Seminggu telah berlalu . Keadaan di dalam rumah keluarga Choi berangsur telah membaik . Tidak ada lagi pertengkaran antara Lalisa Choi dan Choi Yoongi . Semua telah kembali seperti semula .
Seperti saat ini , Lisa tengah tertidur di balik selimut tebalnya . Dan Yoongi berada di sisi ranjang , mengusap lembut surai sang adik yang telah terbuai dalam mimpinya . Sesekali Yoongi tersenyum dan menghela nafas pelan .
Deru nafas Lisa telah teratur . Bagaimana tidak ? Waktu sudah menunjukkan pukul 00.37 . Dan Yoongi baru sempat mengunjungi sang adik , ia baru menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini .
Perlahan Yoongi berdiri dan melangkah pelan menuju kaki Lisa yang lukanya telah mengering tepat setelah meraih sebuah salep oles yang ada di atas nakas kamar Lisa . Dengan telaten Yoongi mengoleskan salep di luka adiknya itu . Lisa sempat terjingkat sejenak , Yoongi spontan menoleh ke arah sang adik , dan Lisa masih terpejam . Yoongi menghela nafas lega .
Usai mengoles salep , Yoongi kembali meletakkan benda kecil itu ke tempat semula , memajukan wajahnya sejenak dan mengecup dahi Lisa yang masih tertutup poni sebagian .
"Selamat tidur.. oppa menyayangimu.."
Yoongi menghela nafas pelan , sebuah senyuman tipis tersirat di wajah dinginnya . Dan seperdetik kemudian Yoongi berbalik , berlalu meninggalkan kamar Lisa . Ia sama sekali tak tau jika adiknya di belakang tengah tersenyum dengan mata terpejam . Lisa merasa gemas dengan semua tingkah kakaknya malam ini .
"Andai kau bisa terus lembut seperti ini oppa.."
•••
Matahari pagi telah bersinar , membiaskan cahanya menembus celah2 gorden kamar Jungkook . Pemuda itu mengerjapkan matanya perlahan . Merenggangkan badannya sejenak dan bangun dari pembaringannya . Melangkah menuju kamar mandi .
Selepas membersihkan badannya , Jungkook memulai aktivitasnya seperti biasa . Jujur ia mulai merasa jenuh . Seperti ini kegiatannya setiap hari . Tak ada sesuatu yang berarti .
Bagaimana Jungkook tidak merasa jenuh ? Ia terbiasa hidup bebas di jalanan , pergi dan melakukan apapun yang ia suka . Namun sekarang ia malah seperti ikut terkurung di sini .
Ah iya , tanpa sadar terbesit sosok Rose di otak Jungkook . Semenjak menjadi pengawal pribadi Lisa , Jungkook memang belum sempat mengunjungi Rose . Setidaknya Jungkook harus berterimakasih bukan karena kebaikan gadis yang dulu sering memberi ia makanan itu ? Bagaimanapun Jungkook telah mendapat pekerjaan layak dengan pundi2 yang terus bertambah di saldo ATM nya . Apa Jungkook akan memberikan sebuah hadiah saja untuk Rose ? Sebagai tanda terimakasih mungkin ?
Jungkook kembali menghela nafas , ia bahkan tak tau kado apa yang bisa ia beri untuk seorang wanita . Ia memang tau bagaimana memperlakukan seorang wanita namun untuk sebuah perasaan ? Jungkook sampai saat ini tak memiliki perasaan khusus pada wanita manapun . Hatinya telah membeku , mungkin .
Beberapa menit berikutnya , Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya , ia bermaksud sarapan dengan para penjaga lainnya . Namun saat ia keluar kamar , ia tertegun saat ia melihat sebuah buket bunga dan sebuah kotak kecil yang di bawa oleh seorang penjaga .
"Kotak apa itu ?" Tanya Jungkook seraya menutup pintu kamarnya .
"Ah , entahlah . Yang jelas ini untuk nona Lisa ." Jawab penjaga yang membawa buket bunga itu . Penjaga bermaksud untuk melangkah namun lagi2 Jungkook menahannya .
"Tunggu , dari siapa ? Ada nama pengirimnya ?"
Penjaga itu hanya mengedikkan bahu . Memang di sana tidak tertera nama pengirimnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSER || Lizkook [ END ] ✓
Fiksi Penggemar[ BELUM DI REVISI ] [ Rate : Mature ] Jeon Jungkook , seorang pemuda yang hidup sebatang kara . Berandalan jalanan yang di pungut oleh keluarga Choi untuk menjadi bodyguard putri keluarga Choi dengan jaminan hidup layak dan gaji besar . Tapi apa jad...