01 | Grumpy Aksa

50K 2.3K 48
                                    



A single tap on the star won't hurt⭐️

A single tap on the star won't hurt⭐️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



•••

"Retta cepetan! itu Aksa udah nungguin kamu tuh"

"Iya Ma ini mau ke bawah!"

Retta dengan cepat menuruni tangga, bahkan sampai melupakan sarapannya dan lebih memilih untuk langsung memakai sepatunya asal-asalan.

Ketika sudah terpasang walau tidak sempurna, Retta langsung berlari cepat ke arah mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya. Bahkan dirinya lupa membawa bekal yang sudah di siapkan Mama nya.

"Buset ni sepatu ribet amat dah!" Gerutu Retta ketika dirinya hampir saja terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.

Biasanya dia tidak akan serempong ini ketika Aksa menjemputnya pergi ke sekolah. Biarkan saja laki-laki itu menunggu, Retta mah bodo amat. Tapi masalahnya yang menjemputnya sekarang sedang berubah menjadi monster.

Aksa, laki-laki yang sudah menjadi pacarnya selama 3 bulan terakhir. Memang kadang harus extra sabar menghadapi manusia yang satu ini.

Jika pemarah, arogan, egois, dan posesif dijadikan satu dan dibentuk menjadi orang, Aksa lah orang itu.

Dan benar saja, baru saja membuka pintu mobil tersebut Retta sudah di suguhkan pemandangan wajah datar Aksa yang sangat tidak mengenakkan untuk dilihat.

Sangat merusak hari Senin nya.

Retta menghela nafas kemudian menaiki mobil tersebut. Matanya menatap Aksa yang masih belum mau melihatnya.

Ketika mobil berjalan pun, Aksa masih tidak bersuara. Keduanya hanya diam. Aksa yang fokus menyetir, dan Retta yang sedang malas berbicara.

Mobil Aksa sudah terparkir di parkiran sekolah dengan sempurna. Tapi dari keduanya sama-sama belum ada yang mau mengeluarkan suara. Retta jadi kesal sendiri melihat Aksa. Tuh mulut di jahit aja deh biar gabisa bersuara selamanya.

Retta melirik Aksa, Laki-laki itu sedang menatap keluar jendela dengan dagu yang bertumpu pada tangan kanannya. Retta menghela nafas, kemudian berniat turun. Dia tidak akan membiarkan dirinya terlambat hanya karena lomba diam-diam an seperti ini.

Baru saja membuka pintu, dirinya dikejutkan ketika tangan lain malah menutup pintu tersebut. Retta memutar kepalanya, hal pertama yang dilihatnya adalah mata dingin Aksa yang begitu dekat dengannya. Retta terdiam kaku, seolah tubuhnya tersihir agar tidak bisa bergerak.

POSSESSIVE AKSA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang