Ch 2. First City

164 16 0
                                    

Di depan gerbang kota Falraz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan gerbang kota Falraz. Inspeksi oleh penjaga kota pada setiap pendatang yang ingin masuk ke kota. Aku juga kena inspeksi oleh penjaga kota Falraz.

"Jadi nak siapa namamu ?" tanya penjaga kota padaku.

"Drack"

Sebelumnya Ragnarok mengatakan bahwa jangan memakai nama Kushiro di dunia ini karena beberapa alasan yang rumit untuk dijelaskan. Jadi aku memakai nama samaran untuk saat ini dan nama itu adalah "Drack".

"Kau berasal dari daerah mana, Drack ?"

'Daerah ? Aku tidak tau satupun daerah di dunia ini. Ragnarok tolong...' ucapku dari telepati meminta bantuan pada Ragnarok.

'Katakan saja kota Eslarx' kata Ragnarok dari telepati.

"Kota Eslarx"

"Eslarx katamu ?!" ucap penjaga kota itu agak sedikit terkejut mendengar jawabanku.

"Benar, apa ada masalah pak ?" tanyaku bingung.

"Tunggu dulu disini ya nak. Nick tolong jaga dulu anak ini"

Penjaga itu memanggil teman penjaganya sebut saja penjaga A memanggil penjaga B untuk menjaga ku.

"Oh baik. Kau mau kemana ?" tanya penjaga B pada penjaga A.

"Menghubungi Deiralsa..."

"Kenapa ?"

"Sudah tunggu aja" ucap penjaga A.

Penjaga A pun pergi mau menghubungi seseorang sementara itu penjaga B menjagaku.

'Sepertinya pilihanmu salah Ragnarok' ucapku dari telepati.

'Sepertinya...' respon Ragnarok.

"Dasarr......apa yang sebenarnya dipikirkannya ?" ucap penjaga B itu menggerutu karena menjaga ku.

"Om orang yang bernama Deara....apa tadi namanya ?" tanyaku pada om penjaga B.

"Deiralsa maksudmu nak ?"

"Ahh....ya Dearalsa maksudku om"

"Dei...ralsa. Dei...ral...sa"

"Ya ya Dei....ralsa. Terima kasih sudah sampai membantuku mengeja namanya om"

"Hahahaha.....jadi apa pertanyaanmu nak ?"

"Deiralsa itu siapa om ?"

"Salah satu mage tingkat tinggi termuda. Alumni Magnus Academy, mantan anggota party White Hero"

"Perempuan ?"

"Ya.."

"Hmm...." responku sambil mengangguk-angguk pelan.

'Firasatku mengatakan aku bisa terseret urusan yang merepotkan jika ini diteruskan. Bagaimana kalau aku melakukan sesuatu pada om ini dengan magic ?' kataku dari telepati.

Wrong WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang