mark mengecup bibir jungwoo sekilas, lalu tersenyum, "aku berangkat dulu"
"hati-hati" jungwoo menggangguk dan mencium tangan mark.
pasangan suami tersebut berpamitan di depan pintu rumah mereka. kedua anak laki-laki mereka sudah berangkat tadi. jeno yang sudah berkuliah di semester 3, sedang yangyang masih duduk di bangku akhir sekolah menengah pertama.
jeno dan yangyang sudah tau mark akan berangkat untuk kerja dinas pagi ini, karena itu tadi malam mereka begadang untuk bermain scrable hingga tengah malam. Itupun harus di tegur oleh jungwoo agar mereka segera tidur. besok masih hari aktif, sekolah dan kerja tetap berjalan.
"kau juga," balas mark sebelum akhirnya Ia melajukan mobilnya ke kota sebelah, untuk melaksanakan kerja dinasnya.
mark adalah seorang tenaga kerja pendidik. ia sangat menyukai pekerjaannya. memanajemen guru-guru dan sistem pendidikan agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak. tak hanya di bidang akademik, namun juga kepribadian. mark ingin Ia menciptakan bibit-bibit unggul hasil dari didikannya.
hanya memerlukan waktu 3 jam termasuk macet, mark sampai juga di kota sebelah. jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. sekolah yang mark datangi telah ramai dengan siswa berseragam putih merah kotak-kotak yang berlarian agar cepat sampai ke kantin, waktu istirahat telah tiba. Itu artinya, ia takkan mengganggu waktu pembelajaran saat harus menemui guru-guru.
sesuai informasi yang ia dapat, mark langsung melangkah pasti ke ruang kepala sekolah. mereka sudah berbincang via email sebelumnya, sehingga memudahkan mereka untuk mengurus pekerjaan mereka kedepannya.
mark tersenyum saat seseorang yang berdiri di depan ruang kepala sekolah memberinya sebuah senyuman tulus. pria manis itu kepala sekolah yang baru, sudah dua minggu ini Ia menduduki posisi itu.
"mr. mark?"
"benar. anda mr. haechan?"
"iya. silahkan masuk. ruangan anda juga di sini" haechan mempersilahkan mark masuk dengan menahan pintunya.
"benarkah?"
"begitulah. sekolah ini masih baru, yayasan belum bisa memberikan ruangan khusus untuk anda, sehingga masih satu ruangan dengan saya. saya harap, begitu mr. mark menjabat sebagai ketua yayasan yang baru, anda bisa membangun sekolah ini menjadi lebih baik"
"tentu, dengan dukungan orang secerdas mr. haechan, saya pikir ini bukan hal sulit"
"terimakasih pujiannya," ucap haechan sedikit menunduk. lalu, memersilahkan mark duduk di sofa khusus tamu.
mark duduk dengan sopan sambil menunggu haechan kembali dari mejanya untuk mengambil berkas-berkas yang harus mereka urus.
"ini beberapa yang harus di tanda-tangani, anda bisa membacanya dulu" haechan meletakkan map bersampul hitam berisi kertas-kertas berisi tulisan yang jika mark memberikan tanda-tangannya maka kertas itu tak hanya kertas berisi tulisan biasa. Di sebelahnya Ia letakkan boks kecil berisi pulpen tinta yang tak sembarang orang bisa menggunakannya.
"tidak perlu, saya sudah membaca soft filenya kemarin. semua saya setujui, semua yang tertera di sana adalah hal hebat. apa anda sendiri yang menyusunnya, mr. haechan?" mark menoleh setelah ia membubuhkan tanda-tangan di beberapa lembar kertas.
"iya, mr. mark. terimakasih lagi pujiannya"
"tentu, untuk sosok secerdas anda"
haechan hanya menggangguk menanggapi pujian yang sudah berkali-kali mark katakan. tapi, mark tak bisa bohong. ia benar-benar mengagumi sosok pria yang dengan usianya saat ini yang tergolong masih muda sudah berada di posisi tersebut. tanpa sadar mark menatap haechan dengan pendambaan.
"ekhem, saya pikir karena kita akan bekerja sama untuk waktu lama, ada baiknya untuk kita bersikap sedikit informal seperti nama panggilan atau sebagainya. bagaimana menurut anda, mark?," ucap haechan canggung begitu menyadari tatapan mark yang tak kunjung beralih darinya.
"ahaha," tawa mark.
haechan menatap ragu, khawatir hal yang ia tawarkan terdengar tidak sopan untuk sosok seperti mark.
"aku sangat suka sikapmu dan cara berpikirmu. ide bagus, haechan. Untuk memulainya bagaimana dengan ke kantin bersama. aku lihat anak-anak bersemangat sekali menyantap makanan mereka. kau sudah sarapan, haechan?"
"kebetulan belum," ucap haechan ragu masih tergugu dengan sikap mark yang ternyata tak sekaku tadi. dan sangat ramah. membuat haechan tak setegang sebelumnya karena memikirkan ia akan bekerjasama dengan sosok setinggi mark dan namanya sudah tak asing di dunia pendidikan anak.
"bagus sekali. aku juga belum. ayo..," bohong mark. sebelum berangkat tadi, jungwoo sudah menyiapkan sarapan sederhana untuknya.
haecha berdiri membarengi apa yang juga mark lakukan.
"baik. aku akan mentraktir menu favorit di kantin sebagai ucapan menyambutan ketua yayasan yang baru dengan cara sederhana"
"tentu, tawaran yang bagus, haechan"
mereka melangkah bersama meninggalkan ruang kepala sekolah menuju kantin dengan berjalan beriringan.
tanpa mereka bisa tolak, mereka sudah saling tertarik satu sama lain dengan cara sederhana.
niat awalku pasangannya mark itu renjun. trus anak mereka itu chenji. tapi karena beberapa hal dan lain-lain, jadilah nama-nama di atas yang aku pilih menjadi tokoh.
makasih buat mampir ≧∇≦
bubayyノ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
hikesun
Fanfiction[ fin - tak ada harimau memakan anaknya ] - mark yang sudah memiliki keluarga dan haechan tak pernah bermaksud untuk merebut suami orang lain - bxb | mpreg | rape | cheat | angst | gs!chenle markhyuck | nohyuck | woohyuck | markwoo - 10/09/21 #1 mar...