Ep. 21 - Emosi

760 109 7
                                    

Ucapan Seungyoun terpotong dengan suara yang sangat mereka kenali

"Oppa?"

Jisoo berbinar-binar dengan kedatangan Jungkook dan langsung saja dia memeluk Jungkook dengan erat.

"Oppa.. tadi aku hampir celaka" ucap Jisoo mengadu

Entah acting atau betulan tapi saat ini Jisoo menangis.

Somi yang ikut turun dari mobil merotasikan matanya malas. Pemandangan biasa menurutnya.

"Apa yang terjadi?" ucap Jungkook melepaskan pelukan Jisoo pelan lalu memegang kedua bahunya

"hiks.. tadi aku hampir dibawa oleh empat orang pria mabuk hiks hiks" Jisoo menghapus air matanya

Seungyoun memandang Eunbi dengan tatapan bingung. Seakan mengerti dengan tatapan Seungyoun, Eunbi segera membisikkan sesuatu. Dia sedikit berjinjit dan Seungyoun sedikit menekuk lututnya karena perbedaan tinggi mereka yang cukup jauh

"Jisoo-ssi adalah tetangga Jungkook. Rumah Jungkook pas sekali disebelahnya" Eunbi menunjuk rumah Jungkook

Seungyoun mengangguk mengerti dan kembali menonton drama yang diciptakan Jisoo.

"Seungyoun-ssi dan Eunbi-ssi menolongku hanya saja...." ucapnya terputus

"Apa?" tanya Jungkook penasaran

"Kenapa yang menolongku harus Eunbi-ssi? Kenapa bukan Oppa atau Seungyoun-ssi? Dia itu lemah sok-sok ingin melindungiku" ucapnya menatap sinis Eunbi "Dia juga mengomelliku Oppa" lanjutnya

Eunbi tidak mau ambil pusing. Terserah apa yang gadis kecil itu katakan.

"Kenapa orang seperti Eunbi-ssi bisa masuk kepolisian? Dia sangat tidak pantas" ucap Jisoo tidak berfikir panjang

Oke, kesabaran Eunbi habis.

Eunbi menarik mantel yang Jisoo kenakan supaya tubuh Jisoo menghadapnya. Matanya berkilat kemarahan yang siap ingin menerkam Jisoo saat ini.

"Dengarkan aku gadis kecil" ucapnya penuh penekanan "Aku sudah menyelamatkan nyawamu dari pria-pria bajingan itu. Dan sejak tadi aku tidak mendengar kata terimakasih dari mulut kotormu itu!" Eunbi membuang nafasnya kasar "Kau mengganggu fokusku saat aku sedang bertarung dengan mereka. Kau menarik-narik mantelku dan terus berteriak membuatku pusing. Karena kau aku kena pukul diwajahku. Jadi kau masih mau bilang kalau aku lemah?"

Seungyoun menarik Eunbi untuk sedikit mundur

"Kau tidak berhak sama sekali mengatakan bahwa aku tidak pantas masuk kepolisian!" ucapnya tajam "Kau yang sama sekali tidak pantas menyebut tentangku dengan mulut kotormu"

Eunbi merogoh tasnya, mengambil sejumlah uang.

"Kau ribut cemilanmu yang tertinggalkan?" tanyanya "Ambil dan belilah" Eunbi mengambil kasar tangan Jisoo dan memberikan uang sebesar 50,000 won untuknya

"Aku permisi" Eunbi segera menaiki mobilnya

Seungyoun sudah menduga hal ini akan terjadi. Emosi Eunbi yang mudah meledak dan tidak suka direndahkan. Kombinasi sempurna.

"Jungkook, aku rasa kau tetangga ya dengan Jisoo-ssi" ucap Seungyoun ragu "Aku rasa hubungan kalian cukup dekat jadi aku tolong kau urus gadis ini. Aku dan Eunbi akan kembali kekantor" ucapnya lalu menyusul Eunbi masuk kedalam mobil

Sebelum Seungyoun masuk kedalam mobilnya, dia sempat menoleh kearah Jungkook. Ada rasa bersalah pada diri Seungyoun. Dia merasa ini tugasnya tapi melimpahkan pada Jungkook. Hanya saat ini Eunbi lebih penting. Emosinya sedang tidak stabil akibat perkataan Jisoo. Menurutnya Jungkook pasti lebih mengerti bagaimana harus mengurus gadis itu.

Setelahnya Seungyoun mengemudikan mobilnya pergi menjauh dari kawasan rumah Jisoo.

Jisoo masih mematung. Masih bingung dengan kejadian yang baru saja terjadi. Sebenarnya dia sudah tau siapa itu Eunbi. Dia ingat persis saat bertemu beberapa kali di rumah Jungkook.

Sebenarnya Jisoo tidak ada maksud untuk merendahkan Eunbi apa lagi umur Eunbi lebih tua darinya. Dirinya terbakar perasaan cemburu. Jungkook jauh lebih dekat dengan Eunbi dibanding dirinya yang dimana sudah jauh mengenal Jungkook duluan. Hal ini membuat Jisoo menjadi tidak menyukai Eunbi tanpa alasan jelas.

Jungkook memandang mobil Seungyoun dan Eunbi yang menjauh. Ada perasaan tidak enak dalam diri Jungkook. Padahal bukan karena salahnya tapi Jungkook sangat tahu perkataan Jisoo sangat menusuk hati Eunbi.

"Apa yang kau katakan Jisoo?" teriak Somi yang mendengar semuanya sejak tadi

Jika disuruh memilih mana yang akan dia percayai, tentu saja Eunbi. Somi sudah sangat tahu bagaimana sifat Jisoo. Suka melebih-lebihkan.

"Kau—"

"Somi-ya.." ucap Jungkook memotong ucapan Somi "Masuklah kerumah" tegas Jungkook

"Tapi—"

"Somi!" ucap Jungkook sekali lagi dengan suara lebih berat, matanya menajam

Jika sudah begini mau tidak mau Somi menurut. Jungkook tidak akan bisa dibantah.

Jisoo menelan ludahnya. Dia sangat tahu sikap Jungkook.

"Jisoo-ya" ucap Jungkook. Dia menatap mata Jisoo lekat, wajahnya sudah tidak seramah seperti biasanya. Ini tandanya Jungkook benar-benar tidak suka

"Aku sangat tahu dirimu" lanjutnya

Kalimat yang baru saja diucapkan Jungkook harusnya mampu membuat Jisoo terbang. Ini artinya Jungkoook sangat tahu tentang dirinya bukan?

"Kau terlalu suka melebih-lebihkan ucapanmu" ucap Jungkook tegas "Kau sama sekali tidak pantas mengatakan hal seperti itu pada salah satu anggota kepolisian yang paling diandalkan"

Anggota kepolisian yang paling diandalkan?

"Bahkan kemampuannya masih lebih hebat dariku, harusnya kau berterimakasih padanya. Yang menyelamatkanmu bukan sembarang polisi" tambahnya

Bagai tersambar petir secara tidak langsung Jisoo sudah menghina anggota polisi terbaik di Gangnam.

"Minta maaflah pada Eunbi, Jisoo"

"Tidak mau" tolak Jisoo kesal

"Ini juga salah satu sifatmu. Jika salah kau tidak mau minta maaf" suara Jungkook semakin tegas dan berat

"Aku yang akan mewakilkanmu" lanjut Jungkook "Walau bukan karena kesalahanku tapi tetap saja aku yang merasa tidak enak padanya"

"Oppa..." suara Jisoo hampir berbisik

"Kembalilah kerumahmu. Jangan pergi ketempat yang berbahaya. Selamat malam" Jungkook pergi meninggalkan Jisoo yang masih mematung ditempat

Jisoo meremas mantel yang dia kenakan. Air matanya sudah berada dipelupuk matanya. Perasaannya sangat kesal sekarang. Baginya karena Eunbi dirinya malah semakin menjauh dari Jungkook.

"Eunbi-ssi" cicitnya sengit





...





Eunbi menutup pintu mobil dengan kasar. Seungyoun hanya membuang nafasnya pelan. Bertahun-tahun bersama Eunbi sudah membuat dirinya sangat hafal bagaimana Eunbi sedang marah.

"Eunbi, obati dulu lukamu" ucap Seungyoun saat melihat Eunbi membuka pintu mobilnya sendiri bersiap untuk pergi

"Dirumah saja" ucapnya keras kepala

Lagi dan lagi Seungyoun membuang nafasnya. Tidak banyak bicara Seungyoun langsung saja menarik lengan Eunbi membawanya masuk kedalam kantor. Dia sudah sangat tahu hanya cara ini yang mampu membuat gadis ini menurut.

"Seungyoun-ssi" ucap Eunbi kesal dengan cara Seungyoun tapi dia tidak memberontak

Seungyoun tidak menjawab, dia hanya diam sambil berjalan menuju ruangan mereka.


























Tetap jaga kesehatan semuanya❤️

Vote & Comment

Thank You

ALPHA TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang