TEN

1.7K 161 34
                                    

KAISOO
.
.
.

***

Dinding putih dan aroma obat-obatan yang khas sukses memberikan jongin efek rasa mual dikarenakan dirinya benar-benar membenci rumah sakit dan segala yang ada di dalamnya.

Tapi kenyataannya jongin kini berada di tempat itu,menunggu kyungsoo dengan cemas dan mengesampingkan rasa mualnya.

Jongin terduduk di depan pintu ruang pemeriksaan kyungsoo,berharap agar pintu itu cepat terbuka dan dia bapat melihat kondisi kyungsoo.

Fikirannya berkelana pada kejadian beberapa jam yang lalu ,tentang bagaimana do kyungsoo terlihat aneh dan pucat jongin sadar bahwa namja itu sedang dalam kondisi kacau.

Kyungsoo masih baik saja ketika jam plajaran telah usai,seharusnya kyungsoo baik-baik saja hingga dia kembali datang untuk menjemput.

Lamunanya terbuyar pada saat Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka dan menanpilkan sosok seorang dokter muda dengan wajah lelah.

"kau keluarganya?"

"tidak...aku temanya"

"apakah tidak ada keluarganya yang datang?" tanya dokter tersebut dengan raut bingung.

Jongin menghela nafas "aku sengaja tidak menghubungi mereka...maaf kan aku" menjawab dengan penuh penyesalan.

Dahi dokter itu mengekerut "kenapa?..."

Jongin menggaruk tengkuknya dengan gugub,kemudian menjawab "karna kyungsoo tidak akan menyukainya...jadi aku akan mewakili keluarganya"

"baiklah,kalau begitu kita bicara di ruangan ku"

Dokter itu berjalan mendahuluinya dan jongin berada di belakang untuk mengikuti.

Masuk kedalam ruangan tersebut kemudian menarik kursi yang telah tersedia,mereka duduk saling berhadapan dan jongin merasa canggung.

"baiklah sebelum itu perkenalkan aku kim minseok,nama mu?"dokter itu berujar dengan ramah.

"aku jongin..."

Minseok mengangguk lalu mengeluarkan dokumen dari dalam lacinya dengan begitu tenang.

"oke jongin...kufikir mungkin saja kau mengetahui sesuatu tentang apa yang terjadi pada kyungsoo?" tanya dokter itu lagi.

Jongin Menjilat bibirnya yang terasa kering "aku tidak tahu,tapi saat aku datang menjemputnya dia hanya terlihat lemas dan pucat..."jongin menjawab yang sejujurnya.

Minseok menghela nafas lalu menjelaskan kembali "ini adalah cedera perut yang cukup parah"memberi jeda dan minseok memperhatikan ekspresi wajah jongin yang tiba-tiba menjadi kaku sangat kental dengan rasa khawatir.

Lalu kembali bertanya "kau benar-benar tidak tahu sesuatu?...karna kurasa ini adalah efek dari tindakan kekerasan "

"a..apa?" jongin terkejut

"kyungsoo memiliki memar di beberapa bagian perutnya dan itu berasal dari benturan keras yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa bagian lambung walau tidak parah namun itu memiliki efek rasa sakit yang cukup tinggi"

Jongin mematung di tempatnya,berfikir keras dan berusaha untuk mencerna apa yang telah di jelaskan oleh dokter minseok,mungkinkah kyungsoo mendapatkan tindakan kekerasan di belakangnya?tanpa dia ketahui?

"jangan terlalu panik ke adaan kyungsoo saat ini cukup membaik,aku telah memberikannya suntikan peredah rasa sakit dan kuharap dia dapat menjalani rawat inap untuk beberapa waktu sampai lambungnya kembali pulih..."

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang