Who miss Jefry and Rose?
It's their time 💕________
"Ntar lampu ruang tengah jangan lupa dimatiin ya Jen kalo mau tidur."
Ucap Jefry pada Jeno yang sedang sibuk dengan handphonenya di ruang tengah. Sedangkan dia sendiri saat ini sedang menuangkan air putih dari teko ke gelas.Mengenai Jeno, dia tadi sudah bilang bahwa ia akan tidur di kamar Ibu saja. Jeno tidur beralaskan kasur di bawah sedangkan Ibu tetap diatas ranjang. Jefry yang tidak tega pada akhirnya menyiapkan kasur yang lebih tebal untuk Jeno. Sehingga dia bisa merasa nyaman meskipun tidak tidur di ranjang.
Lucu memang, dia berfikir demikian padahal dirinya sendirinya juga selama sebulan lebih belakangan ini juga tidur di kasur lipat terkadang malah di sofa.
Padahal Jeno sendiri juga sudah bilang bahwa Jefry tidak perlu terlalu repot dengan hal itu karena sejak kuliah dia sudah terbiasa tidur di lantai bahkan tanpa alas pun sudah biasa. Contohnya ketika ia harus menginap untuk praktikum di lab atau ketika tidur di sekretariat setelah rapat malam saat ada event-event BEM. Namun tetap saja Jefry tidak tega pada adiknya.
"Siap bang." Balas Jeno seraya menghentikan aktivitasnya sejenak.
Mengacungkan jempolnya sebagai balasan pada Jeno, Jefry kemudian berjalan menuju ke kamarnya dan Rose sembari membawa segelas air putih ditangannya.
Sejujurnya, dia sedikit gugup karena ini pertama kalinya dia akan tidur bersama seorang perempuan. Padahal perempuan itu adalah istrinya sendiri tapi dia tetap saja gugup. Ketika ia membuka knop pintu hal yang pertama dilihatnya adalah Rose yang kini tengah memunggunginya karena sedang merapikan sprei tempat tidur mereka.
Dapat dilihatnya gadis cantik itu memakai piyama berwarna merah muda bermotif garis-garis dan rambut panjangnya dibiarkannya terurai dengan indah. Jefry kemudian menutup pintu kamar mereka dan memastikan bahwa pintu itu sudah terkunci dengan rapat.
Saat ia berbalik, dia langsung disuguhi oleh pemandangan Rose yang telah selesai dengan urusannya dan sedang menyugar rambut bagian depannya ke atas menampakkan dahi mulusnya. 'Cantik sekali' hingga membuat Jefry terpaku di tempatnya.
Merasa terus diperhatikan Rose menoleh ke arah Jefry yang saat ini tengah memandanginya.
"Apa liat-liat?" Tanya Rose keheranan menyadarkan Jefry dari lamunannya.
"Kamu cantik Rose." Ucap Jefry jujur yang langsung membuat Rose memalingkan mukanya malas mendengar kalimat tersebut.
"Apaan sih." Balas Rose yang dibalas oleh tawa Jefry.
"Beneran Rose, saya bicara jujur. Kamu cantik banget. Everyday, everytime." Ucap Jefry sembari menaruh segelas air yang dibawanya di meja kamar dan hal itu menyita perhatian Rose.
"Ngapain bawa air kesini?" Tanya Rose penasaran.
"Buat kamu," Jefry tersenyum pada Rose membuat gadis itu kebingungan.
"Gue?" Rose menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu, saya tau kamu akhir-akhir ini sering kebangun buat minum tengah malam. Jadinya saya siapin ini buat kamu, biar kamu gak perlu keluar jauh-jauh ke dapur buat minum kalo tengah malam." Jefry menjelaskan dengan panjang lebar.
Hati Rose mencelos. Jadi Jefry tahu bahwa dia sering terbangun tengah malam untuk minum. Ini bahkan hanya hal yang bisa dianggap sepele tapi Jefry benar-benar mengerti dan tahu bagaimana harus menyikapinya.
"Seperhatian ini lo ternyata Jefry." Batinnya.
Memang beberapa hari ini ketika Jefry tidak sengaja terbangun tengah malam dari tidurnya dia kerap kali melihat Rose yang sedang minum kemudian kembali ke kamarnya lagi. Sehingga hari ini dia berinisiatif untuk menyiapkannya untuk Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Wedding | Jaerose
FanficRoseanne tidak pernah menyangka bahwa ia akan menikah dengan lelaki bernama Jefry dalam semalam. Start : January 11, 2020 End : - Was #10 in jaerose