Siapa lagi? Setan?" ucapnya malas.

"Mungkin." ucapnya dingin.

"Emang dasar elo gak pernah berubah ya kak." ia pun menghampiri kakaknya itu.

Ia mengambil kunci mobil milik Vanya dan menggenggam nya di sela jarinya.

"Kak, gue mau lo hangat kayak dulu. Lo harus bangkit!!" serunya sambil mengepalkan tangannya di depan dada.

"Apa sih Shil? Dateng-dateng udah ngomong gitu aja. Denger ya Shil, gue gak bakal berubah. Ini gue." ucapannya hampir membuat sang adik putus asa, tetapi adiknya itu bukan tipe seperti itu.

"Gue. Nashila Rachelia Agatha, akan merubah sifat kakak gue ini kayak dulu lagi. Dan itu pasti." ia pun memberikan kunci mobil Vanya lalu kembali ke sofa.

Vanya bergegas mengambil almamaternya kemudian pergi tanpa pamit ke adiknya. Vanya pun menancapkan gasnya pergi dari rumahnya menuju sekolah yang sepuluh menit lagi gerbangnya akan ditutup.

Sang adik yang bernama Shila menatap kepergian Vanya dengan tatapan penuh kesedihan. Ia menyesal dulu tidak ikut dengan Vanya untuk menemui mantannya itu. Tanpa ia sadari, air mata pun jatuh membasahi pipinya. Kak, gue janji bakal bikin elo kayak dulu lagi. Tenang aja, gue gak bakal biarin elo kayak gini terus, gue yakin masih ada rasa peduli di hati lo# batin Shila.

.•♫•♬•♬•♫•.

Vanya tiba di sekolahnya tepat waktu saat bel masuk berbunyi. Ia berjalan santai menelusuri koridor yang telah sepi karena bel sudah berbunyi.

Ia membuka pintu kelasnya. Azril, yang bertugas untuk mengabsen, berdecak melihat Vanya yang baru datang.

"Van, lo ke piket dulu sana. Lo telat!!" tegasnya yang membuat Vanya menatapnya tajam.

"Yang ada elo ke piket." ucapnya santai.

"Gue? Ngapain gue ke piket?" tanyanya bingung.

"Heh, lo aja gak tau kan? Apalagi gue. Dahlah males." Vanya pun menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan tangannya.

Dering ponselnya pun berbunyi tanda pesan masuk. Vanya merogoh saku roknya dan terdapat nama 'Raffel' di layar utamanya.

ElVanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang