child - 10

3.4K 404 56
                                    

pekikan haechan, itulah yang membuat chenle terbangun. sekarang sudah tidur lagi, mark yang membantu menidurkan anak gadisnya itu.

"kata pupu, ayah masih 8 kali pulang lagi. tapi tiba-tiba tidak jadi?" tanya chenle sambil merapatkan wajahnya pada Lengan atas mark yang di peluknya erat.

"jadi Lele tak rindu papa?"

"rindu," ucap chenle manja lebih mendusalkan kepalanya yang membuat mark terkekeh.

dan chenle terlelap dengan cepat karena malam memang sudah larut. ia hanya terbangun sebentar karena tidurnya terganggu.

setelahnya, mark menyusul haechan kekamar. suami keduanya itu sibuk membereskan barang-barang mark. mark banyak membawa pakaian kotor, juga oleh-oleh khas kota sebelah tentunya. sesuai aba-aba haechan, mark segera ke kamar mandi dan membersihkan diri. agar di izinkan menyentuh suami keduanya yang sudah amat ia rindukan itu.

mark mandi tak lama dan begitu keluar, dirinya masih mendapati haechan membereskan hal-hal sepele yang menurut mark masih bisa di kerjakan di esok hari. tentu mark paham tabiat haechan yang akan membersihkan apapun ketika suami keduanya itu sedang gundah.

didekatinya suaminya itu dan di peluknya dari depan, menyingkarkan benda yang ada di tangan haechan.

"masih memikirkan yang tadi?"

haechan membalas pelukan mark tak kalah erat dan mengangguk.

"jungwoo tak akan melakukan hal buruk pada chenle. percaya padaku," ucap mark sambil menarik diri dan menatap haechan.

"aku tau," jawab haechan.

haechan berdiri dan di susul oleh mark. mereka merebahkan diri di kasur, bersiap untuk tidur.

"kau pasti lelah," ucap haechan memijat pelan lengan mark.

mark terkekeh, "tidak lagi. berkatmu"

"kau belum menjawab pertanyaanku tadi, mark" haechan sengaja menekan satu spot lebih keras hingga membuat mark mengaduh pelan.

"tak perlu kekerasan juga, honey" canda mark. bapak satu ini memang tak bisa melucu, haechan sudah maklum dan memilih pura-pura tertawa menikmati candaan mark.

"jadi?"

"dinasku akan di perpanjang. aku juga pulang dulu karena nanti keluarga besar akan berkumpul di rumahku. mereka juga mengatakan ingin mengenalmu. kau akan ikut kan?," ucap mark selembut mungkin. berusaha memahamkan haechan dan mengiyakan ajakannya.

"kau tau, mark.." haechan tak melanjutkan kalimatnya, ia ragu.

"tak apa. tidak ada yang akan bisa menyakitimu, apalagi chenle"

haechan menatap mark, mendalami manik tegas suaminya tersebut. walaupun sebuah ajakan, tetap saja bagi haechan jika mark yang mengucapkan itu adalah perintah baginya. dengan berat, haechan mengangguk dan tersenyum simpul.

"tidurlah," ucap mark meraih bahu haechan dan memeluknya.

haechan melipat tangannya di depan dada dan merapatkan tubuhnya dengan mark. keduanya terlelap dengan cepat.

semua akan baik-baik saja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang