▪️Chapter 19 [Revisi-Tolong dibaca] - June and His Feeling

3.8K 470 93
                                    


Ini versi edit ya, sebenernya udah pernah aku upload lagi dulunya. Direvisi karena ada kesalahan dalam penulisan satu scene, dan itu hal penting. Waktu itu kan aku nulisnya disini Jefry sempat benerin rambut Rose yang keluar dari mukenah. Nah, itu menurut beberapa Mahdzab yang menghukumkan membatalkan wudhu bila bersentuhan meskipun hubungannya adalah suami istri. Dan aku termasuk penganut mahdzab tersebut. Nah, disini aku minta maaf karena melupakan hal itu dan ingin meluruskannya supaya gak ada kesalahpahaman hukum. Mohon maaf sekali atas kesalahan dalam penjabarannya. Kedepannya aku bakal lebih hati-hati lagi dalam menulis scene.

Bisa dibaca ulang bagi yang lupa. Terima kasih atas pengertiannya 🙏

_______

Tepat pukul tiga malam, Jefry terbangun ketika alarm dari handphonenya berbunyi. Dilihatnya Rose, gadis itu masih terlelap dalam tidurnya dan tidak terganggu oleh bunyi alarm miliknya. Dengan mata yang masih setengah mengantuk dia kemudian mematikan alarm dengan sebelah tangannya yang tidak menumpu badan Rose.

Jefry menatap langit-langit kamar sejenak dan  berusaha mengumpulkan kesadarannya. Dia melihat ke arah Rose yang masih terlelap dan tersenyum. Kejadian tadi malam benar-benar diluar ekspektasinya karena dia pikir bahwa mereka akan tidur saja seperti biasa. Mengingat Rose yang bilang bahwa Jefry harus menjaga jarak darinya. Tapi lihat, saat ini malah gadis itu ternyata sedang ada dalam rengkuhannya.

Jefry kemudian mencoba untuk bangun dari tidurnya dan memindahkan kepala Rose dari dadanya ke bantal dengan perlahan agar tidak mengganggu tidur gadis itu. Jefry sempat kalang kabut ketika Rose nampak merintih pelan karena mungkin merasa terganggu dari tidurnya. Namun hal itu hanya sesaat karena dia kemudian tertidur lagi membuat Jefry merasa lega.

Masalah selanjutnya yang dia hadapi adalah dirinya sendiri yang merasa badannya remuk karena semalaman menahan tubuh Rose dan tidak berganti posisi. Dia mengernyit kesakitan ketika merasa pegal di sekujur badannya.

"Ya Allah, pegel banget ternyata." Keluh Jefry sembari menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk mengurangi rasa pegalnya.

Kembali ke realita, memang setiap hal punya nilai negatif dan positifnya. Seperti halnya posisi tidur "sweetheart cradle" yang dilakukannya tadi malam. Nilai positifnya dia bisa tidur dengan Rose dalam jarak sedekat itu dan memeluknya, namun nilai negatifnya dia harus merasakan badannya pegal-pegal seperti ini ketika terbangun.

Tetapi jika boleh ditakar Jefry rasa nilai positifnya lebih banyak daripada nilai negatifnya. Karena dia tidak masalah sekalipun harus terbangun dengan pegal-pegal setiap hari selama itu bisa memberi kenyamanan pada Rose dan selama itu bisa membuat Rose bahagia dia tidak masalah dengan semua hal itu. Iya, secinta itu memang seorang Jefry pada Rose.

Sembari memijat lehernya yang masih pegal Jefry kemudian berjalan keluar untuk melakukan kegiatannya setiap sepertiga malam yaitu sholat tahajjud. Meninggalkan Rose yang sebenarnya sudah terbangun sejak Jefry memindahkannya tadi dan menyaksikannya yang mengeluh kesakitan karena ulah Rose tadi malam.

Dalam posisi tidurnya, Rose bergumam kecil.

"Maaf Jefry."

❤️❤️❤️

Saat Jefry hendak membangunkan Rose untuk sholat shubuh. Dia begitu terkejut ketika telah melihat istrinya sudah memakai mukenah lengkap dan tengah menatapnya. Dan mukenah yang dikenakannya adalah mukenah yang ia hadiahkan dalam seperangkat alat sholat saat mengakad Rose dahulu.

Unplanned Wedding | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang