[S] || 35

163 15 0
                                    

Tepat pada tanggal tiga puluh Desember, Kyunghee meminta untuk layanan rawat jalan. Dia tidak suka berlama-lama di rumah sakit, karena rasanya membosankan kalau hanya berdiam diri di atas ranjang tanpa melakukan apa-apa. Lagi pula, kondisinya semakin membaik setelah sadar dari koma. Mungkin Kyunghee mensugestikan dirinya untuk cepat sembuh.

"Woahh! Rasanya senang sekali aku bisa bebas dari gedung yang berbau obat-obatan itu," seru Kyunghee merebahkan diri di atas kasur kesayangannya.

"Tapi kau masih tidak boleh pergi ke mana-mana. Kondisimu belum pulih sepenuhnya," ucap Seulgi menata baju Kyunghee di lemari.

Kyunghee merengut, padahal dia sudah menyusun daftar tempat yang akan dia kunjungi. Seperti Seokjin's Cafe, taman dekat Sungai Han, studio Min Yoongi, mall, Namsan Tower, bahkan Pulau Jeju. Kyunghee ingin ke semua tempat itu, tapi sepertinya itu hanya angan-angan belaka.

"Aku akan bosan jika di rumah terus, Eonni. Apalagi teman-temanku mulai jarang menjengukku setelah aku sadar."

"Mereka jarang menjengukmu karena mereka sibuk. Besok tahun baru, mereka harus menyelesaikan pekerjaan lalu bertemu dengan keluarga mereka."

"Hm ... benar juga," ucap Kyunghee memainkan kuku jarinya, "kalau begitu, ayo ke kafe Seokjin oppa! Aku ingin sekali ke sana."

"Tapi 'kan kau belum pulih sepenuhnya."

Kyunghee menghela napas. "Aku baik-baik saja, Eonni," ucapnya meyakinkan, "lagi pula ada kau yang bisa menjagaku nanti."

Seulgi terdiam.

"Aku hanya ingin bertemu dengan seseorang," gumam Kyunghee tersenyum tipis.

Seulgi paham siapa yang dimaksud Kyunghee, mau tidak mau dia menuruti keinginan adiknya.

"Baiklah, kita akan ke sana. Aku akan ajak Jimin juga, ya."

"Oke!"

᯾ secretum ᯾

"Akhirnya sampai juga," kata Jimin keluar dari mobil, lalu mengambil kursi roda yang ada di bagasi belakang.

Seulgi membantu Kyunghee untuk duduk di kursi roda. Jahitan di perut pasca operasi membuat dia dilarang untuk banyak berjalan.

"Jantungku berdetak kencang, kenapa ya?" gumam Kyunghee mengeratkan jaketnya.

"Ayo kita masuk ke dalam, di sini sangat dingin," ajak Jimin.

Mereka pun masuk ke dalam kafe, di sini tidak terlalu ramai pelanggan. Mungkin karena sekarang musim dingin, orang-orang memilih untuk di rumah saja daripada berjalan-jalan di luar.

Kedatangan mereka tentu saja disambut hangat oleh para karyawan, terutama Yeri. Dia langsung lari kemudian memeluk Kyunghee.

"Aigoo! Maafkan aku, Kyunghee-ya!"

Kyunghee membalas pelukan perempuan itu sambil terkekeh. "Maaf kenapa?"

"Aku merasa sangat bersalah karena tidak menjengukmu saat kau sudah sadar," jawab Yeri melepas pelukannya.

"Tidak apa. Aku tahu kau sibuk dengan pekerjaanmu."

"Tapi tetap saja aku merasa tidak enak padamu," ucap Yeri, "sebagai gantinya, aku akan menraktirmu. Mau?"

"Ah, tidak perlu."

Yeri tersenyum. "Oke! Aku anggap jawabanmu iya. Pesanlah apa saja di sini, biar aku saja yang bayar."

Akhirnya Kyunghee memesan tiga minuman dan dessert. Mungkin nanti Kyunghee akan bayar sebagian dari total makanan yang dia pesan, dia tahu diri.

"Astaga!" seru Seulgi menepuk jidat.

SECRETUM - JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang