Chapter 3

27 5 0
                                    

Christina's POV

Pagi bahkan belum datang namun aku tenga sibuk memberi makan burung gagak di ruang bawah tanah. Suara anak tangga itu berdecit, itu dia orangnya.
   "Hari ini agak sulit menemukan burung gagak. Tapi aku mendapat tiga. Lumayan." Kata seorang wanita berambut ikal yang dikuncir, kulit gelap, serta iris mata senada yang terlihat membawa karung goni yang isinya terlihat terus menggeliat. Dia memasukkan isinya didalam kandang kecil. Isinya? Tiga burung gagak yang kini dikurung dalam masing-masing kandangnya. Aroma kotoran dan bisingnya suara gagak memenuhi ruangan yang hampir temaram itu. Hanya diterangi lampu pijar kuning dan beberapa lilin.

Sebelumnya aku lupa bilang pada kalian. Namaku Christina Octavianus Seran. Kini umurku 16 tahun dan baru beberapa lama duduk di bangku SMA. Kini aku sering menjadi bahan pembicaraan dan dijuluki "Sampah Plastik" oleh orang-orang. Padahal, sebelumnya aku tidak pernah merasakan rasanya dibenci sekelilingku. Saat umurku 5 tahun, aku sudah diajari ilmu setanisme yang dipegang kakekku. Kata Ibu, Aku akan tahu kapan aku harus, Aku harus jika aku butuh, dan Aku butuh saat aku tahu. Entalah, aku tak mengerti apa maksudnya waktu itu. Yang jelas, saat itu dia ingin aku membalaskan dendamnya terhadap musuhnya. Aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi kau akan tahu jika kau membacanya.

Christina's POV is end

Yoanna's POV

Dan kini giliranku, kurasa. Namaku Yoanna Naomi Seran Aku adalah anak kesayangan Ayahku. Dia memanggilku, Yoen. Aku dan Cici adikku terlahir sebagai kembar identik, walau parasnya telah diubah tapi aku tak pernah merasa kehilangan saudari kembarku. Kami tak pernah malu mengatakan kami berdua adalah kembar, tentu saja orang bingung. Dan.... oh ya, aku juga suka membantunya melakukan tugas yang Ibu titipkan. Dan kau akan tahu itu adalah tugas apa jika kau membacanya. Hanya jika kau menyukainya. Kami berdua, menyukai pepatah, atau kata-kata kiasan yang Ibu sering bilang pada kami, dan kau akan menemui itu sepanjang alurnya pergi.

Yoanna's POV is end

SMA N 1 PG.
   Christina dan Yoanna menyusuri jalanan koridor yang masih agak sepi karena masih agak pagi. Disinilah mereka terpisah, Christina biasanya menjalani sebagian harinya di kelas X Mipa 2 sedangkan Yoanna di kelas X Mipa 5. Tak begitu jauh, hanya saja kau harus mengitari lapangan dan aula yang terletak bersebelahan. Sekolah itu memang begitu besar, sekolah terfavorit tahun ini. Kelas mereka juga bisa dilihat satu sama lain dalam satu garis lurus.
   Menunggu, Christina biasanya mengisi kata itu dengan membaca novelnya. Petugas kebersihan terlihat sedang membersihkan kelas sambil membicarkan aib orang, itu yang ditangkap telinga Christina kala ia sedang membaca. Tiba-tiba, debu dan beberapa sampah plastik dari atas serokan jatuh di atas kepalanya membuat matanya sempat membelakak terkejut. Rambut lurusnya yang sedikit terhiasi warna pirang kini dipenuhi kotornya butiran debu yang menempel sampai di ranselnya. Matanya kini berkaca
   "Sampah plastik yang ini juga harus kita buang" kata seorang wanita dengan mata sipit dan rambut sebahu yang dikuncir. Namanya Viorenza. Beberapa temannya yang sedang bertugas pagi itu juga ikut menikmati guyonan pagi itu.
   "Nikmatilah pemandangan pantai dari rumahmu sekarang" kata Christina. Diapun menyunggingkan senyumnya sambil menatap Viorenza

...

Plastic GoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang