▪️Chapter 21 - Kiss You

4.4K 488 102
                                    


Silahkan ramaikan chapter ini dengan komen, Bagi kalian yang kangen Jaerose karena kemarin ga kebagian scene wkwk. Aku dah cepet up lo guys, kasihanilah hasil kegabutanku ini :") Makasih banyak💕


_______

"L—Lis gue.." June mencoba mengakhiri keheningan diantara dirinya dan Lisa. Sudah beberapa menit sejak dia dan Lisa hanya saling diam.

Sedari tadi, Lisa hanya bisa menatap kosong ke arah jalanan yang terlihat dengan jelas dari kaca transparan di cafe yang mereka kunjungi sesekali gadis itu menyesap Matcha Milk miliknya lalu kembali lagi melihat kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di jalan dekat kampus. Sedangkan June juga bingung harus memulai dari mana dia tidak menyangka bahwa reaksi Lisa akan separah ini.

"Gausa ngomong. Gue yang bakal jadi hakim disini." Lisa langsung menatap June dengan tatapan sengitnya membuat June langsung mengunci mulutnya rapat-rapat seperti yang diminta Lisa.

"Sejak kapan?" Lisa kembali bertanya pada June. June hanya memandangnya dengan wajah polosnya karena tak ada jawaban dari June, Lisa pun berusaha memperjelas pertanyaanya.

"Sejak kapan lo suka sama Rose?" Tanya gadis itu namun lagi-lagi June hanya memperhatikannya dengan wajah datarnya.

Lisa mulai kehilangan kesabarannya dan langsung menggebrak meja di depannya dengan tenaga kecil untuk menyadarkan June membuat lelaki itu sedikit terkejut.

"Sejak kapan lo suka sama Rose, Malih. Kalo ada orang nanya tuh di jawab!" Lisa sudah kehilangan kesabarannya melihat June yang tidak merespon pertanyaanya. Dia memang paling tidak suka jika ada orang yang tidak merespon ketika ditanya seperti June saat ini.

June langsung menghela nafasnya. "Gimana sih lo tadi nyuruh gue gak boleh ngomong sekarang gue di marahin gara-gara gak jawab pertanyaan lo. Yang bener gue harus begimana sih njir. Hhh bener kata orang kalo cowok emang selalu salah di mata cewek." June rasanya ingin pulang saja jika sudah berhadapan dengan sikap perempuan yang seperti ini.

Lisa memijit keningnya mendengar perkataan June baru saja. Dia sudah sakit kepala karena pengakuan June sekarang semakin di perparah lagi dengan tingkah menyebalkan June.

"Anjir, kesel banget gue. Ya maksud gue kalo gue tanya tuh di jawab Juneku sayang." Lisa berusaha menahan dirinya untuk tidak menghujat. June tertawa mendengar jawaban Lisa.

"Ya gitu dong diperjelas kan biar gue gak salah paham Lisaku sayang."

"Dahlah, ayo jawab pertanyaan gue tadi." Lisa kembali memasang muka seriusnya.

"Gue gak tau sejak kapannya tapi kayaknya pas kita semester tiga. Sekitar dua tahunan lalu." June menerawang kembali ke hari-hari dimana ia mulai jatuh cinta pada Rose.

"Dua tahun? Dan lo diem aja? Ga percaya gue gue tau ya kalo lo sering gonta-ganti pacar." Lisa mencebik.

"Ya kan itu cuman pelarian. Gue tau ini emang berasa kayak omong kosong tapi Lis, Percaya deh gue beneran cinta sama Rose tapi gue nahan-nahan takut persahabatan kita kerasa canggung." Tatapan June berubah menjadi tatapan yang sendu ketika menjelaskan tentang perasaannya. Sedangkan Lisa malah melotot tak percaya dengan pernyataan June.

"Gue gak akan protes soal perasaan lo sama Rose. Tapi Lo... lo emang kurang ajar banget ya. Cewek sebanyak itu lo buat pelarian lo gak takut apa kena karma ha? Gue gak suka June, gue gak mau Rose juga lo buat pelarian."

Selama ini memang baik Lisa maupun Rose mereka sama-sama selalu mengingatkan June untuk berhenti membuat sakit hati gadis-gadis yang didekatinya. June memang hanya akan mengencani gadis-gadis itu paling lama tiga bulan. Sehingga sebagai sesama perempuan mereka prihatin dan juga tidak mau jika diperlakukan seperti itu. Dan sekarang June malah berkata bahwa mereka semua hanya pelarian.

Unplanned Wedding | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang