Hongkong 7

196 29 13
                                    

"Kapan aku bisa keluar? Aku sudah tidak sakit lagi" Ucap Tao pada Wenxiao yang berdiri dekat dengannya.

"Saat ini markas besar sedang terjadi kekacauan, jadi aku diperintah untuk menjagamu untuk tetap berada disini lebih lama"

"Apa tuan Lucas sedang sibuk?" Wenxiao mengubah arah pandangannya, ia sedikit menunduk dan sedikit mengerutkan keningnya.

"Ya, aku juga dapat perintah langsung dari bos untuk mendapatkan kembali sesuatu yang ia berikan padamu"

"A-apa itu? aku tidak menerima apapun dari tuan Lucas"

"Bos bilang padamu bahwa itu adalah sesuatu yang sangat berharga, jadi kau harus menyembunyikannya dan tidak memberitahunya pada siapapun, betul kan? Bos tahu bahwa Tao akan mematuhi perintahnya, makanya sesuatu itu dititipkan padamu" Tao menatap Wenxiao, tatapan penuh kekhawatiran untuk percaya atau tidak.

"Apa yang tuan Lucas katakan padamu?" Sedang Wenxiao menatap Tao dengan kerutan pada dahinya berusaha meyakinkan Tao dengan perkataannya.

"Sebuah kunci. Tuan Lucas menyuruhku untuk mendapatkan sebuah kunci"

"— kunci apa?? Aku tidak tahu" Peluh Tao, ia memeluk boneka yang sedari tadi ia pegang sangat erat.

"Kunci adalah kunci brankas bank. Untuk mengirim Park Jiyeon kembali ke Korea Selatan, kami membutuhkan apa yang ada di dalam brankas itu" Tao menatap Wenxiao dengan tatapan sedih

"Jiyeon?"

"Ya, dengan ini dia dapat pulang"

"Wenxiao— kau tidak akan mengkhianati tuan Lucas kan?" Wenxiao menghela nafas beratnya, mengangguk meyakinkan Tao meskipun alisnya semakin mengerut. Dan tentu saja, Wenxiao pulang dengan membawa koper berisikan akta kasino Macau.

***

"Tuan Daniel, ini saatnya" Daniel mengalihkan pandangannya dari jendela pada sebuah koper yang kemarin diberikan oleh Wenxiao.

"Ya"

.

.

.

"Daniel akan naik kapal pesiar kasino ini melalui kapal kecil. Jiyeon, disaat yang bersamaan dengan kau menaiki kapal Daniel, kita akn melakukan pertukaran dengan akta kasinonya"

"Hanya pertukaran? Bagaimana dengan acara tembak-menembak?" Bukannya Jiyeon menawari untuk melakukan tembak menembak pada Daniel. Hanya saja Jiyeon merasa Lucas tidak terlalu berterus terang dengannya.

"Itu tidak akan terjadi selama Daniel tidak melakukan hal-hal yang lucu dan itu tidak akan berguna jika aku melakukan hal-hal seperti itu.  Belum lagi, ini kapalku jika pertukarannya sudah selesai, Daniel pergi dari sini dengan terluka atau tidak semua bergantung padaku" Lucas mendekat pada Jiyeon, tersenyum miring

"Saya ragu ada orang yang cukup bodoh untuk mencoba mengambil alih dan menarik suatu kerugian seperti itu. Hahaha" Jiyeon mengalihkan pandangannya menghindari Lucas, berpikir bahwa ini akhir dari hidupnya. Ia tidak akan dapat pulang ke Korea Selatan, ia akan mati disini, jika memang benar ada penembakan itu.

"Park Jiyeon, kau tidak perlu tegang seperti itu. Aku tidak ada keinginan untuk membuatmu terluka, itulah mengapa aku menyetujui pertukaran ini." Senyum Lucas, Jiyeon menengok Lucas dari ekor matanya.

"Ya" Singkat, karena sejujurnya Jiyeon sangat tidak percaya pada Lucas. Jiyeon menatap Lucas sengit. Orang-orang seperti ini adalah tipe-tipe yang tidak dapat kalian percaya sama sekali, kalian tidak dapat menebak apa rencan mereka selanjutnya.

"Ada apa dengan matamu melihatku seperti itu? Sebentar lagi kita akan melewati perbatasan. Setelah kita sampai di wilayah Macau, kasinonya akan buka. Tapi, haruskah aku membiarkanmu bermain?" Jiyeon dengan cepat menggelengkan

Finder | ✔️ COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang