👠 10

9.5K 1K 109
                                    

Hati telah berganti pagi , dan di dalam kamarnya Lisa tampak duduk di depan cermin , tengah memoles tipis wajahnya .

Raut wajah gadis itu tampak bersinar . Ini adalah hari bebas baginya , karena Choi Yoongi tengah berada di Amerika kurang lebih 10 hari bersama Park Sehun . Mereka tengah mengembangkan bisnis mereka di sana , dan Lisa sama sekali tidak peduli . Yang ia pedulikan , setidaknya ia sedikit bisa bernafas bebas .

Selesai dengan wajahnya , Lisa berdiri . Membenahi penampilannya sejenak dan bersiap untuk keluar . Gadis itu merasa tak sabar untuk segera bertemu dengan Jungkook .

Wajar jika Lisa merindukan pengawal pribadinya itu . Kemarin Jungkook mengajukan hari libur dan Yoongi mengizinkannya . Toh Jungkook juga tidak begitu di butuhkan ketika ada Sehun di dekat Lisa . Dan akhirnya , Lisa sama sekali tidak melihat sosok Jungkook hingga malam menjelang , bahkan saat Yoongi dan Sehun berangkat ke Amerika dengan penerbangan terakhir sekalipun , Jungkook sama sekali tak terlihat .

Lisa segera bergegas keluar dari peraduannya , ia yakin Jungkook tengah menunggunya di depan pintu seperti biasa .

Cklek .

Begitu pintu terbuka , Lisa mengedarkan pandangannya . Senyum Lisa mengendur saat ia tak mendapati sosok Jungkook di sana melainkan seorang penjaga yang lain .

"Di mana Jeon ?" Tanya Lisa .

Sang pengawal yang entah siapa namanya itu segera membungkuk hormat . "Jeon tengah berada di ruang latihan nona.." jawabnya .

"Ruang latihan ?"

Sang pengawal mengangguk .

"Antar aku ke sana.." titah Lisa .

"Maaf nona , ini adalah saatnya anda untuk sarapan ." Tolak pengawal dengan halus .

"Aku ingin bertemu Jeon ." Lisa bersikeras .

"Maaf nona , anda tidak boleh melewatkan sarapan anda atau kami akan melaporkannya pada tuan Choi ." Ucap pengawal kembali .

Mendengar ucapan pengawal itu , Lisa merasa kesal . Tanpa berbicara apapun Lisa menghentakkan kakinya dan melangkah menuju ruang makan . Sungguh , permulaan hari yang sangat menyebalkan .

•••

Hari telah beranjak siang dan Lisa sama sekali tak melihat sosok Jungkook . Terang saja Lisa bertanya tanya di dalam hatinya sendiri . Ia merasa , Jungkook seperti tengah menghindarinya .

Lisa merasa pening . Ulu hatinya terasa sakit seperti tertancap ribuan paku . Ia berdiam di dalam kamarnya dan sama sekali tak ingin keluar . Ia hanya meringkuk di balik selimut tebalnya . Lisa merasa sedih tentu saja .

Hingga akhirnya suara pintu yang terbuka membuat ia mengalihkan fokusnya .

"Oppa.." Seketika Lisa menyingkap selimutnya dan mendudukkan dirinya .

Jimin tersenyum , sekejap kemudian Lisa telah berada di dalam rengkuhan Jimin . Lisa memeluk Jimin dengan erat . Gadis itu juga menenggelamkan wajahnya di dada Jimin .

"Kenapa ?" Tanya Jimin lembut .

"Oppa.. aku merindukannya.." ucap Lisa lirih .

Terdengar helaan nafas di sana .
"Jeon ?" Tanya Jimin lirih dan di jawab anggukan oleh Lisa . Lisa memang terbuka pada Jimin . Tak ada satupun yang di tutupi olehnya .

"Oppa.. kenapa dia seperti menghindariku ?" Sebulir air mata telah jatuh melewati pipi Lisa tanpa permisi . Apa yang mengusik hatinya , kini keluarlah sudah .

Jimin melepaskan rengkuhannya pada sang adik . Menatap dalam manik mata adik satu2nya itu . Mengusap air mata Lisa menggunakan ibu jarinya .
"Kau tau ? Jeon tidak menghindarimu . Dia hanya butuh waktu untuk semuanya . Untuk dirinya sendiri Lisa.."

LOSER || Lizkook [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang