[S] || 10

315 48 6
                                    

"Aaaaaaaa!" teriak Kyunghee terbangun dari tidurnya. Sudah kesekian kalinya dia bermimpi aneh. Memimpikan hal yang sama dalam beberapa hari terakhir.

"Nuna! Kau kenapa?" tanya Jinyoung yang bergegas masuk ke kamar kakaknya setelah mendengar teriakan.

"Jinyoung-ah, mereka siapa? Kenapa mereka selalu ada di mimpiku?" tangis Kyunghee.

"Kau mimpi itu lagi?"

Kyunghee mengangguk.

"Haruskah kita menceritakannya kepada Seulgi nuna? Kau sudah terlalu sering memimpikan hal yang sama dan selalu bangun dengan teriakan."

Kyunghee terdiam. Dalam mimpinya, dia seolah-olah menjadi anak kecil yang mempunyai saudara kembar. Namun, itu tidak mungkin. Kyunghee tidak mempunyai kembaran, dia jadi pusing sendiri memikirkannya.

"Entahlah ... kurasa belum waktunya, lagi pula Seulgi eonni sedang sibuk dengan urusan kuliahnya."

Jinyoung setuju. Seulgi memang terlihat sangat sibuk, karena dia sebentar lagi akan lulus kuliah.

"Kurasa kau pasti belum berdoa sebelum tidur," gurau Jinyoung.

"Hei, aku selalu berdoa sebelum tidur!" seru Kyunghee.

Jinyoung tertawa dan berjalan keluar kamar. "Aku hanya bercanda, Nuna. Kalau begitu aku kembali ke kamar lagi, ya."

Kini Kyunghee sendirian di kamarnya, dia tidak bisa tidur lagi. Dia bingung harus melakukan apa, sekarang masih terlalu pagi untuk beraktifitas. Mungkin hampir semua orang masih tidur, karena sekarang masih jam dua dini hari.

Dia pun mengambil benda pipih yang ada di atas nakas. Kyunghee terkejut melihat notifikasi beruntun ketika dia menyalakan ponselnya, dan semua notifikasi yang dia terima dari ... Jeon Jungkook. Ada beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab dari pria itu.

Kyunghee semakin terkejut saat membaca pesan dari Jungkook. Dia bilang, kalau dia ada di depan rumah Kyunghee. Entah apa niatnya datang kemari, tetapi apakah dia masih ada di depan? Pesannya terkirim saat pukul sembilan malam tadi.

Kyunghee memutuskan untuk menelpon Jungkook. Awalnya tidak diangkat. Namun, saat menelpon untuk kedua kalinya, akhirnya diangkat.

"Halo?"

Terdengar suara serak di seberang sana. Sepertinya dia baru bangun tidur.

"Ada apa kau menelponku?"

"...."

"Hei, Tuan Jeon! Kau mendengarkanku tidak?"

"Ini siapa?"

Kyunghee memutar matanya malas, bahkan Jungkook mengangkat telponnya tanpa melihat namanya dulu.

"Ini aku, Kyunghee. Kenapa kau datang kemari tadi?"

"Oh Kyunghee ...," jawab Jungkook santai, kesadarannya belum terkumpul seratus persen.

"Sebentar ... Kyunghee?! Ya!! Bukakan pintunya! Aku masih ada di halaman rumahmu! Aku lelah menunggu di atas pohon!"

"Yang benar saja?! Kenapa kau menungguku?! Kenapa tidak pulang saja?!"

"Bagaimana aku bisa pulang kalau gerbang perumahannya ditutup! Sekarang bukakan pintumu! Aku mau masuk, di sini dingin!"

Tanpa mematikan sambungan telponnya, Kyunghee berlari ke pintu rumah utama dan membukanya. Dia tidak melihat siapapun di sana. Hanya jalanan kosong dan suasana sunyi.

"Kau di mana? Aku sudah di depan teras, tapi kau tidak ada."

"Aku di belakang! Di halaman belakang rumahmu!"

SECRETUM - JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang