prolog

1.4K 23 0
                                    

Pertemuan

[ BAGIAN 1 : PERTEMUAN ]

Disalah satu rumah di daerah Elit, seorang gadis bak tuan Putri Terlihat baru Terbangun dari tidurnya, disaat matahari sudah menampakkan suryanya. Risa kim hyera sang gadis bungsu dari 3 bersaudara yang hidup layaknya tuan putri. dengan segala kemewahannya. itu baru tersadar dari tidurnya. dan segera bergegas untuk bersiap siap.

Cahaya sang surya menembus jendela, tuan putri yang masih terpejam mengerutkan mata, merasa terganggu tidurnya. Risa Kim Hyera, si gadis dengan gelar bungsu dalam keluarganya.

Risa masih mengenakan piyama tidur dan rambut mengembang bak Surai singa begitu ia menoleh pada matahari yang sudah meninggi, ia cepat-cepat bangkit dan meraih sandalnya untuk keluar dari kamarnya yang bak istana; persembahan kerja keras ayahnya untuk Risa dengan gelarnya sebagai tuan putri.

"Kesiangan lagi dek?" sindir Riko, kakak pertama Risa.

"Kesiangan lagi, dek?" Sindir Riko, kakak pertama Risa dengan wajah tengil begitu Risa keluar dan turun dari kamarnya.

"Hmm" jawab risa

Risa mendengus, nyawanya belum terkumpul penuh. Lantas, ia bergumam malas, menjawab dengan acuh.

"Pasti begadang nonton drakor lagi, kan." celetuk Rain, kakak kedua risa.

"Pasti begadang nonton drakor lagi, ''kan?" kini sang kakak kedua yang menuduh, Rain namanya. Risa berdecak, kini ia mulai kesal. Kepalanya yang tadi rebah di atas meja makan di bawa duduk tegak, memberikan fokusnya untuk si kakak.

"Ngga kok, semalam aku ga begadang." jawab risa

"Enggak, kok. Semalam aku enggak begadang!" ucapnya sekali lagi, dengan nada bicaranya yang mulai berbau emosi.

Risa harusnya tau, ketika hidungnya kembang kempis, atau suaranya yang melengking karena emosi, merupakan hal yang paling di sukai kakak-kakaknya. Risa tuan putri untuk mereka yang tentu saja cantik dan menggemaskan.

"bahong kamu, jelas-jelas jam 2 pagi aja kakak masih denger suara oppa korea mu itu"sahut Riko si kakak sulung

Riko yang duduk di sebelah Rain itu terkekeh sebentar, menertawakan mulut si bungsu yang mengerucut kesal, siap menyiramkan bensin supaya api lebih membara. "Bohong kamu! Jelas-jelas jam dua pagi tadi kakak masih denger suara oppa koreamu itu!"

"engga kak, serius deh" balas risa lagi

"Ish! Aku bilang enggak lho, Kak!" Risa membela diri, wajahnya memerah kesal, kedua kakaknya terpingkal-pingkal karena gestur sang tuan putri yang terlampau menggemaskan.

"tapi kakak juga denger loh dek kamu jam 2 pagi belum tidur" sahut rain kakak kedua Risa

"Dih, masih kecil udah pinter bohong. Jelas-jelas kakak juga denger suara dari kamarmu itu pas kakak ambil minum. Udah jam dua pagi, lho itu!" timpal Rain sekali lagi, tak bisa menyembunyikan tawanya.

"ihh mami kakak ganggu aku" rengek sang tuan putri meminta pembelaan

"Udah deh kalian itu, ayo cepat makan, nanti kalian telat kesekolahnya. kamu juga risa, sini duduk" celetuk rani, mami risa

Risa yang masih sibuk dengan hanpone, tak menjawab. dan hanya duduk di kursi, dambil mengambil roti dan selai coklat.

"Risa cepat makannya, nanti telat loh dek." Oceh Vino papi risa

"risa kan masuknya masih lama, pi." Ucap risa sambil memotong rotinya.

"Ri kamu lupa, ini kan hari pertama Risa masuk sma, cepat bentar lagi masuk loh." Sambung vino papi risa

My Ketos Nyebelis Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang