Saya tahu kalian semua paham etika menghargai seorang penulis.
.
.
.Jangan lupa
Vote
&
Comment
💙💙💙
!!!
______________
"Noona, biarkan Haechan bersembunyi di sini, ya?"
"Eh?" Jilli terkejut bukan main.
Apa maksud Haechan?
_____________
Sudah dua hari Haechan tinggal di apartemen Jilli. Berkali-kali diminta untuk pulang, berkali-kali pula ia menolak sambil memohon yang membuat Jilli menjadi tidak tega. Jilli pun berniat untuk membiarkan Haechan tetap bersamanya sampai seminggu kedepan. Jika masih belum mau pulang, ya, Jilli hanya bisa pasrah saja.
"Kenapa tidak mau pulang?" tanya Jilli sambil menyiapkan bubur untuk Haechan yang masih terbaring sakit.
"Tidak selamanya binatang peliharaan menuruti tuannya," jawab Haechan yang sontak membuat Jilli mendelik tajam.
"Heh! Apa-apaan bicara begitu?"
"Nyatanya aku memang binatang peliharaan keluargaku, Noona," ujar Haechan yang kesal.
"Bicara seperti itu sekali lagi, maka akan kutampar pipi putihmu itu!" Jilli berusaha bersikap tegas agar Haechan tidak bisa seenaknya terus.
Benar saja, laki-laki itu terdiam dan menatap agak takut-takut pada Jilli yang masih memasang tampang seriusnya. Entah mengapa Haechan jadi merasa bersalah sendiri. Padahal Jilli hanyalah orang asing yang baru dikenalnya dalam waktu singkat.
Sejurus kemudian ia meminta maaf pada Jilli. Sementara itu, Jilli Yang memang tidak bisa lama-lama marah pun hanya mengangguk sambil tersenyum dan mengusap lembut rambut kecoklatan milik Haechan.
"Kau tahu, berita atas hilangnya dirimu sudah menumbus berita televisi seluruh Korea Selatan. Bahkan, televisi luar negeri pun ikut memberitakannya." Jilli menghela napas sejenak, "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku kalau mereka sampai menemukanmu di sini," katanya lagi.
"Mereka tidak akan menemukan aku di sini." Haechan berhitung yakin.
"Semakin itu?" Jilli tertawa miris. "Tidak ada bangkai yang tidak tercium baunya, Haechan-ssi."
"Kalau begitu, aku akan melindungi Noona."
"Ya, ya, ya, terserah kau saja," Jilli beranjak ke dapur sebelum langkahnya terhenti karena Haechan yang meringis.
Jilli kembali meletakkan nampan berisi mangkuk dan gelas kosong itu di atas meja nakas. Rasa khawatir terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Jilli panik bukan main. Tidak karena ia merasakan perasaan lain, tapi karena ia terlalu takut kalau sampai terjadi apa-apa pada Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINER •||• NCT - Haechan [Complete ✓]
FanfictionLee Haechan adalah nama dari si Murid Jenius yang ceria. Hanya saja, sang Ayah terlalu keras padanya dengan sebuah alasan. Apa alasannya? Lee Haechan (16) Girlyntya Kim (30) •||• NCT •||• Family!AU, Fanfiction Rating : 13+