Prologue

1.8K 78 1
                                    

Semoga kalian suka sama cerita baru ini, ya. 😍🙏
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.


Hanya satu orang yang tahu tentang dirinya. Hanya satu orang yang paling memahami siapa dia. Hanya satu dan cukup satu orang saja baginya untuk dijadikan sebagai tempat mengadu segala keluh dan kesah dalam hidupnya. Bukan Ibu ataupun salah satu anggota keluarganya. Melainkan sosok gadis cantik yang bertemu secara tak sengaja di sebuah tempat dan gadis itu berusia dua tahun lebih tua darinya.

Lee Haechan, laki-laki berusia 16 tahun yang tinggal di sebuah rumah sederhana bersama kedua orang tuanya. Haechan anak tunggal dan merupakan seorang pelajar yang sangat terkenal akan otak jeniusnya. Beberapa kali ia mendapatkan medali, piala, dan piagam penghargaan atas semua prestasi yang sudah ia raih selama ini.

Namun, semua itu ternyata belumlah cukup bagi kedua orang tuanya yang menuntut agar Haechan bisa menjadi lebih baik dan mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi lagi. Bahkan, hal itu ditentukan dengan jangka waktu yang ditentukan oleh sang Ayah. Mutlak; tidak dapat dibantah.

Kerasnya didikan membuat Haechan harus kehilangan momen berharganya sebagai seorang remaja. Ia iri pada teman-temannya yang selalu bisa pergi bermain ke luar rumah meski hanya menikmati satu ice cream seharga seribu won.

Haechan hanya ingin bebas. Haechan hanya ingin dirinya bisa merasakan apa yang teman-temannya rasakan. Haechan bukan melawan orang tuanya, tapi ia hanya menuruti kata hatinya.

Bruk!

Tubuh mungil berbalut kaus putih dan celana jeans denim tersebut jatuh terjerembab di jalan kosong sebuah gang sempit. Wajahnya merah dengan bibir yang terus bergerak mengucapkan berbagai kata umpatan. Sesekali tawa dan isak tangis keluar dalam selang waktu singkat. Persis seperti orang yang mengidap bipolar. Hanya saja, sebenarnya saat ini Haechan tengah mabuk berat.

Tap!

Tap!

Tap!

Suara langkah kaki terdengar mulai mendekat ke arah Haechan. Terlihat dari siluetnya bahwa pemilik langkah itu adalah seorang wanita. Haechan melihatnya, tapi dengan pandangan berbayang sambil menahan mual. Wanita yang kini sudah berdiri di hadapannya pun hanya bisa melihat dengan tatapan penasaran.

"Apa yang kau lakukan disini tengah malam dalam keadaan mabuk?" tanya wanita itu agak sinis, awalnya.

Namun, tidak lama kemudian ....

"Astaga! Lee Haechan!" Ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan; terkejut.



______________
To

Be

Continued

!!!

💙🙏
______________

IMAGINER •||• NCT - Haechan [Complete ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang