"Gomawo-yo Unnie" gumamnya kecil, dia tahu pasti Eunbi tidak mendengarnya tapi setidaknya dia sudah mengucapkan terimakasih.
Bunyi sepatu berbentur dengan lantai bergema sepanjang lorong ruangan kantor yang sepi. Kakinya yang panjang, proposisi tubuhnya yang tinggi ditambah bahunya yang tegap dan bidang. Sempurna.
Langkah kakinya semakin terburu-buru. Dia berlari kecil menuju pintu keluar lorong kantor.
"Lama sekali sih" oceh gadis itu dengan tatapan tajam
Seungyoun membuang nafasnya, wajahnya menatap gadis dingin itu tidak percaya "Heol, aku sudah menunggumu dari tadi sore tapi kau yang baru menghubungiku dan menunggu 2 menit sudah mengoceh kalau aku lama?"
Eunbi yang baru sampai diparkiran kantor Kepolisian Distrik Gangnam-gu segera mengubungi Seungyoun bahwa dia tidak masuk dan menunggunya diparkiran untuk patroli malam.
Seungyoun sudah menunggunya dari pukul 4.00 sore tapi Eunbi baru sampai pukul 6.00 sore. Seungyoun yang jelas menunggu lebih lama dari Eunbi tidak mengomel. Tapi lihatlah kelakuan gadis ini. Bukannya minta maaf malah sebaliknya.
"Aku lama karena membeli ini dulu" Eunbi mengayunkan plastik minumannya
Dia mengeluarkan hot Americano-nya lalu memberikan pada partner-nya itu
"Untukmu bawel" ucapnya
Seungyoun menerima itu dan mencicipinya sedikit karena masih panas "Tidak kau taruh racun kan?"
Eunbi memutar bola matanya malas. Seungyoun memang tidak pernah bisa serius.
"Buka pintunya cepat!" omel Eunbi dipintu mobil yang akan mereka gunakan untuk patroli
"Bawel" bisik Seungyoun lalu menekan remot otomatis agar pintunya tidak terkunci
Kini mereka berdua sudah masuk kedalam mobil untuk melakukan patroli.
Sepanjang perjalanan Eunbi dibuat pusing dengan ocehan Seungyoun yang tidak ada hentinya. Kadang Eunbi tidak meladeni ucapan Seungyoun tapi itu tidak membuat laki-laki itu berhenti. Mulutnya tidak bisa berhenti bicara.
"Eunbi kau seharusnya memanggil aku Oppa"
Lihatkan? Hal tidak penting saja ikut dibahas.
"Kita berbeda 2 tahun loh sangat jauh" ucapnya sambil terus fokus menyetir sesekali melihat keadaan sekitar
"Aish" sungut Eunbi "2 tahun itu tidak jauh, jangan melebih-lebihkan Cho Seungyoun-ssi"
"Dasar gadis dingin"
"Terserah" ucap Eunbi malas
Seungyoun memberhentikan mobilnya didekat gang-gang kecil daerah Gangnam. Disini banyak laporan kalau banyak sekali orang mabuk dan perampok yang berkeliaran membuat warga takut dan terganggu.
"Mulai dari sini?" tanya Eunbi
"Tentu saja, ayo turun"
Eunbi dan Seungyoun turun dari mobil. Mereka memperhatikan keadaan sekitar. Hari sudah gelap dan minimnya cahaya menjadikan tempat ini menjadi sarang kejahatan.
"Daerah ini harus ditambah penerangannya" ucap Eunbi
"Catat. Kita harus adukan pada Ketua"
Sekarang Seungyoun dan Eunbi sedang berkeliling. Mereka merapatkan long coat mereka masing-masing, menghangatkan diri dari angin malam. Berbekal senter sebagai penambah pencahayaan dan alat setrum stungun untuk melindungi diri jika terjadi sesuatu.
"Tolong aku, siapapun!"
Seungyoun dan Eunbi memberhentikan langkahnya.
"TOLONG!"
"Kau dengar itu?" tanya Seungyoun
Eunbi mendongak, menatap wajah Seungyoun yang jauh lebih tinggi darinya "Ayo kita hajar mereka" lalu berlari mengikuti arah suara itu
Seungyoun memandang punggung Eunbi yang mulai menjauh, "Menakutkan" ucapnya ngeri saat mendengar dan melihat raut wajah Eunbi saat mengatakan itu
...
"Hmm.."
Gadis itu nampak berfikir mana yang harus dia beli
"Yogurt yang 3,000 won atau yang 2,000 won ya?" tanya-nya pada dirinya sendiri "Kalau beli yang 2,000 won tidak enak rasanya lagi pula merknya juga tidak jelas sedangkan yang 3,000 won jauh lebih terkenal"
Kedua mata coklatnya terus memandangi kedua yogurt yang ada ditangannya, otaknya berfikir berapa budget yang harus dia keluarkan untuk membeli cemilan-cemilan ini.
"Yasudahlah tidak jadi" setelah 10 menit memandangi yogurt itu akhirnya dia menaruhnya kembali
Gadis cantik itu kembali membawa keranjang belanjaannya menuju rak lain. Tak selang berapa lama akhirnya dia kembali lagi ke tempat yogurt tadi
"Dari pada tidak bisa tidur dan terus memikirkan ini lebih baik aku ambil saja yang 2,000 won"
Namanya juga wanita, sifat perhitungan memang sudah mendarah daging.
Merasa dirinya sudah cukup membeli beberapa cemilan, Jisoo beranjak menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
"Totalnya 22,000 won Nona"
"Apa?" Jisoo terkejut bukan main
Budget yang dia sediakan adalah 20,000 won. Bukannya dia tidak punya uang tapi Jisoo sangat-sangat-sangat perhitungan dalam hal uang.
Matanya menyipit mencari mana kira-kira belanjaan yang tidak diperlukan. Tangannya bergerak mengambil sesuatu dari keranjangnya
"Batalkan ini" katanya lalu menaruhnya asal dirak sebelahnya
Jisoo memandang yogurt yang dia taruh dirak permen sebelah kasir. Padahal dia sudah berfikir seribu kali untuk membelinya atau tidak pada akhirnya dia membatalkannya juga.
Setelah bayar, dengan wajah berseri-seri Jisoo keluar dari mini market itu.
"Aku akan memakan ini setelah sampai rumah" ucapnya senang sambil memeluk kardus yang berisi penuh cemilannya
Jisoo berjalan santai keluar dari gang kecil itu menuju jalan besar. Dia ingin naik taxi dan pulang kerumahnya.
Sedikit lagi sampai jalan besar tiba-tiba saja tubuh Jisoo terjatuh dilantai. Seseorang mendorongnya dan mencuri kardus belanjaannya.
Jisoo yang sedang duduk ditanah sedikit terkejut, nampak masih mencerna kejadian tadi yang begitu cepat. Dia memandang pria yang sudah mencuri cemilannya itu. Jisoo segera bangkit dan mulai mengejar pria brengsek itu.
"Tolong aku, siapapun!" teriaknya keras
Dia semakin terbawa kedalam gang sempit dan gelap. Bau alkhohol semakin menyengat diindra penciumannya.
Pria yang dia kejar sudah berhenti, Jisoo juga ikut berhenti.
Jisoo menghirup udara dengan rakus. Jantungnya berpacu lebih cepat karena berlari.
"Kembalikan brengsek!" umpatnya
Dia tidak sadar kalau dia sedang dijebak.
"Hai nona manis"
Ucap pria yang berada dibelakang Jisoo.
Jisoo membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya dibelakangnya sudah ada 2 pria bertubuh besar. Bau alkhohol semakin menyengat saat pria tadi berbicara. Jisoo menutup hidungnya tidak tahan dengan baunya.
"Cantik tapi bodoh"
Jisoo membalikkan tubuhnya lagi. Kini pria yang mencuri kardusnya itu muncul bersama temannya. Total 4 pria mabuk yang harus Jisoo atasi.
"TOLONG!!!" teriak Jisoo yang merasa terkepung
Stay safe everyone, tetap jaga kesehatan🖤
Vote & Comment
Thank You
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA TEAM
Romansa[COMPLETE] A story about the best team in Gangnam, they are known as Alpha Team. Hanya orang terpilih yang mampu masuk kedalam tim tersebut dan Eunbi salah satunya. Gadis dingin yang sebenarnya hangat. Hidupnya selalu kesepian sampai akhirnya seoran...