#2 I am Who?

28 5 0
                                    

   Aku telah mempersiapkan dan merencanakan semuanya. Aku segera mengendap keluar rumah dan berperilaku normal selayaknya "mereka" yang telah dicuci ingatanya.
   Aku akan kesana dan berpura pura menjadi salah satu penjaga untuk mengambil Xyl milik mereka dan segera keluar dari sini.
   Tak terasa jantungku semakin berdegup kencang. Kupandangi "mereka" yang benar benar terlihat seperti mayat hidup. Aku sedikit mempercepat jalan untuk menuju ke gedung pemerintahan.
   Berjalan selama 45 menit menjadi semakin sulit dalam keadaan seperti ini. Aku harus mengosongkan pandanganku,namun juga harus tetap waspada. Aku lagi lagi memilih untuk berjalan karena lebih aman dibanding menggunakan Xyl miliku. Itu akan menarik perhatian mereka.
   Perjalanan ini terasa amat sangat lama. Ingin rasanya aku berlari dan segera keluar dari sini.

~~~~~~~~~~~

"Huhh akhirnya"
"Apa?!"

  Setelah sampai aku benar benar terkejut melihat pemandangan sekitar gedung pemerintahan ini. Gedung putih,tinggi,dan megah ini..sekarang benar benar terlihat seperti camp perang. Aku benar benar tidak mengerti dengan pikiran mereka.
   Semuanya benar benar dijaga ketat. Banyak sekali penjaga dan CCTV di segala sisi.

"Bagaimana ini..."

   Aku mencoba memikirkan kembali bagaimana cara masuk kedalam gedung ini.

"Ah-!"

  Seketika itu aku mendapatkan sebuah ide. Namun,kurasa itu tidak terlalu bagus.

  Aku mengendap endap ke samping sisi bangunan yang agak lengang sambil memperhatikan CCTV yang mengesalkan.
   Ku ambil kaleng yang tergeletak di dekatku dan sedikit mengambil ancang ancang.

"Satu..dua..."

  Aku melemparkan kaleng itu ke dalam semak yang agak besar dengan sedikit keras dan menimbulkan bunyi 'klang' yang dapat didengar oleh mereka.

Ada salah satu penjaga yang menyadari hal itu. Ia segera menghampiri asal suara. Tanpa hitungan apapun aku segera menyergap penjaga itu.
  Aku mengunci gerakanya dan segera membekap mulutnya dengan kain yang aku bawa dari rumah dan sudah dicampur dengan sedikit obat bius.         Aku juga sudah memperhitungkan apakah semak itu terlihat oleh CCTV atau tidak. Temanya pun sedikit jauh dari semak ini,sehingga ini cukup aman.
  Selang waktu 5 menit menahan pemberontakan dari penjaga itu,akhirnya ia pingsan.

"Akhirnya,,apa tidak bisa lebih cepat dari ini ya?" gumamku.

  Aku membawa penjaga itu ke gudang pemerintah yang jaraknya tidak jauh dari gedung dan segera menukar pakaianku denganya. Dan yang penting mengambil kartu identitasnya.

"Bau keringat" eluhku.

   Setelah itu, aku segera keluar dan meninggalkan penjaga itu sendirian.
   Aku berjalan masuk kedalam gedung. Aku benar benar merasa sedikit gugup karena belum pernah melakukan ini sebelumnya. Namun, aku tetap mencoba meyakinkan diriku lagi.
   Aku berhasil masuk dalam gedung tersebut tanpa dicurigai sedikitpun oleh penjaga lain. Ternyata mereka hanya kuat,tetapi bodoh.
  Aku akui gedung ini sangat indah. Lampu berlian yang megah dan pilar pilar yang bediri tegak membuatku terperangah. Namun,aku kembali ke tujuan utamaku,memgambil Xyl dan keluar dari sini.
   Dan tanpa aku sadari,seseorang menepuk pundaku.

"Tunggu,siapa kau?aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."

Sialan.

"Tidak,kau salah,aku sudah beberapa minggu disini. Mungkin kau saja yang tidak memperhatikan."

"Oh,mungkin. Kau sedikit baru disini dan seharusnya kau juga harus bisa sedikit sopan denganku. Hey kau tidak ada tugas kan?pergilah ke lantai bawah dan periksa tahanan dibawah sana. Mereka sudah disuntik namun efeknya sedikit berkurang karena vaksinya terpakai banyak untuk yang lain. Lusa depan vaksin itu akan ada lagi."

Tidak memberi efek sepenuhnya??

"Baiklah."

"Bagus,kerjakan dengan baik. Setelah itu segera kembali ke kamarmu dan bersihkan dirimu. Sepertinya kau menghadapi banyak pemberontak hari ini ya?kotor sekali"

  Setelah itu ia berjalan melaluiku. Aku melirik pakaianku,dan memang benar baju ini sedikit kotor. Tapi aku tak peduli dan memutuskan melanjutkan mencari ruang bawah tanah.

"Berarti masih ada sedikit orang yang sadar disana?mungkin aku juga bisa membawa mereka." gumamku

~~~~~~~~~~~~~

Chris berjalan menyusuri lorong dan memcari ruang bawah tanah. Setelah berputar putar di dalam gedung yang seperti labirin,Ia pun melihat tangga yang menuju ke arah bawah dengan pintu besi.
  Ia berjalan menuruni tangga dan membuka knop pintu. Namun,gagal karena harus masuk dengan kartu identitas penjaga. Untung saja ia ingat membawa kartu identitas milik penjaga yang disekapnya. Chris pun langsung menggunakanya. Pintu itu terbuka.
   Di depanya terlihat 8 ruangan khusus yang sangat tertutup. Kemudian Chris berjalan menuju depan pintu salah satu kamar dan melirik ke dalam melalui lubang kecil yang tersedia.
   Chris merasakan hal yang membuat hatinya terenyuh. Entah perasaan apa yang membuatnya seperti itu.

"Aku...tidak sendiri."

Chris pun melihat ke ruang yang lain. Dan apa yang ia lihat membuatnya terkejut. Chan dan orang itu saling bertatapan satu sama lain dan merasa familiar.
  
"Bagaimana kau..."

"Sst,jangan bicara disini ada CCTV yang memantaumu." bisik orang itu.

Chris mengerti,dan memberi tatapan bahwa ia akan menyelamatkan mereka semua. Ia kembali ke atas dan menutup pintu besi itu. Tanpa ia sadari salah satu orang selain orang yang diajak bicara oleh chris dari 8 pintu itu memperhatikanya.

  Chris berjalan pelan menyusuri lorong kembali. Ia membatalkan rencananya untuk mengambil Xyl hari ini.
  Dia berpikir ulang untuk tetap tinggal disini sebentar agar dapat merencanakan penyelamatan mereka di lantai bawah.
  Chris berjalan menyusuri lorong dengan bernafas lega. Dia segera menuju ke kamar yang tertera pada kartu identitas penjaga yang di bekapnya. Setelah itu ia membersihkan diri dan membuat rencana menyelamatkan 8 orang di lantai bawah dan kabur bersama, keluar dari tempat yang seperti 'neraka' ini.

Lean On Broken CompassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang