Chapter 7

30 3 0
                                    

   Ini adalah present day...

Yoanna mengintip dari balik dinding putih apa yang sedang dilakukan Josh dan Jullie didepan kamar mandi perempuan
   "Kena kau" katanya

...

Yoanna datang ke kelas adiknya, Christina.
   "Aku sudah tahu siapa yang mencurigai kita" kata Yoanna
   "Sesuai dugaan kita?" Tanya Christina
   "Tepat sekali, ketua kelas kalian" kata Yoanna.
Didalam laci Christina, terlihat foto Josh yang sedang berasap.

...

Itu adalah jam pelajaran matematika di kelas Christina. Bu Liza sedang mencoba mencari jawaban untuk latihan soal berikutnya, sementara para siswa sedang berusaha mencari jawaban untuk ujian harian hari ini. Christina berdiri dari kursinya, mengumpulkan lembar jawabannya mengundang rasa terkejut seisi kelasnya. Dirinya kemudian meminta izin ke toilet, yang benar saja. Itu tidak terlihat seperti toilet kemarin, itu adalah kolam renang sekolah itu. Jullie, bukankah itu dia? Ya, ternyata dia telah datang dengan tatapan kosong. Yoanna datang dan tepat berdiri dibelakang gadis berambut merah itu sambil menjentikan jarinya terus-menerus. Christina melihat kakaknya sambil tersenyum, mengangkat tangannya menandakan pada Yoanna dia bisa berhenti menjentikkan jarinya sekarang.
   "Hiptonis jarimu bagus kak" puji Christina
Yoanna hanya memeluk tangannya di dada lalu mengangkat bahunya. Entalah, dia hanya berusaha membantu sebisanya. Christina mendekati Jullie lalu menyeburkannya kedalam kolam besar yang sangat dalam itu.

...

Jullie membuka matanya, pengaruh hipnotis itu telah hilang begitu kulitnya dijamah sekumpulan molekul air dalam jumlah banyak. Jullie menarik nafas sebanyak-banyaknya, mendapati dirinya berada dalam sebuah akuarium tertutup yang berisi setengah volume air berwarna hitam. Akuarium itu terletak dalam sebuah basement yang tidak begitu besar. Gadis yang telah basah kuyup itu mengetuk-ngetuk kaca akuarium itu dari dalam. Baiklah, mari kita lihat rencananya semalam.

Scene lastnight...


  "Dia belum tidur Bu, dia mengatur rencananya untuk besok..." kata Yoanna

Kamar Christina...
   Terlihat Christina yang sedang melantai, didepannya papan kecil beralaskan kain hitam dan ada beberapa miniatur disana. Bibirnya terlihat sedang mengucapkan berbagai mantera sambil berbisik.
   "Jullie akan dihipnotis Yoanna ke kolam renang. Aku menyeburkannya di kolam dan dia akan sadar dirinya berada di basement" kata Christina sembari memainkan miniatur itu yang seolah-olah digambarkan sebagai Jullie, Yoanna dan dirinya

Ruang tamu...
   "... Dan, oh ya, kata Iblis itu ada yang mulai curiga dengan kami. Tapi, Ibu tenang saja. Jika kami tahu siapa dia, dia adalah penduduk basement yang ketiga." Kata Yoanna

Kamar Christina
   "Setelah dugaanku itu mengikuti kami, dia akan memasuki permainan bertahan hidup dari plastic goat" kata Christina

Scene Present Day...

   Saat Christina keluar dari kelas, bola mata Josh terus mengikutinya. Beberapa lama kemudian, Josh mengumpulkan hasil ulangannya lalu hendak keluar setelah mendapatkan izin Bu Liza namun, dia terhenti bersamaan dengan Christina didepan pintu keluar. Josh akhirnya membiarkan Christina lewat duluan, lalu gadis itu masuk ke kelas dan mengambil sebuah benang merah di pundak Josh seraya tersenyum
   "Ini punyaku" katanya. Di koridor depan kelas itu, Josh menggaruk-garuk kepalanya kesal. Kini, tak ada alasan lagi dia meminta izin keluar. Terpaksa, dia benar-benar pergi ke toilet sekedar membasahi tangan lalu kembali ke kelas.

Scene lastnight...

Ruang tamu...
   "Katanya, supir ojek mesum tadi sangat melecehkannya." Kata Yoanna

Kamar Christina...
   "Dan untuk yang satu ini, akan kubuat sebagai pemancing player kita" kata Christina...

__________

Baiklah, sudah cukup. It's a really present day

__________

Kriiinngggg!!!
Merdeka! Inilah waktu para siswa mengakhiri perjuangan mereka yang begitu membosankan bagi sebagian besar. Tidak, Josh tidak akan mengatakannya. Kabar Jullie hilang kini menjadi sorotan baru bagi media sosial. Josh mengingat saat Christina meminta izin keluar tadi, dan saat Christina mengambil benang merah yang ditemukannya tadi dan entah bagaimana bisa ada di pundak Josh. Kini, dia melihat dari kejauhan saat Yoanna dan Christina menaiki ojek yang kemarin. Christina terlihat memeluk supir ojek didepannya itu, membuat Josh menyipitkan mata menahan rasa jijik. Disisi lain, Christina yang belum melepaskan pelukannya dari supir ojek itu terlihat begitu lama diatas motor. Supir itu memutar-mutarkan arah agar dapat berlama-lama dengan Christina, tanpa sadar gadis dibelakangnya itu sedang menahan rasa muntah. Akhirnya, rumah yang Christina butuhkan saat ini telah terlihat dalam jarak kurang dari 6 meter. Dia turun dari motor itu kemudian memegangi dada supir tadi, perlahan turun hingga ke tangan pria paruh baya itu hingga mereka berpegangan tangan. Jari-jari mereka saling menggenggam begitu erat. Jangan pikir macam-macam, Christina lalu memutar pergelangan tangan pria itu tiba-tiba dengan cepat, hingga mengeluarkan bunyi. Bunyi yang dapat menenangkan kanvas Christina. Bunyi fraktur. Kedua tangan supir itu patah di pergelangan. Christina melepaskan satu tangannya dari tangan pria mesum itu sementara tangan yang satunya belum. Dengan masih menyatukan tangan kirinya dengan pria itu, jari telunjuk kanan Christina yang terlihat berkuku sangat tajam dimasukkan kedalam sebelah urat nadi tangan kiri pria itu yang ia pegangi. Pria itu meringis karena beberapa tetes darah jatuh keatas aspal
   "Siapa kau sebenarnya?" Tanya pria itu
   "Plastic Goat, dan kau pemancingku" jawab Christina dengan seringai lalu menggigit bibirnya sendiri. Dia lalu mengeluarkan asap dari bibirnya ke wajah pria itu yang membuat pria yang mengantarnya itu pingsan. Wajahnya menyambar aspal dan menimbulkan sedikit goresan disekitar wajah bagian kirinya. Christina lalu menarik pria itu di bajunya menyeret aspal. Sungguh, dia itu berat.
   "Yoeenn!!" Panggil Christina
   "Yoeeeennnn!!!!!" Panggilnya dengan sekuat tenaga karena sudah berat menahan si bapak mesum itu. Sebut saja, Bu Sinta. Tetangga kepo yang melihat Christina sedang menyeret pria paruh baya itu.
   "Christina?" Ibu itu menggeleng lalu memotret kejadian itu. Begitu Ibu itu masuk kerumahnya, tiba-tiba badannya seperti ditarik tenaga yang tidak terlihat dan sangat kuat memasukan kepalanya kedalam kipas angin yang sedang berputar kencang. Karena kipas itu terbuat dari plastik, kepala Ibu itu tercincang perlahan oleh kipas angin dirumahnya sendiri.
   Yoanna keluar dari rumah lalu membantu Christina menarik pria tadi masuk kedalam rumah.
   "Berat juga. Huufftt. Kau lama sekali, kenapa?" Tanya Christina
   "Sebaiknya kau berterima kasih. Bu Sinta tadi melihatmu menarik bapak itu lalu aku memberinya sedikit pelajaran" kata Yoanna menjelaskan.
   "Ya sudah, aku mau ambil gerobak dan membawa bapak ini turun kebawah" kata Christina dengan nafas terenga-enga dan tangannya diletakkan dipinggangnya.

...

Diluar rumah, Josh terlihat sedang memerhatikan darah di aspal dan motor biru yang diparkir itu
   "Apa lagi ini? Jullie!" Kata Josh lalu mengedor-ngedor pintu putih milik Christina dan Yoanna. Pintu kemudian terbuka, memampangkan wajah Yoanna yang sedang tersenyum
   "Hai Josh" katanya lalu menarik Josh kedalam kemudian menutup pintu

...

Hai readers....
Apa kabarnya? Jadi author mau kasih kalian petunjuk nih...
Aturan main 1 : Pembunuhan Langsung
Aturan main 2 : Penyekapan dan Pembantaian
Aturan main 3 : ...? (Secret Game)

Plastic GoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang