Desahan dari Jiyeon mendominasi kamar hotel itu. Posisi keduanya juga didominasi oleh Jiyeon yang berada di atas Daniel dan memimpin permainan. Menggerakkan tubuhnya ke atas ke bawah, bunyi kipakkan karena kulit bertemu kulit juga menemani desahan Jiyeon. Daniel menarik tengkuk wanita itu, mencium bibirnya lembut setelah sebelumnya berbisik, "it is good".
Jiyeon menjatuhkan tubuhnya di atas Daniel setelah berhasil mengeluarkan orgasmenya. Memeluk tubuh besar Daniel namun masih membiarkan little Daniel di dalam kewanitaannya. Apa yang telah aku perbuat, Jiyeon bertanya pada dirinya, ia menjadi sakit, ia merasa seperti Daniel yang menyukai kegiatan seks ini. Daniel memutar posisi permainan, kini pria itu yang mendominasi, membiarkan Jiyeon berada di bawahnya, memandangi wajah tampannya sembari menikmati permainan yang dibawa Daniel. Ini juga menjadi pemandangan indah untuk Daniel, melihat Jiyeon meringis dan mendesah secara bersamaan, terdengar seperti bunyi sangkakala dari surga.
Drrttt drrrttt
Ponsel milik Jiyeon terus bergetar. Masih menyamakan temponya, Daniel meraih ponsel Jiyeon dan menyerahkannya pada wanita itu. 'Sieun' itu yang tertera di layar, dengan segera Jiyeon menerima panggilan dari temannya itu.
"Jiyeon, hei" Jiyeon mengatur nafasnya agar tidak terdengar mencurigakan oleh Sieun bahwa ia sedang bercinta dengan Daniel.
"Sieun!"
"Apa kau tertidur? Kami pikir kau akan ikut, jadi kami menunggu"
"Aku pasti akan datang" Jiyeon menjauhkan ponselnya, dan mendorong pelan dada Daniel. Menyuruhnya untuk berhenti. Sudah kubilang, bukan Daniel namanya jika ia menghentikan permainan menakjubkan itu saat sedang berjalan. Justru Daniel membalikkan tubuh Jiyeon menjadi posisi tengkurap, mengecup daun telinga milik Jiyeon.
"Apa kau sedang bekerja?" Sieun kembali bertanya
"Y-ya"
"Kalau kau akan datang, kami makan di restoran Yokohama. Kami juga sudah memesan sampai jam empat pagi." Sempat ada jeda, kemudian Sieun melanjutkannya "Jiyeon-ah, orang-orang yang bersama kami, apa kau mau mendengar sesuatu tentang mereka?"
"Hah? Sebentar-" Jiyeon menjauhkan ponselnya, mendorong Daniel yang masih menyelaraskan temponya. "Sto- AHH" Teriakan Jiyeon membuat Sieun terkejut dari seberang. Semua dikarenakan Daniel yang mencapai G-Spotnya.
at Restoran Yokohama
"Daniel-" Sieun sempat mendengar nama itu terucap oleh Jiyeon
"Jiyeon, what's wrong?" Khawatirnya, namun Sieun dibuat terkejut kembali oleh Lucas yang merampas ponselnya begitu saja. Lucas menyampirkan ponsel Sieun di telinganya, tidak berbicara sedikitpun, hanya cukup mendengar desahan yang dikeluarkan Jiyeon. Lucas menyunggingkan senyuman miring, so this is the way she is?.
"Sampai jam empat pagi di restoran Yokohama. Aku akan menunggu, Park Jiyeon" Ujar singkat Lucas. Kemudian mengembalikan ponsel Sieun kepada sang empunya, "terimakasih".
"Apa dia akan datang?" Tanya Sieun pada Lucas. Sebelumnya Lucas sudah berjalan meninggalkan Sieun dan Gaeun di pintu luar restoran, kemudian menghentikan langkahnya menjawab dengan wajah menoleh kesamping melihat Sieun dengan ujung matanya.
"Yes, she'll keep to that important deal" Bibirnya menarik pada satu sisi, menyisakan kebingungan diantara Gaeun dan Sieun, kesepakatan apa yang dimaksud Lucas.
"Semenjak dia datang, pesta di restoran ini berubah menjadi tegang. Kau lihat beberapa pria berpakaian hitam mengikutinya, aku yakin mereka bodyguard pria itu. Dia tidak mungkin hanya kenalan Jiyeon begitu saja, kan?" Gaeun membuka suaranya yang sedari tadi hanya fokus melihat Lucas dan beberapa orangnya. "Park Jiyeon, cepatlah".
KAMU SEDANG MEMBACA
Finder | ✔️ COMPLETE
FanfictionKetika sedang bertugas untuk mendokumentasikan kegiatan ilegal dari dunia gelap Korea, fotografer Park Jiyeon bertemu dengan pemimpin gelap dan misterius, Kang Daniel. Daniel mengambil Jiyeon sebagai tawanan dalam upaya untuk menaklukkan dan memilik...