______Jefry menggendong Rose menuju ke kamar mereka. Dia mendudukkan gadis itu di ranjang.
"Tunggu disini bentar ya saya ambil kotak P3K." Ucap Jefry pada Rose. Rose hanya diam dan menurut. Jefry mencari kotak itu di lemari yang tak jauh dari ranjang. Ia sempat kesulitan karena tak sengaja menjatuhkan obat-obat itu di kolong meja sementara Rose hanya diam memperhatikannya. Jefry kemudian berjongkok di depan Rose yang tengah duduk di pinggiran ranjang.
"Gue bisa ngobatin sendiri." Tolak Rose.
"Nggak, biar saya bantu Rose. Kamu juga jatuh karena saya tadi. Diem ya gak lama kok." Jefry bersikukuh.
Rose hanya mengangguk karena pada dasarnya dia suka dimanja maka ia membiarkan Jefry yang mengobati lukanya. Jefry mulai mengobati lukanya. Dilihatnya lelaki itu dengan telaten mengobati lukanya. Sesekali Rose meringis ketika obat antiseptik diteteskan pada lukanya. Jefry yang melihatnya kemudian meminta maaf pada Rose.
"Maaf, maaf, ditahan dulu ya emang sedikit perih." Ucapnya lembut.
"Bukan sedikit, tapi perih banget huhu." Gerutu Rose manja sembari melihat ke arah lukanya.
"Iya iya sabar ya Rose." Jefry tersenyum melihat sisi lain dari Rose yang ternyata sangat manja ketika terluka seperti ini. Tiba-tiba Rose teringat sesuatu yang membuatnya terjatuh tadi.
"Jef." Panggil Rose setelah Jefry yang selesai mengobati lukanya. Lelaki itu menatap Rose dengan seksama dan memasang muka seakan bertanya apa yang hendak ditanyakannya.
"Lo kok bisa disana sih tadi? ngapain juga tadi pake ngomongin soal istri tau gak gue hampir pingsan rasanya." Kesal Rose akhirnya ia menumpahkan apa yang sudah ingin dikatakannya dari tadi.
Jefry tersenyum sejenak kemudian menjawab, "Saya akan jawab pertanyaan kamu kalo kamu juga mau jawab pertanyaan saya Rose." Rose menghela nafas kasar mendengarnya.
"Apaan emang? Buruan."
"Cowok yang tadi sama kamu siapa? Kok deket banget." Tanya Jefry. Rose memicingkan mata mengingat apa yang dilakukannya tadi.
"Oke gue bakal jawab. Tapi lo duluan jawab pertanyaan gue." Jefry mengangguk kemudian menaruh alat P3K di sebelah Rose.
"Oke, tadi saya kebetulan pergi buat nonton konser Doyoung. Kamu tahu kan? Dia personil TCN. Jadi saya sama bang Ten datang buat support dia. Nah tiba-tiba dia minta tolong ke saya buat gantiin bang Kun yang gabisa dateng. Yaudah deh saya tolongin lagian temen baik juga masa iya saya tolak." Jelas Jefry.
"Gitu, tapi gak gitu juga kali Jef, lo bener deh gue rasanya pengen pulang aja denger perkataan lo tadi pake nyanyi juga." Gerutu Rose. Bukan malah menanggapinya Jefry malah menggoda Rose.
"Jadi, gimana bagus gak suara saya? Kamu suka gak lagunya? itu lagu spesial buat kamu."
"Nggak." Jawab Rose singkat tapi dia malah memalingkan wajahnya karena malu. Memancing Jefry untuk terus menggodanya.
"Nggak tapi kok malu gitu sih? Jangan-jangan iya?" Godanya.
"Ng—nggak ih maksa banget sih." Kata Rose gugup. Membuat Jefry kemudian mengerti dan berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Iya iya nggak deh maaf. Maaf kalau saya tadi bertindak ceroboh dan bikin kamu jengkel. Tapi, Rose kamu harus tau kalo saya nyanyinya dari hati." Ucapnya tulus namun Rose memilih tidak menanggapinya. Dia bingung harus menanggapi bagaimana.
"Sekarang jawab pertanyaan saya yang tadi. Siapa cowok itu?" Kini giliran Jefry yang meminta jawaban Rose.
"June maksud lo?" Tanya Rose karena dia hanya bersama lelaki itu tadi. Oh, berarti orang yang tadi benar adalah Jefry dan Rose yakin pasti Jefry melihatnya bersama June tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Wedding | Jaerose
Fiksi PenggemarRoseanne tidak pernah menyangka bahwa ia akan menikah dengan lelaki bernama Jefry dalam semalam. Start : January 11, 2020 End : - Was #10 in jaerose