Di pagi hari yang cerah, di kota Falraz. Aku yang masih tertidur di tempat tidurku. Lalu ada gadis yang merupakan kakaknya Rehkya masuk ke kamar tidurku mencoba membangunkanku."Bangun...sudah pagi" seru gadis kakaknya Rehkya coba membangunkanku dengan membuka jendela kamarku.
"Hmm ya sebentar lagi bu. 5 menit lagi" responku dengan kondisi masih setengah sadar.
"Hahaha....siapa yang kau panggil ibu ?" ucap gadis itu sedikit tertawa.
Aku tetap kembali lanjut tidur lagi. Gadis itu hanya tersenyum dan tidak berusaha membangunkanku lagi. Lalu gadis itu keluar dari kamarku.
Beberapa saat kemudian aku terbangun dari tidurku walaupun pandanganku masih kabur.
"Cuma mimpi ya. Tapi itu mimpi yang sangat menarik. Sampai terbawa mimpi masuk dalam game itu dan juga terasa sangat real." gumamku dalam hati menganggap semua hal fantasi itu hanyalah mimpi saja.
Kemudian aku membuka mata dan melihat dengan jelas sekeliling.
"Ahhk ini bukan mimpi.... ASLI !" teriakku terkejut.
Lalu gadis itu terburu-buru datang ke kamarku mengira terjadi sesuatu padaku.
"Kenapa ? Apa yang terjadi ?" tanya gadis itu padaku.
"Gadis ini ternyata nyata dan pedang sialan ini juga." gumamku dalam hati.
"Kau ?" responku dengan expresi bingung.
"Aku kenapa ?" tanya gadis itu
"Tidak, tidak apa-apa"
'Selamat pagi' sambut Ragnarok dari telepati.
Aku melihat dengan tatapan menjijikkan ke arah Ragnarok.
'Kenapa denganmu ?' tanya Ragnarok dengan nada heran.
"Tolong tampar aku sekeras mungkin...." kataku pada gadis itu untuk membuktikan bahwa ini cuma mimpi.
"Ya ?"
Tapi gadis itu semakin bingung, kenapa aku tiba-tiba minta ditampar.
"Aku mohon tolong tampar aku" ucapku dengan expresi serius.
Gadis itu tambah bingung lalu dia menamparku.
"Eet.. Ma...maaf"
Gadis itu menamparku lumayan keras lalu dia meminta maaf padaku karena sudah menampar. Aku memegang pipiku yang bekas ditampar.
"Sama sekali tidak terasa. Tolong lebih keras lagi..."
'Apa otakmu sudah bergeser sedikit Kushiro ?' tanya Ragnarok dari telepati.
"Ehhh ? Kenapa sebenarnya ?" tanya gadis itu bingung.
"Tidak, tidak ada apa-apa" jawabku.
"Aku masih belum bisa membuktikan bahwa ini mimpi atau nyata, karena tamparannya tidak sakit sama sekali" gumamku dalam pikiranku.
Lalu aku melihat kursi di depanku. Aku pun membenturkan kepalaku dengan lumayan keras ke kursi tersebut sampai kursi tersebut hancur hanya dengan kepalaku.
"Apa yang tidak apa-apa seperti ini ?" kata gadis itu sedikit panik sekaligus bingung.
"Masih belum terasa sakit juga." gumamku dalam pikiranku.
'Mungkin karena kau tadi salah posisi tidur makanya otakmu bergeser sedikit. Kau bisa membenturkan kepalamu pada bagian tajamku, jika kau mau' kata Ragnarok dari telepati.
'Diamlah pedang sialan...' responku sambil melihat dengan tatapan menjijikkan ke arah Ragnarok.
'Daritadi kau melihatku seperti sampah' balas Ragnarok sedikit marah karena tatapan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong World
AdventureSuatu insiden yang menyebabkan 686 pemain game online Valenar tidak sadarkan diri sudah sampai lebih dari 3 tahun. Semua korban tersebut dirawat pada penampungan khusus. Kuroshi merupakan salah satu pemain game Valenar yang tidak menjadi korban dari...