NINE

1.4K 161 27
                                    

KAISOO
.
.
.

***

Masa hukumannya telah berakhir beberapa hari lalu dan kyungsoo telah kembali menjadi murid aktif dengan sedikit teman di kelasnya,tapi kyungsoo tidak khawatir dengan semua itu selama dia memiliki jongin di sisinya.

Kyungsoo sudah mengatakannya beribu-ribu kali.

Kyungsoo bahkan rela menempatkan dirinya pada peringkat ke dua di sekolah asal kan jongin menjadi yang pertama.walau kenyataannya kyungsoo bisa mengejar itu semua.

mereka telah melewati banyak hal di masa lalu dan hal baru ketika mereka remaja,sekali pun itu adalah sesuatu yang tidak pantas di lakukan ketika mereka berbagi 'kehangakan' bersama di sisah jam istirahatnya.

"enghh..." kyungsoo melenguh dan merasakan kehilangan dirinya dalam kenikmatan,pada saat kedua tangan jongin bekerja pada beberapa bagian sensitif tubuhnya,jongin benar-benar telah mengenalinya sangat jauh.

Kyungsoo bahkan lupa bagaimana dirinya bisa berakhir di dalam mobil jongin dan terhimpit seperti kucing kecil yang lemah,kyungsoo membenci dirinya yang lemah untuk kim jongin.

Dan kini Beberapa bagian dari seragam sekolahnya telah menjadi kusut dan mereka akan memeiliki satu mata pelajaran lainnya untuk di ikuti,sangat menyebalkan namun ini juga menyenangkan.

Saat itu Kyungsoo duduk di atas ereksi jongin ketika sebuah lidah hangat terjulur menjilat perpotongan lehernya dan beberapa bagian kancing seragamnya telah terbuka memperlihatkan dadanya yang putih tanpa noda.

Menarik perhatian kim jongin.

Lidah itu terus menggaulinya seakan membakar seperti nyala api yang tidak pernah padam,menghisap permukaan kulit kyungsoo yang sensitif kemudian melakukan hal yang sama di tempat lain .

Kemudian Jongin menarik wajahnya menjauh lalu tersenyum dengan puas akan hasil karyanya yang tercetak di kulit leher dan dada kyungsoo,lukisan yang sangat indah.

Kemudian berucap "bagaimana menurut mu?"tangannya ter ulur menuju pipi kyungsoo yang tampak nyala dengan warna merah padam.

"apa?..." kyungsoo menatapnya dengan bingung namun nafasnya memburu dan dia tampak linglung dan bodoh.

Jongin terkekeh saat melihat ekspresi wajah kyungsoo yang tampak polos saat namja itu linglung,dan kyungsoo bersumpah itu terlihat manis.

Lalu dengan tiba-tiba jongin mengecup bibir kyungsoo seperti kilat yang sangat cepat kemudian menarik kancing seragam kyungsoo untuk di kenakan kembali.

"mari kembali" tangan jongin dengan telaten mengaitkan kembali kancing kain seragam kyungsoo sekaligus memasangkan dasi sekolahnya,

Hal itu cukup memukau,lagi-lagi hati kyungsoo merasakan begitu banyak hal manis.

"bagaimana dengan dirimu?" kyungsoo bertanya,mengingat ada sesuatu di bawah pahanya yang belum di selesaikan,mungkin ini agak tidak adil untuk jongin.

Cukup terkejut dengan apa yang di maksud oleh kyungsoo,Jongin merunduk dan menemukan kebenaran bahwa dirinya di bawah telah cukup tegak,kemudian meringis "jangan khawatir ini akan menjadi normal beberapa saat lagi" lalu mengangkat wajahnya kembali untuk bertemu dengan mata teduh milik seseorang di pangkuannya.

Kyungsoo berhedam dengan tidak nyaman "boleh aku turun?"

Tangan jongin menahan pinggang kyungsoo "mengapa harus turun jika seperti ini lebih nyaman?"kemudian menarik tubuh kyungsoo untuk semakin merapat padanya.

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang