Ep. 22 - Maaf

796 112 5
                                    

Seungyoun tidak menjawab, dia hanya diam sambil berjalan menuju ruangan mereka.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam, kondisi kantor juga sudah gelap dan kosong. Seungyoun merabah-rabah dinding mencari saklar untuk menyalakan lampu.

Setelah lampu menyala, Eunbi langsung sibuk mencari kotak P3K dilemari peralatan kantor dan saat itu juga dia menemukannya ditumpukan kotak-kotak. Langsung saja Eunbi menariknya asal membuat kotak lainnya jatuh berantakan.

"Eunbi!" cicit Seungyoun yang memperhatikan Eunbi sejak masuk keruangan

"Maaf" ucapnya tanpa rasa bersalah "Ini, kau bersihkan luka memar diwajahmu dulu" ucap Eunbi melempar kotak P3Knya kearah Seungyoun

Seungyoun dengan sigap menangkap kotak itu sebelum mengenai wajahnya "Bersihkan juga darah disudut bibirmu"

"Hmm" ucap Eunbi singkat

Seungyoun merasa bagian perutnya juga sakit saat ini. Sepertinya bagian perutnya juga terkena serangan pria-pria tadi.

Dia melepas long coat-nya, lalu membuka kancing kemejanya memperlihatkan bagian tubuh atletisnya. Dada bidangnya bukan main-main. Siapapun yang melihat pasti terpanah saat ini. Dan disitulah Eunbi. Dia satu-satunya gadis yang bisa menikmati pemandangan langkah itu.

Eunbi membeku, bibir tipisnya terbuka seakan ini pemandangan yang baru pertama kali dia lihat. Dia mendekati Seungyoun yang saat ini sedang shirtless.

"Yak! Bagaimana bisa seperti ini?" tanya Eunbi yang sekarang jarak mereka sudah dekat

"Apanya?" tanya Seungyoun bingung "Otot-ototku ini?" lanjutnya bangga

"Bukan pabo! Tapi memar ini" Eunbi menekan bagian kiri perut Seungyoun

"AH! Sakit Eunbi" teriak Seungyoun sambil memegang bagian kiri perutnya yang terdapat memar

"Makanya cepat obati lukamu, jangan kebanyakan pamer happy tummy-mu itu" ucap Eunbi sinis sambil menjauhi Seungyoun, Eunbi beranjak kemejanya mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan darah disudut bibirnya

Seungyoun membesarkan matanya. Dia tidak terima dengan pernyataan yang barusan Eunbi katakan "Apa? Happy tummy?" Seungyoun terkekeh "Maksutmu perutku buncit begitu?"

"Terserah" ucapnya pergi meninggalkan Seungyoun diruangan itu sendiri

Seungyoun melihat kepergian Eunbi sambil tertawa tidak terima. Sebenarnya Eunbi tidak serius mengatakannya. Perut Seungyoun sama sekali tidak buncit tapi Eunbi hanya iseng. Menurutnya sekali-kali mengerjai Seungyoun oke juga.

Eunbi sedang memandang wajahnya dipantulan cermin kamar mandi. Ia membuang nafas pelan. Pipi sebelah kirinya memar dan sudut bibir kanannya sedikit sobek.

Ia segera membasahi tisu yang tadi dia bawa. Meremas sedikit tisu tersebut agar tidak teralu basah lalu segera mengusap bercak darah dibibirnya. Merasa sudah bersih dia kembali untuk menemui Seungyoun didalam ruangan kantor.

Saat Eunbi berjalan kearah ruangan, samar-samar Eunbi mendengar suara Seungyoun sedang berbincang dengan seseorang. Siapa yang datang kekantor malam-malam seperti ini?

Ketika Eunbi membuka pintunya dapat dilihat Seungyoun sedang berbicara dengan pria yang tingginya tidak begitu jauh darinya. Jeon Jungkook.

"Kenapa kau kemari?" interupsi Eunbi

Suara Eunbi membuat Jungkook sadar kini gadis yang dia cari sudah berada didepan mata.

"Jungkook kemari ingin meminta maaf padamu" jawab Seungyoun yang sudah memakai baju lengkap dengan long coat-nya

ALPHA TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang