Ep. 18 - Sikap Lembut Eunbi

815 114 12
                                    

Eunbi masih berfikir apa benar-benar perasaannya dengan Rowoon sudah tidak ada sama sekali. Dia sendiri juga tidak percaya kalau bisa menyukai Jungkook secepat ini. Tidak mau pusing Eunbi lebih memilih jalankan dulu semuanya dan biarkan perasaannya tumbuh dengan sendirinya.

...

Sesuai janjinya, Eunbi pagi-pagi sudah berangkat menuju apartment kakaknya didaerah Heukseok-dong. Apartment kakaknya termasuk daerah elit sama seperti dirinya tapi jauh lebih mahal kakaknya. Eunbi sendiri bingung darimana kakaknya bisa mendapatkan uang sebanyak ini.

Eunbi memarkirkan mobilnya di basement dan langsung masuk kedalam gedung Apartment. Hanya menunggu beberapa detik pintu lift terbuka. Suasana sangat sepi, bahkan di lift Eunbi hanya sendiri. Dia menekan lantai sepuluh dimana tempat kakaknya berada. Setelah keluar dari lift, dia langsung menuju tempat tujuan. Sudah tertera angka dipintu masuk, 1010. Langsung saja Eunbi menekan tombol password dan pintu terbuka. Ruangan masih gelap artinya kakaknya masih tertidur.

"Oppa" teriak Eunbi

Tidak ada jawaban langsung saja dia menuju dapur dan menyiapkan sarapan untuk kakaknya.

Eunbi membuka kulkasnya, bahan-bahan makanan sangat lengkap disana. Walaupun kesehariannya dipenuhi kesibukan, Eunbi sangat tahu bahwa kakaknya penganut hidup sehat pasti makanan yang dipilih sangat berkualitas. Selain itu hidupnya juga sangat bersih tidak suka dengan kotoran sedikitpun.

Eunbi memilih beberapa sayur dan daging, dia menaruhnya diatas nampan dan memotongnya menjadi kecil. Tidak perlu dicuci karena Eunbi sangat yakin sebelum masuk lemari pendingin pasti kakaknya sudah mencucinya dulu. Ingat kakak Eunbi sangat bersih.

Eunbi hidup sendiri tidak ada alasan kalau dia tidak bisa masak. Selesai membuat sarapan dia menaruh sup dagingnya diatas meja makan. Dia juga mengambil dua mangkuk nasi dan menaruhnya juga dimeja. Setelah itu Eunbi beralih menuju kamar berniat untuk membangunkan kakaknya.

"Oppa" bisik Eunbi saat memasukkan kepalanya kedalam kamar

Melihat kakaknya yang masih tertidur, Eunbi menarik selimut milik kakaknya dengan kasar untuk membangunkannya

"Ayo kita sarapan" ucap Eunbi sedikit berteriak

Minhyun yang masih setengah sadar hanya mengerjapkan matanya saja. Eunbi segera duduk dipinggir kasur, memandang wajah tampan kakaknya ini yang sudah lama belum dia lihat. Terdapat lingkaran hitam dimatanya, tubuhnya juga semakin kurus. Raut wajahnya menjelaskan sekali kalau Minhyun sangat lelah.

Sepuluh menit Eunbi memandang Minhyun sekalian menunggunya bangun. Tapi yang ditunggu tetap memejamkan matanya. Sudah tidak sabar Eunbi membuka paksa kelopak mata Minhyun dan menutup kedua lubang hidungnya.

Minhyun yang sudah kehabisan oksigen segera duduk dan memandang adiknya kesal

"Kau ini" omel Minhyun yang masih setengah sadar

"Ayo sarapan aku lapar" Eunbi menarik lengan kakaknya

"Aku masih ngantuk tahu" ucap Minhyun mengerjapkan matanya

"Siapa suruh bekerja sampai malam"

Minhyun mengacak rambutnya, yang awalnya berantakan kini semakin berantakan "Ah aku sedang tidak ingin berdebat, bangunkan aku lima menit lagi" dia ingin membaringkan tubuhnya namun sayang Eunbi sudah mendorong Minhyun dari belakang mau tidak mau Minhyun harus bangun dan berjalan menuju meja makan

"Kenapa sih aku punya adik seperti dia" gumam Minhyun kesal

Minhyun dan Eunbi sedang duduk meja makan, mereka sibuk makanan mereka masing-masing. Sudah sepenuhnya sadar, Minhyun memulai percakapan dengan adiknya ini.

ALPHA TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang