02 | Unit Kasmaran Sekolah

41.6K 2.1K 45
                                    


A single tap on the star won't hurt⭐️

Hug is the best medicine,after the medicine itself

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hug is the best medicine,
after the medicine itself.

-Leony Jardine

•••

Baru saja Anggi dan Nina memasuki kelas, keduanya langsung di terpa angin tidak mengenakkan dari arah Retta.

"Muka-muka suram kaya begini gue tau nih. Jangan bilang lo berantem lagi sama Kak Aksa?" ucap Anggi sambil mendudukkan dirinya disebelah Retta.

Nina yang duduk di depan mereka melirik sekilas ke arah Retta kemudian mencibir. "Salah Retta kali deket-deket cowok. Dari dulu kan masalahnya itu-itu aja"

Anggi menatap sebal Nina. "Apaansih lo, sok tau banget! Lagian sahabat lo siapa sih, Retta atau Kak Aksa?" Tanya Anggi kesal.

"Udah deh, kenapa jadi lo berdua yang berantem. Lagian Emang gue yang salah." Ucap Retta sambil menatap keduanya bergantian sebelum kembali menopang dagunya.

"Tuh denger!"

Anggi memutar bola matanya kemudian kembali melirik Retta.

"Yakin lo gapapa?" Tanya Anggi. Bukan apa-apa sih. Tapi biasanya kalo udah ada berantem sama Aksa badmood nya seharian, dan Anggi yang akan kena getahnya.

Retta menoleh kemudian mengangguk "Iya gue gapapa kok." Ucap Retta sambil tersenyum getir.

Mau sampai kapan mereka seperti ini?

•••

"Gila rame banget, udah kayak lautan manusia ni kantin." Ucap Anggi begitu melihat betapa ramainya orang di kantin. Padahal biasanya kantin tidak seramai ini.

"Gimana kita mau makan kalo begini ceritanya? Coba aja ada Kak Aksa, pasti kita udah dapet kursi daritadi" Gerutu Nina.

Memang biasanya mereka ke kantin bersama Aksa dkk. Kenapa lagi kalau bukan karena Retta. Mau seramai apa pun kantin, mereka pasti selalu mendapatkan meja. Tentu saja karena kekuasaan Aksa yang berada di tahta tertinggi sekolah ini.

"Udah deh mending kita pesen aja, terus makannya di tempat lain." Ucap Anggi memberi usul.

"Kalian pesen aja duluan, gue mau balik ke kelas aja." Ucap Retta kemudian berjalan kembali ke kelas. Retta sudah terlalu badmood kalau harus memikirkan tempat makan lagi.

Sesampainya di kelas, Retta mendudukkan diri di bangkunya sambil menidurkan kepalanya di meja. Biasanya kalau istirahat Aksa selalu menjemputnya untuk ke kantin bersama, tidak memperbolehkan Retta untuk pergi tanpanya.

Aksa juga selalu memastikan Retta makan, tentu saja makanannya harus Aksa yang pilih. Kalau Retta yang pilih bisa di pastikan yang di pesen hanya roti dan susu. Tentu saja itu tidak cukup di mata Aksa. Semua yang terjadi di dalam hidup Retta di putuskan oleh Aksa.

POSSESSIVE AKSA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang