Kringggg....kringgg
Sudah berkali-kali jam weker itu berbunyi, tapi sang pemilik jam itu belum juga membuka matanya, ia malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.
Kringgg...kringgg
Lagi-lagi jam itu berbunyi untuk kesekian kalinya, tapi tetap saja sang pemilik lebih memilih menenggelamkan wajahnya kedalam bantal dan masuk kembali ke dalam dunia bawah sadarnya.
Bahkan sinar matahari yang menembus melalui jendela kamarnya pun tidak bisa membuatnya membuka matanya.
Kring...kring
Untuk kesekian kalinya jam itu berbunyi, kali ini, sang pemilik sudah benar-benar merasa terganggu dengan bunyi jam weker itu, dengan terpaksa ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
Ia meraba meja kecil di sebelahnya guna mematikan jam weker yang terus berbunyi itu. Setelah mematikannya, gadis itu mulai mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya dan merapikan rambutnya yang berantakan.
Ia beranjak dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai, ia berjalan menuju kamar mandi untuk memulai ritual mandinya.
"Hoam.."ia menguap. Setelah selesai menjalankan ritual mandinya, gadis itu kembali menuju lemari pakaian untuk mengambil seragam sekolahnya.
Setelah mengenakan seragamnya ia berjalan menuju cermin untuk memoles wajahnya dengan sedikit bedak bayi dan lip balm agar bibirnya tidak terlalu kering, dan rambut coklatnya yang ia biarkan tergerai indah. Kemudian, ia mengambil tas punggung dan sepatu nike putihnya.
✨✨✨
Tak ada ungkapan kata yang menggambarkan hati Felice saat ini. Felice sangat merasa bahagia, ia selalu saja tersenyum sepanjang hari sejak kemarin. Sejak kejadian kemarin malam saat ia dan Vano pergi jalan-jalan.
Felice tersenyum bahagia saat ingatannya kembali memutar kejadian 1 hari yang lalu, ia selalu saja mengingat bahkan menghapalkan 1 kalimat itu 'Gue janji akan slalu ada disamping lo disaat lo susah maupun seneng' Felice berjalan melewati koridor yang ramai dengan wajah yang sedari tadi senyum-senyum sendiri, hingga banyak pasang mata yang melihatnya.
'Kenapa tuh senyum-senyum sendiri'
'Gila kali'
'Cantik bangett aaaa'
'Senyumannya bikin abang meleleh dek'
'Idih najis'
'Sok cantik banget ga si'
"Sirik"ucap Felice lalu berlari meninggalkan koridor lalu masuk ke dalam kelasnya.
✨✨✨
Setelah pulang sekolah, Vano mengajak Felice pergi jalan-jalan karna teringat janji nya kemarem malam yang akan membelikan es cream untuk Felice sepuasnya.
"Kemana dulu nih?"tanya Vano melirik Felice dari spion motornya.
"Terserah, yang penting beli es cream"jawab Felice tersenyum dengan dagunya yang menempel di bahu Vano.
Merekapun sampai di toko es cream pelangi.
"Bang, es cream nya 2 ya"ucap Vano memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VanoFel
Romance-Perjuangan cinta seorang Aditya Rayyan Stevano dan Felicia Agatha yang begitu rumit dan mengesankan- "Hanya orang bodoh yang selalu menyianyiakan seseorang yang bertahan dan berjuang" -Felicia Agatha "Terkadang, mata itu lebih meyakinkan daripada m...