child - 6

4.3K 478 115
                                    

"jungwoo" jeda mark dengan senyum manisnya yang tulus, "perkenalkan, ini haechan, suamiku"

laki-laki dengan 3 anak dan 2 pasangan tersebut melangkah pelan mendekat pada suami pertamanya dengan anak gadisnya di tangan kanan dan tangan kirinya menyentuh punggung suami keduanya sambil memberi sedikit dorongan lembut agar mereka berjalan beriringan.

tatapan jungwoo terpaku menatap mark, akhirnya suaminya ini melakukannya. seharusnya jungwoo tak perlu lagi untuk terkejut dengan kejadian ini. ia sudah menduganya kan selama ini? hanya saja, yang mengejutkannya adalah anak itu.

anak gadis? secepat itu mark mendapatkan keturunan dari orang ini? cih!

"kau tak mengatakannya? padahal bisa saja aku membantu kalian sejak awal" jungwoo melangkah lebih dekat. matanya tak lepas pada gadis kecil di pelukan mark. jungwoo seakan lupa pada eksistensi yangyang yang sejak tadi berdiri di belakangnya. "iyakan?"

"ada yang perlu aku perhitungkan, karena itu baru mempertemukan kalian. aku akan memperkenalkannya pada keluarga besar," jelas mark dengan nada yang terdengar sedikit angkuh. haechan tak mengenal sisi mark yang ini dan memilih diam, langsung tersenyum yang sedikit terkesan tegang setiap ia menangkap mata jungwoo yang sedikit-sedikit melirik ke arahnya.

"bolehkah aku?" jungwoo merentangkan tangannya. meminta izin untuk di perbolehkan menggendong chenle yang matanya tampak sayup karena mengantuk.

"nah, chenle. sapa pupumu yang lain, panggil papa" mark memindahkan posisi chenle yang hampir tertidur ke gendongan jungwoo. anak itu menggeliat tak tenang, selanjutnya yang terdengar adalah suara rengekan khas bayi.

"cup.. cup.." haechan berusaha menenangkan bayi chenle dan ragu-ragu mengambil chenle kembali dari gendongan jungwoo.

"kuantar ke kamar tamu, kau pasti lelah" ajak mark dan berlalu meninggalkan jungwoo yang masih berusaha menenangkan diri.

tak perlu memakan waktu lama, mark kembali ke ruang tengah. menatap mata jungwoo dengan tatapan menantang dan meremehkan. jungwoo pun sama angkuhnya, ia tak sedikitpun mengurangi ekspresi marahnya.

"bagaimana dengan duduk?," tawar mark. dan jungwoo langsung melangkahkan kakinya lebih dulu meninggalkan ruang tamu menuju ruang keluarga.

mark menoleh pada yangyang dengan tatapan lembut, "kakakmu?"

"biasa, pacaran," ucap yangyang jengah. hal yang selalu anak itu keluhkan, kakaknya yang tak pernah memiliki waktu banyak untuk bermain dengannya lagi. menyebalkan.

"bagaimana dengan istirahat dulu di kamar. nanti kita makan malam bersama"

yangyang mengangguk dan menuruti saran mark. dengan sedikit berlari ia memasuki kamarnya dan menutupnya buru-buru menyisakan sedikit suara. mark menghembuskan napasnya dan menyusul jungwoo yang sudah menselonjorkan kakinya di sepanjang sofa ruang keluarga. mark duduk di sofa lain, ia melirik spatula penuh minyak yang jungwoo taruh sembarangan di meja.

"tak perlu memasak makanan tambahan, haechan sudah memasak banyak tadi dari rumah, tinggal di panaskan" dengan santai mark menyandarkan punggungnya ke sofa karena lelahnya perjalanan, di raihnya remote televisi dan menyalakannya.

"jujur, aku kecewa denganmu, mark" jungwoo menyamankan duduknya dan menoleh pada mark yang sibuk memilih chanel televisi yang ingin ia tonton.

"untuk?"

"untuk?" ulang jungwoo jengah, "untuk tidak mengkomunikasikannya denganku"

"tidak usah berlebihan begini, jungwoo" mark mengalihkan perhatiannya dari televisi, "apa hidupmu terasa kekurangan? aku mengurangi sesuatu yang biasa kuberikan pada kalian?"

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang