10. Kumpul

93 5 0
                                    

Rara terduduk di bangku teras rumahnya. Heningnya malam dan angin yang bersepoy kencang menemaninya yang tengah seorang diri. Langit tampak kelabu. Tak ada bintang-bintang yang menghiasi. Terlihat awan hitam menyongsong mencekam menandakan akan turunnya hujan. Pukul 19.30 komplek perumahan Rara yang biasanya ramai tampak sepi sunyi. Orang-orang justru berdiam diri di rumah seraya menghangatkan badan di kala malam yang dingin ini.

Malam minggu kala ini, Rara di rumah seorang diri. Rena dan Syahna tengah pergi ke Bandung menghadiri acara keluarga. Rara memainkan ponselnya seraya menunggu teman-temannya yang akan menginap di rumahnya. Tak sabar menunggu kehadiran teman-temannya, Rara lantas membuka obrolan grup dengan teman-temannya. Ia mengetikkan pesan untuk teman-temannya.

Udah nama grupnya ini aja

Rara
Woyyy
Katanya jam setengah 8
Kalian naik apasih?ngesot?
Gercep dongg, gue takut sendiri di rumah

Naomi P. Pramesti
Bentar Ra, ini nih Aya pake acara kesasar

nessacantikdanbaikbanget
Iya tuh, Aya ga becus banget jadi supir

Hufft. Batin Rara.

Sudah hampir setengah jam Rara menunggu kehadiran teman-temannya. Dalam malam yang sepi sunyi ini, Rara sengaja menunggu di teras rumah, alasannya karena ia takut menunggu di dalam rumah. Takut kejadian piano yang berada di ruang tengah bunyi sendiri terulang kembali.

Suara guntur menggelegar menemani akan turunnya hujan. Bertepatan dengan suara guntur, tampak mobil jazz hitam berhenti di depan rumah Rara. Rara lantas membukakan gerbang. Mobil jazz hitam itu memasuki garasi rumah Rara. Tampak Nessa, Naomi, Aya, dan Kinta turun dari mobil tersebut.

Rara menghampiri teman-temannya lantas mengajak mereka memasuki rumah Rara. Seraya melangkahkan kaki memasuki rumah, Rara berkata dengan nada kesalnya, "Gue kira kalian ngesot, lama banget, padahal dari rumahnya Aya ke rumah gue ngga sampai sepuluh menit."

"Kenapa lama banget?karena Aya kesasar." kata Kinta yang tengah berjalan mengekori Rara.

"Kok bisa sih kesasar?kan Aya dah pernah ke rumah gue."

Aya menjelaskan tragedi di perjalanan menuju rumah Rara. "Gue lupa gang komplek perumahan lo yang mana, terus tadi gue malah kesasar ke komplek sebelah, terus di tengah jalan kehabisan bensin."

Tiba-tiba Nessa berkata dengan hebohnya, "Ra, coba tebak, tadi yang nolongin kita kehabisan bensin siapa?"

"Ha?Siapa?Bapak-bapak komplek sebelah?"

"Bukan."

Sampai di ruang tengah. Teman-teman Rara lantas terduduk di sofa. Ada pula yang memilih tiduran di karpet seraya menyalakan tv. Rara pergi ke dapur lantas menyajikan minum untuk teman-temannya.

"Mmmm mas-mas cogan komplek sebelah ya yang nolongin kalian?"

"Bukan."

"Terus siapa?" tanya Rara yang didera rasa penasaran.

"KAK BAYU PACARNYA AYA," jawab Nessa dengan hebohnya.

"Pacar pala lo, bukan pacar gue!!"

Naomi melanjutkan kehebohan Nessa. "Terus tadi kita mau ditebengin kak Bayu, tapi Aya ngga mau, malah minta dibeliin bensin, dan untungnya kak Bayu baik banget, dia langsung beli bensin."

"Padahal kan beruntung banget kalau kita bisa semobil sama kak Bayu, cogannya PB," celetuk Nessa.

Kinta sedari tadi tak menggubris obrolan teman-temannya, ia justru sibuk membaca wattpad di ponselnya.

Rara menyadari Kinta yang sejak tadi tak menggubris obrolannya dengan yang lain. "Kinta dari tadi diem-diem bae, kenapa lo Kin?"

"Kinta habis gue racuni wattpad, kecanduan wattpad tuh dia." Nessa memang sangat gemar membaca, terutama membaca kisah-kisah romance di wattpad. Hingga akhirnya ia memperkenalkan wattpad ke teman-temannya. Bahkan, Kinta yang notabenenya anak yang tidak suka cerita-cerita romance di wattpad jadi kecanduan.

Naomi tengah menyindir Kinta yang dulu katanya sangat anti membaca cerita-cerita romance. "Dulu siapa ya yang bilang ngga suka baca cerita romance?"

Sementara, Kinta yang disindir tak menggubris perkataan Naomi.

Rara menyadari ponsel Naomi yang berdering menandakan ada panggilan masuk. "Nom, Arda calling nih."

Naomi lantas mengangkat panggilan dari Arda. Terdengar suara bising dari panggilan telepon Arda yang entah sedang berada dimana.

Arda mengajak Naomi untuk kumpul bersama dalam rangka pajak ulang tahun Bisma. Awalnya Naomi menolak karena ia sedang berada di rumah Rara bersama teman-temannya, tak enak jika harus meninggalkan teman-teman perempuannya untuk kumpul dengan teman-teman laki-lakinya. Arda lalu memberikan saran, menyuruh Naomi untuk mengajak teman-teman perempuaannya juga.

"Keluar yuk?" ajak Naomi.

Rara, Nessa, dan Aya yang tengah berbincang lantas menoleh ke arah Naomi. Begitu pula dengan Kinta yang tengah fokus membaca wattpad. Rara menaikkan alisnya meminta penjelasan. "Kemana?"

"Ke Gade Coffee."

"Dalam rangka?"

"Bisma ulang tahun, mau bagi-bagi pajak ultah katanya."

"SKUYY GASSS." jawab Nessa dengan semangat 45 nya.

"Boleh." kata Rara setuju.

Aya lantas mengambil kunci mobilnya. "Hayuklah, gue siap jadi supir."

"Lo ikut ga Kin?"

"Ikut dong."

Mereka lantas melangkahkan kaki menuju garasi rumah Rara. Rara berjalan paling akhir karena ia harus mengunci rumahnya terlebih dahulu. Setelah mengunci rumahnya, Rara lantas memasuki mobil jazz hitam milik Aya tersebut.

Jazz hitam melaju manyapu jalanan ibukota yang masih setia diguyur hujan. Di perjalanan mereka berbincang dan bergurau bersama. Tak lupa diiringi lagu yang menambah syahdu momen manis persahabatan tersebut. Momen manis bersama ini mungkin tidak dapat mereka dapatkan kembali ketika kelak mereka berpisah untuk menggapai cita-cita dan tujuan mereka masing-masing.

Suasana macetnya ibukota yang biasanya membuat emosi meningkat, kali ini justru dinikmati oleh mereka. Ini adalah kali pertama mereka menginap di rumah salah satu di antara mereka dan pergi keluar pada malam hari bersama.

Seharusnya perjalan menuju Gade Coffee bisa ditempuh selama sepuluh menit. Namun, karena macetnya ibukota mereka harus menempuh perjalanan selama hampir tiga puluh menit. Mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, mereka lantas melangkahkan kaki memasuki kafe tersebut. Mata mereka menyapu seluruh sudut ruangan kafe, mencari keberadaan Arda dan teman-temannya. Setelah menemukan keberadaan Arda dan teman-temannya, mereka menghampiri meja Arda.

Mereka lantas duduk di bangku yang masih satu meja dengan Arda dan teman-temannya. Rara menyadari bahwa di antara teman-teman Arda terdapat Raihan disana. Ia lantas menyadari jika ada Arda pasti ada Raihan. Pandangan Rara dan Raihan bertemu.

--------

Alhamdulillah author lanjut nulis lagi. Setelah setahun lebih ga nulis wattpad. Makasih yang udah baca. Luvvyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang